3

69 9 2
                                    


"

Assalamualaikum ma"

"Waalaikumus salam" jawab mama nya di seberang telpon.

"Jem..."

"Kenapa? Mau jemput? Ogah... Mama lagi sibuk, kamu pulang sama Azel. Mama juga udah bilang dia buat antar kamu pulang"

"Tapi ma..."

Tut...tut..tut

Telfon dimatikan, Ezel menggeram kesal. Apa dia harus pulang dengan cowok tembok itu?

"Dari pada jalan, tebelin muka gak apa-apa deh" Ezel berjalan ke arah parkiran, tepat nya ke tempat dimana Azel memarkirkan motor merah nya.

"Azel mana sih... Kak Haris aja udah pulang"

Tak lama Azel datang dengan wajah dingin nya, ia menatap Ezel yang berada di samping motor nya dengan tatapan tajam.

"Mata lo tajam banget, pengen gue colok" Azel tak menghiraukan ucapan Ezel, ia menganggap tak pernah mendengar itu.

"Lo kenapa disini? Mau numpang sama gue? Ogah... Pulang sendiri sana" ucap Azel yang terdengar kejam bagi Ezel.

"Kenapa sih Mama sama Azel jahat banget sama Ezel, Ya Allah salah Ezel apa? Ezel janji kok bakalan sering-sering lagi shalat tahajud tapi lindungi Ezel dari orang-orang yang tak berperasaan. Eh enggak deh Ezel bakalan shalat Tahajud karena Allah bukan karena ingin itu."

Azel memandang Ezel dengan tatapan aneh.

"Ya udah deh Ezel bakalan jalan dan Azel.... Azel bakalan aku aduin ke Mama. Bye Assalamualaikum calon imam"

*^*^*

Saat berjalan pulang, suara motor yang di kenal Ezel mendekat dan memberhentikan motor nya di samping Ezel.

Ezel memandang Arka yang tepat berada di samping nya dan dengan motor merah nya.

"Mau bareng gak"

Ezel langsung mengiyakan, wajah nya pucat pasi dan terlihat kelelahan.

"Mau ke dokter juga? Kamu kelihatan nya sakit"

Ezel menggelengkan kepala nya, dan kemudian naik ke motor Arka.

"Cepet bisa ya kk, aku capek"

Arka mengiyakan nya dan langsung mengendarai motor nya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Tak jauh dari sana, Azel melihat nya.

Ya melihat mereka berdua Ezel dan Arka.

Diam-diam Azel mengikuti Ezel, dan berniat untuk mengajak Ezel makan, ya... sebelum Arka datang.

*^*^*

"Kamu tadi pulang sama Azel kan?"

Ezel mengangguk gugup menjawab pertanyaan mama nya, tentu saja di tak akan berani mengadukan nya.

Jika ia mengadu bukan nya Azel yang di marahi tapi diri nya sendiri.

"Besok kamu di antar Azel ya..."

Ezel memandang mama nya dengan wajah terkejut.

"Tapi ma..." Sebelum Ezel membantah ucapan Mama nya, Papa nya langsung menyela, "Mama sama Papa mau pergi liburan berdua, adik kamu juga nginap di rumah teman nya kan. Terus yang antar kamu ke sekolah siapa, kalau bukan Azel"

Ezel berpikir sebentar kemudian menyela, "abang-abang ojek kan siap antar Ezel"

"Abang ojek? Bayar kan? Kalau bayar nya pake uang kamu sendiri ya gak apa-apa"

"Ezel aja di kasih uang cuma 10 ribu, kalau di kasih abang ojek terus Ezel makan apa?"

"Makan hati" Ezel mencebik kesal mendengar ucapan Mama nya, tak ada pilihan lain.

Besok ia harus berangkat dengan Azel.

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nikah Muda!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang