6. Nusa bangsa!

837 24 0
                                    

"Bukannya peduli, tetapi terlalu bangsat menjadi bodoamat "

Pagi ini dhea bergegas untuk kesekolah, nusa bangsa adalah sekolah impiannya dan akhirnya dhea dapat meraih mimpi tersebut.

Hal yang dibenci dhea adalah ketika mengetahui rangga dan kevin satu sekolah dengannya. Jika bella sudah pasti dhea tidak akan benci. Toh mereka sahabatan?.

Revo pun juga bersekolah di nusa bangsa. Mos hari pertama sampai terakhir telah mereka lalui, tibalah saatnya untuk belajar seperti biasa.

"Ma? Aku pergi dulu ya, revo katanya gak bisa jemput nih" Sorak dhea dari ambang pintu.

"Dhea! Main sorak sorak aja kalau ngomong! " Tegur Tn. Rafa.

"Maaf pa, tadi dhea gak tau kalau ada papa" Pinta dhea.

"Dasar anak ini" Umpat Tn. Rafa.

"Mama kamu lagi mandi, sana pergi aja nanti telat" Ujar Tn. Rafa dan dhea berpamitan untuk pergi.

Dhea berjalan kaki menuju pengkolan ojek dan disana juga banyak angkot yang berlalu lalang, dhea memilih naik angkot dari pada naik ojek ataupun gojek karena menurutnya ojek dan gojek itu sama aja, sama sama tukang modus.

Sebenarnya revo yang menjemputnya tetapi revo banyak urusan kelurga, terpaksalah dhea naik angkot, 15 menit menaiki angkot pun sampai di depan gerbang sekolahnya.

Dhea tidak terlambat karena semua guru rapat, bapak rudi selaku satpam sekolah membuka pintu gerbang dan memberi kesempatan kepada murid telat.

Dhea arumi ananda. Nama itu telah populer disekolah ini, semejak hari pertama masuk sekolah. Dhea menjadi mos wanted disekolahnya karena kecantikan yang dia miliki.

Dhea menelusuri koridor dan berjalan dengan malas, padangan dhea buyar ketika revo tak ada disampingnya.

"Dhea" Sorak seseorang.

"Siapa ya? " Tanya dhea kepada lelaki yang tak dia kenali itu.

"Kenali gue rifan, kelas XI ipa 1" Ujar rifan.

Rifan adalah mos wanted terkenal di nusa bangsa, lelaki jangkung dan berkulit putih. Siapa tak suka? Apalagi rifan ikut serta di tim basket dan menjadi ketua.

"Oh sorry, gue dhea" Balas dhea.

"Gue boleh minta id line lo gak? " Tanya rifan.

"Gimana yak? Kita baru kenal, jadi sorry kak" Dhea tidak mau percaya kepada orang yang dia baru kenal apalagi memberi id line sembarangan.

"Yaudah gak apa apa kok, gue pamit dulu yak" Kata rifan dan pergi.

Dhea memandangi punggung rifan acuh tak acuh, akhirnya dhea tersadar. Seharusnya dia telah sampai di kelas, ini semua gara gara rifan memanggilnya tadi.

Sesampai dikelas dhea duduk sebelah bella yang sedang asik memainkan i-phonenya tanpa menghiraukan kehadiran dhea.

"Bell, lo ngapain sih? " Tanya dhea.

"Eghh dhea, sejak kapan lo disini? Kok gue gak tau yak? " Tanya balik bella.

"Lo sih keasikan main hp" Ujar dhea.

"Btw pacar lo kemana? Tumben gak ada, biasanya mah ribut dikelas " Sambung dhea.

"Katanya sih tadi mau daftar jadi anggota tim basket" Kata bella.

"Kevin? "

"Daftar anggota osis" Jawab bella.

"Gue keluar dulu bell"

"Oke"

Dhea berjalan santai menuju taman belakang, dia terkejut atas apa yang dia lihat. Dhea mendapati segerombolan murid yang urak urakkan. Bukan hanya cowok, cewekpun banyak disini. Asap rokok bertebaran dan mengakibatkan nafas dhea merasa sesak.

"Uhuhkkk uhuhkkk"

"Duh, kalian ngapain sih ngerokok disini?! Kayak gak ada tempat lain aja" Sorak dhea memperingati.

"Ehhh lo siapa? " Tanya cewek keriting itu.

"Gue bukan siapa siapa, dan itu bukan urusan lo! Gue cuma mau bilang sama kalian, kalau ngerokok tuh gak disini, ngerti gak sih?! " Maki dhea.

"Lo dhea arumi ananda kan? Murid kelas X, siswa baru! Lo seharusnya gak usah ikut campur urusan kita! " Ujar cewek rambut lurus tersebut.

"Gue bukannya ikut campur, gue mau bilangin aja! Kalau kalian ngerokok disini nanti bakal ketahuan sama guru dan merusak udara" Sorak dhea.

"Lo gak tau siapa gue? Gue farel! Dan ingat lo gak usah ikut campur, kalau lo gak mau jadi korban" Kata lelaki berseragam SMA itu.

Farel adalah ketua bad boy di SMA nusa bangsa sedangkan wanita berambut lurus itu adalah ketua bad girl namanya reysa.

Dhea tak takut apa yang dikatakan farel dan yang lainnya, menurutnya ini benar.

"Maksud lo apa ha?! Ngacam gue?! " Nantang dhea.

"Wahh wahh permainan baru teman teman" Ujar farel terhadap gengnya.

"Jaga ucapan lo" Lirih dhea.

"Lo gak tau siapa gue" Sambungnya lalu pergi.

"Asik juga nih anak" Gumam farel didalam batinnya.

Dhea pergi menuju ruangan osis untuk mencari kevin, kevinlah satu satunya yang dapat membantunya. Membantu menjahili para bad boy dan bad girl disekolahnya itu.

"Assalamualaikum" Ujar dhea dari ambang pintu osis, semua menoleh termasuk kevin.

"Waalaikumsalam"

"Ada perlu apa dek? " Tanya ketua osis itu, dia adalah dito.

"Maaf menganggu kak, aku ada urusan sebentar sama kevin" Jawab dhea, kevin tak percaya kenapa dhea berani beraninya menganggu orang sedang rapat.

"Ini penting atau tidak? Jika iya, kevin silakan keluar" Ujar dito.

"Pentinglah, kalau gak penting gak bakalan gue kesini" Umpat dhea, namun dito dapat mendengarnya.

"Kamu bilang apa?! " Tegas dito.

"Gak ada, kevin sini" Elak dhea sambil memanggil kevin, kevin pun meminta izin kepada dito.

"Kak permisi sebentar ya kak"

"Silahkan"

Tbc.

Ini cerita abal abal-'

Vote n coment.

Follow my ig @dwikhai02_

Always Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang