[l] [i] [m] [a]

52 13 3
                                    

Disinilah Nayra dan teman temannya, duduk di teras kelas XI IPA 4, sambil tertawa bahagia, menikmati masa-masa SMA yang tidak akan terulang lagi nantinya.

Nayra harus bersyukur atas nikmat Tuhan. Karena, mungkin nanti ia hanya bisa mengenang tanpa bisa kembali ke masa yang di rindukan.

"Aisyah itu ada adek kelas cakep tuh!!" Teriak Vivi menunjuk adik kelas yang tengah menaiki tangga yang langsung berpapasan dengan Aisyah.

Nayra dan yang lainnya tertawa saat melihat Aisyah mendekati adik kelas, namun adik kelas itu malah pergi dengan tatapan seolah mengatakan 'nih Kaka kelas ngapa sih?'

Aisyah kembali dengan wajah melas, dan itu membuat yang lain semakin tertawa.

"Tawa lo semua!!" Aisyah kesal, kemudian ia duduk disamping Salsa.

"Tadi emang lo ngapain?" Tanya Annisa.

"Gue cuma deketin, belom juga ngomong eh dianya kabur, muka gue emangnya ngapa sih?"

"Jelek," sahut Vivi enteng.

"Anjerrr," kemudian terjadilah kejar-kejaran antara Aisyah dan Vivi di sepanjang koridor.

"Liya, jajan yuk. Kok gue laper lagi ya? Hehe," qliya menarik tangan Auliya.

"Kuy!!" Mereka pun pergi ke kantin.

Sekarang tinggal Nayra, Salsa, Rahma, dan Annisa. Sedangkan Aisyah dan Vivi masih sibuk kejar-kejaran seperti di serial drama India.

"Eh Nay," panggil Rahma.

"Hm?" Mata Nayra masih fokus melihat Aisyah dan Vivi yang kejar-kejaran.

"Lo pacaran ya sama Gilang?" Pertanyaan Rahma menarik perhatian Nayra.

"Baru juga gue pengen tanya," lanjut Annisa dan Salsa bersamaan.

"Ha? Apaansih? Hahaha enggak, gue sama dia cuma temen. Sahabat sih lebih tepatnya. Lo tau kan gue baru putus sama Raka. Masa udah langsung pacaran lagi. Gue belom siap kali," jelas Nayra. Jujur, sebenernya entah kenapa, Saat Rahma menanyakan tentang Gilang, ia merasakan ada yang aneh di tubuhnya.

"Halah, awalnya mah temenan dulu terus sering baperin, eh terus suka tapi nhgak jadian," desis Rahma.

"Lah lo curhat, Rah?" Tanya Salsa to the point.

"Lah iya ya Rahma curhat hahaha," nayra tertawa melihat rona merah di pipi Rahma.

"Rahma mah dibaperin doang tapi nggak diseriusin ya, utututu kasian."

"Udah nggak diseriusin, nggak dikasih kepastian juga," lanjut Annisa kemudian mengelus kepala Rahma.

Sedangkan Rahma hanya terkekeh.
Kemudian Gilang datang lalu berdiri di depan Nayra.

"Ngapain sih lo?" Tanya Nayra.

"Masuk kelas ogeb udah bel masuk," kata Gilang.

"Lah emang iya? Kapan? Kok gue ga denger?"

"Budek sih lo. Udah ah ayo" gilang kemudian menggandeng tangan Nayra, membawanya kembali ke kelas.

"Kayak gitu dibilang nggak pacaran?" Tanya Rahma.

"Au tuh, otw jadian kali."

Salsa dan Rahma hanya manggut-manggut.

"Eh kan kita sekelas sama Nayra, kok kita ditinggal sih?" Kata Rahma ke Salsa.

"Udah sana nanti ada gurunya aja," suruh Annisa

"Okedeh! bye Nis," pamit Salsa. kemudian mereka berlari menuju kelasnya.

Are we friend or more?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang