Dhea memandangi wajah bella lesu, dhea curiga dengan bella tak biasanya dengan sahabatnyaini berbeda.
"Lo kenapa bell? " Tanya dhea to the point.
"Gak kok dhe, gue lagi bad mood aja" Jawab bella.
Dhea mengangkat bahunya acuh tak acuh lalu melanjutkan membaca novel bts yang dia beli tadi.
"Lo suka ya sama rangga? " Tanya bella, dhea terkejut mendengar itu lalu tertawa.
"Lah kok ketawa? "
"Lo gila? Gue suka sama bocah tengil itu? Meningan ngejones bell" Bella akhirnya lega dengan jawaban dari dhea.
Bagaimana tidak lega? Mendengar penjelasan dhea saja sudah bahagia.
"Lo yang suka kali" Sambar dhea, bella bungkam dan tak berani berkeritik.
"Kan, ngaku lo" Lanjut dhea.
"Apasih dhe" Bella bangkit dan maninggalkan dhea.
"Ehhh lo kemana? " Tanya dhea menghampiri bella.
"Bikes gue sama lo"
"Ehh ehhh lo benaran suka kan sama rangga? "
"Menurut lo? " Tanya bella.
"Ha? Serius? Demi apa? Gila parah hhhh" Sorak dhea sambil tertawa lepas.
"Ihh kayaknya rangga gak pernah suka deh sama gue, soalnya kan dia sukanya sama lo" Sendu bella dan matanya mulai memanas.
"Duh bella, usah deh kan gue gak suka dia"
"Tapi dia suka sama lo dhea, gue ikhlas kok" Mendengar kata dari bella dan dhea tertawa puas tak kuasa.
"Kenapa ketawa? " Tanya bella heran.
"Ya kali bell gue mau sama dia, walaupun lo ikhlas tapi gue enggak. Amit amit dah gue sama dia"
"Gue gimana dong dhe? Gue gak bisa nahan hati gue" Dhea melihat bella sendu akhirnya memeluk bella dengan hangat.
"Udah tenang aja, nanti gue bantuin"
Mata bella berbinar dan mengangguk paham.
"Janji? "
"Iya bulcem"
"Gue gak bulcem bangsat" Bella mengambil poster poster bts yang ada di meja belajarnya dhea lalu membawanya keluar rumah.
Dhea murka sekarang karena poster poster kesayangannya di bawa kabur oleh bella, dhea berusaha mengejar dan merebut poster tersebut namun nihil.
"Aaa kembaliin poster poster gue" Sorak dhea.
"Wleee" Bella mengulurkan lidahnya keluar kepada dhea.
"Gue bikes sama lo dhe, gue kesel. Balikin gak? Atau gak gue beri tau nih ke rangga" Ancam dhea, bella tak pernah berhenti untuk menganggu dhea dengan mencuri dan melarikan poster poster milik sahabatnya itu.
"Gue gak takut wlee, sok bilang hhhh"
"Bella ishhhh lihat aja lo, gue robek robek poster exo lo nanti"
"Bodoamat gue gak peduli"
"Bella, lo ya awas!! " Sorak dhea kembali.
"Yaudah nih, jungkook lo gak ganteng" Bella akhirnya memberikan poster milik dhea.
Dhea merengus kesal terhadap bella.
"Lo ya, sama aja sama si rangga! Sama sama suka ngehina bias gue" Dhea pergi meninggalkan bella seorang diri.
"Jhhhh jodoh emang gitu bell" Goda bella menghampiri dhea.
"Lo itu ya, lihat aja nanti gue kasih tau semuanya ke rangga"
"Bodoamat, gue nginep sini ya dhe" Bujuk bella.
"Untuk gue baik, dan gue gak tega lihat lo gila gini" Ujar dhea.
"Ishh dhea, lo bilang gue gila? Emang! Gila gara gara rangga "
"Bodoamat ahhh gue tidur dulu babay"
Mereka berbaring dan memejam kan mata dan akhirnya mereka tertidur di king zise milik dhea.
Bella akhir akhir ini memang sering tinggal bersama dhea, dikarenakan orang tuanya sibuk dengan urusan kantor.
Pagi pun tiba, sang surya menyinari bumi dan ayam jantan tak berhenti berkokok menandakan hari sudah pagi.
Dhea dan bella sudah selesai memakai seragam sekolah dan tak sabar untuk pergi sekolah.
"Dhea? Bella gak sarapan dulu? " Tanya Ny. Raydha ibu kandung dhea.
"Enggak deh ma, aku sarapannya di sekolah aja" Jawab dhea.
"Iya tan kita sarapannya di sekolah aja" Ujar bella.
"Kita pergi dulu ya ma" Ujar dhea lalu menyalami tangan ibunya dan bellapun begitu.
"Hati hati yakk"Mereka pergi mengendari motor metic milik dhea, tak cukup waktu lama akhirnya mereka sampai di sekolah.
"Haii dhea " Sorak rangga dari ambang pintu kelas, dhea menghiraukannya dan pergi masuk tanpa melihat rangga.
Sedangkan bella menghelakan nafas kasarnya yang menyadari rangga lebih menyukai dhea.
"Haii bell" Sapa kevin ketika bella ingin duduk dikursinya.
"Hmm" Jawabnya.
Kringg kringg
Jam pertama untuk pbb hari ini dimulai, Bu Siska selaku guru matematika memberikan kisi kisi untuk UN minggu depan kepada semua murid yang ada di IX A.
Bella menghelakan nafasnya lagi melihat soal soal matematika di depan matanya sedang dhea fokus untuk mengerjakan dengan serius.
"Pusing gue" Sorak bella.
"Diem bell" Umpat dhea kesal karena bella menganggu konsentrasinya.
"Ishhh gak ngerti gue dhe" Ujar bella sendu.
Kringg kringg kringg
Jam istirahat pun berbunyi semua orang berbondong bondong pergi ke kantin untuk mencari makanan.
"Vin, kayaknya gue nyerah deh dekatin dhea serasa gak mungkin gitu dapatin dia, menurut lo gimana? " Tanya rangga sambil memasukan bakso dalam mulutnya.
"Hmm iya juga sih percuma, kalau gue sih jadi lo ya nyerah. Oiya ada yang mau gue kasih tau sama lo, si bella suka sama lo" Ujar kevin.
"Ha? Lo kalau ngomong suka halu ya? Dih gak mungkin lah" Elak rangga tak percaya.
"Terserah lo aja, kalau lo mau buktiin ya dekatin si bella. Nah kalau dia respon lo berarti yang gue bilang ini kenyataan no hoax hoax" Rangga menggeleng geleng kuat kepalanya tak percaya.
"Bodoah terserah lo aja, gue cuma kasih tau ya. Bella juga gak kalah cantiknya sama kayak dhea" Lanjut kevin lagi.
Rangga terdiam dan memaksa otaknya untuk berpikir keras, sudah saatnya dia melupakan dhea, gadis yang terang terangan tidak mencintai rangga.
"Sudah saatnya gue mundur dhe, gue sadar mencintai orang yang tak cinta itu susah" Batin rangga mengikhlaskan dhea.
Tbc.
Vote dan coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Remember You
Fiksi RemajaJudul pertama| My Oppa Is Love. Kisah gadis yang berjuang sendirian, kisahnya tak luput dari kesengsaraan. Ini bukan kisah cinta biasa yang mencintai seseorang langsung bisa mendapatkannya. Kisah ini disuguhkan dengan air mata dan penyesalan, bagaim...