*flashback on
"Raka! lo ngapain sama dia?"
"Pacaran."
"Lo gila? pacar lo itu gue, bukan dia."
"Emang, gue cuma manfaatin lo."
"Hah?!"
"Gue pacaran sama lo buat deketin dia. Karena dia itu sahabat lo kan?" Kata Raka enteng kemudian merangkul cewe disebelahnya yang tertunduk.
"Ta, bisa jelasin semua ini?" Kata Nayra kini beralih menatap sahabatnya yang selama ini ia percaya.
"Sorry nay. Gue tau Raka punya lo. Dia sering cerita-cerita ke gue tentang lo. Dan sebenernya gue udah lebih dulu suka sama Raka daripada lo. Tapi gue ngubur perasaan gue buat lo. Tapi tiba-tiba Raka chat gue, dia curhat ke gue kalo dia bosen sama lo. Lama-kelamaan kita deket, terus dia nembak gue karena emang gue suka sama dia. Kita udah pacaran 1 bulan dibelakang lo. Maaf nay," jelas Netta tertunduk.
Nayra menghela nafas pelan. Kemudian melangkah maju mendekati Raka dan Netta.
"Gue mau kita putus," bisik Nayra mantap.
"Oke. Itu yang gue tunggu-tunggu. Jadi gue gak perlu back street lagi."
"Jangan sampe lo bertindak brengsek ke sahabat gue, cukup gue aja," lanjut Nayra.
Kemudian Nayra beralih ke Netta. Memegang kedua bahunya erat. Menyalurkan rasa kecewa yang begitu dalam. Netta mengangkat wajahnya yang langsung bertemu dengan wajah Nayra.
"Nay gue minta maaf, gue--"
"Sttt udah gue maafin. Kalo lo dibuat sedih sama dia, bilang sama gue," kata Nayra menarik Netta ke pelukannya.
Netta menangis. Ia merasa sangat bersalah. Bahkan ketika ia merebut apa yang bukan miliknya, Nayra masih mau memaafkannya. Untuk tali persahabatan mereka? Entahlah.
"Gue minta maaf nay."
"Iya gue maafin. Tapi lo perlu tau satu hal, Ta, biasanya cowok hasil tikung gak akan lama."
Nayra melepas pelukannya kemudian menghapus jejak air mata diwajah Netta. Mata Nayra tidak mengeluarkan air, tapi hatinya hancur. Ia tidak ingin terlihat lemah didepan Raka dan Netta. Nayra tersenyum manis tapi matanya menyorot sendu.
Nayra berbalik kemudian berjalan pelan meninggalkan Netta dan Raka.
*Flashback off
"Woi!!" Teriak Gilang di depan muka Nayra.
"Ha?! Kenapa, Lang?" Kata Nayra gelagapan, karena masih memikirkan kejadian tempo hari.
"Ngelamun mulu lo. Masih mikirin Raka?"
"Hhh iyaa," kata Nayra lemas sambil mengaduk-ngaduk minumannya.
"Mikirin gue aja sih."
Nayra tidak menanggapi. Ia malah memakan kentang goreng milik Gilang.
Mereka memutuskan pergi ke cafe sebelum kembali ke rumah masing-masing.
"Mereka berdua cocok. Yang satu gatel, yang satu gak tau diri. Ditikung saia guys," racau Nayra.
"Kasian amat. Udahlah pacaran sama gue aja, gue nggak brengsek kok, cuma otaknya rada geser aja," kata Gilang dengan alis yang naik turun.
Nayra memutar bola mata jengah, kemudian melanjutkan makannya, dengan obrolan ringan dan lelucon garing dari Gilang.
Namanya Gilang langit Ramadhan. Salah satu Most wanted di SMA Nusa Bhakti. Cowok dengan tubuh jangkung, rambut acak-acakan, dan senyum yang bisa membuat siapa saja melting, mungkin menambah poinnya yang di cap sebagai Most wanted.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are we friend or more?
Teen FictionAwalnya memang teman biasa, namun tiba-tiba datang rasa cinta. Awalnya memang tidak ada rasa, namun tiba-tiba muncul rasa yang istimewa. "maka biarlah aku memendam rasa ini seorang diri tanpa sepengetahuan orang lain." -Gilang Langit Ramadhan. "aku...