4

54 8 0
                                    

Na Jaemin, adalah teman pertama Renjun yang memandang Renjun manusia biasa, tanpa ada embel-embel apapun. Kalau boleh, Renjun ingin sekali mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan membelikan apapun yang Jaemin inginkan. Namun Jaemin malah menolak, sambil tertawa kecil.

"Adanya kamu disampingku sudah merupakan anugerah untukku."

Lalu, lama-lama Chenle, Donghyuck, Jeno, lalu disusul dengan Jisung yang merupakan adik kelas sekaligus satu ekstrakulikuler dengannya dan juga Minhyung yang merupakan sepupu sekaligus kakak kelas Renjun.

Renjun sungguh amat sangat merasa beruntung memiliki mereka. Disaat yang lain merasa segan untuk mendekati Renjun karena statusnya, mereka dengan tangan terbuka mengajak Renjun untuk menjadi teman mereka, tanpa adanya keinginan untuk meminta lebih dari Renjun.

Renjun tak peduli dengan perkataan orang lain, yang mengatakan bahwa dirinya tak sepadan untuk berteman dengan Jaemin dan Jeno si penerima beasiswa, Chenle si anak konglomerat bermasalah, Jisung si anak yang tidak mempunyai ayah, Donghyuck yang misterius, maupun Minhyung yang keluarganya dikucilkan dari keluarga besar Huang karena masalah pernikahan dengan keluarga menengah ke bawah.

Tapi rupanya, hal itu tidak disetujui oleh kedua orangtua Renjun. Setidaknya, begitulah yang dapat Renjun tangkap dari ceramah singkat ibunya yang berulang kali diutarakan secara gamblang kepada Renjun.

"Kamu itu anak orang berada, Renjun. Untuk apa berteman dengan orang-orang seperti mereka? Apalagi Minhyung. Ia dan keluarganya adalah aib keluarga. Tidakkah kamu mau mengerti sedikit saja, dan tidak mempermalukan orang tuamu?"

Renjun tidak mampu berkata-kata.

Ia ingin sekali membantah perkataan orangtuanya dengan segala kebahagiaan yang Renjun dapatkan ketika duduk diantara mereka. Dan ia juga ingin memberitahu bagaimana tersiksanya ia duduk diantara kedya orangtuanya.

Tapi, Renjun hanya bisa membisu.

Karena Renjun sadar persis, kalau ia salah sedikit berbicara, salah-salah maka tamparan lah menjadi penutup acara makan malam tersebut.

Under Working- Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang