chapter 2

1.7K 301 102
                                    

jinyoung emang nggak main-main dengan niatnya.

pagi ini setelah lompat-lompat pake skipping dan minum segelas susu, jinyoung bawa dua milk box yang kemarin dibelinya ke sekolah.

mending kalo yang dibawanya ukuran normal. yang jinyoung bawa ini susu kemasan 1 liter.

seunghun yang baru masuk kelas langsung cengo pas liat jinyoung minum susu langsung dari milk box berukuran besar itu.

"astaga dragon baeeee sejak kapan lo jadi anak sapi gini?! emang anak kucing bisa minum susu sapi?!"

jinyoung menjilat tetesan susu yang hampir netes dari bibirnya. "lebay lo," cibirnya sambil ngeremukin kemasan susunya.

makin kagetlah seunghun pas liat kemasan susu itu diremukin. "gila lo bae pagi-pagi gini udah minum susu seliter aja?! anjir gue kira itu buat seharian?!"

"yang tadi khusus buat pagi." jinyoung ngeluarin milk box yang masih utuh dan dia tunjukin ke seunghun. "yang ini buat siang."

seunghun meringis. "perut lo gak mules atau mual kepengen muntah gitu? gue minum susu segelas doang aja kadang suka mules pagi-pagi."

"ya kan perut gue sama lo beda, jangan disamain lah."

"gue udah ngingetin loh ya. yang ada lo tinggi tapi badan lo jadi kurus gara-gara diare."

jinyoung mendengus. "makasih perhatiannya," balasnya sarkas.

"sama-sama sayang."

jinyoung ngelemparin seunghun dengan kemasan susunya yang udah kosong. "jangan monyong-monyong gitu ih sono hush hush!"

seunghun malah makin gencar mepetin jinyoung, bahkan nggak segan-segan untuk meluk dan majuin bibirnya ke arah pipi jinyoung.

"ih seunghun apaan sih sono ah! nanti yang lain pada mikir yang aneh-aneh!"

"biarin. sekalian biar yang lain ngira kita pacaran."

bertepatan dengan saat seunghun mau ndusel ke leher jinyoung, pintu kelas berdecit dan hyunsuk muncul dari baliknya.

hyunsuk sempet melotot kaget sebelum akhirnya teriak. "CIPOK BIBIR SEUNGHUN PAKE KAMUS LO BAEEE!"

BUGH!

hyunsuk ketawa puas ngeliat seunghun yang mengaduh sambil ngelus bibirnya yang beneran dipukul pake kamus sama jinyoung.

"ini namanya kekerasan dalam rumah tangga ya bae!" seru seunghun sambil megangin bibirnya.

"kdrt palalu gundul," desis jinyoung males. "sono ah balik ke bangku lo!"

seunghun dengan muka melas ala anjing yang ditendang majikannya balik ke bangkunya yang berada tepat di depan hyunsuk.

"bae!" panggil seunghun.

"ape?" jawab jinyoung ogah-ogahan.

"pinjem catetan biologi dong─EEEEE JANGAN DILEMPAR GUE AJA YANG KE MEJA LO!"

seunghun lari-lari kecil ke meja jinyoung yang ada di deretan depan dan ngacak rambut jinyoung setelah buku catatan biologi ada di tangannya.

nggak ada satupun di antara mereka yang sadar akan tatapan tajam hyunsuk.

.

.

.

.

.

"jinyoung, tolong ambilin buku di perpustakaan ya?"

jinyoung menghela napas. sebenernya sih dia males, tapi mau gimana lagi? itu udah jadi tugasnya sebagai wakil ketua kelas.

"berhubung ketua kelas lagi gak masuk, seunghun tolong bantuin jinyoung bawa buku ya."

"biar saya yang nemenin si mu─jinyoung bu."

itu suara hyunsuk.

"ya sudah, jinyoung dibantu sama hyunsuk ya?"

belum sempat menolak, jinyoung keburu dirangkul hyunsuk dan diseret keluar kelas, diiringi siulan menggoda dari segelintir anak kelas.

di luar, jinyoung berusaha untuk ngelepasin diri dari rangkulan paksa hyunsuk. sayang tenaganya nggak sebanding dengan tenaga cowok setinggi 186 cm itu.

"lepasin anjir."

hyunsuk menggeleng. lengan kirinya sekarang malah mendekap kepala jinyoung. "gak mau."

"lepasin gak?!"

"jinak bentar napa ngil."

"gue gigit nih tangan lo?!"

"gigit aja."

nyatanya jinyoung nggak ngegigit lengan hyunsuk. dia merunduk supaya kepalanya bebas dari jeratan lengan hyunsuk, kemudian cowok dengan postur lebih mungil itu menghadang langkah cowok yang lebih tinggi.

"kenapa sih lo jadi seneng banget ngeledekin gue?" tanya jinyoung, mukanya keliatan sebel.

"kenapa sih lo jadi ambis banget pengen ninggiin badan?" tanya hyunsuk balik.

"kenapa lo malah jadi nanya balik?"

"ya jawab aja," balas hyunsuk. "lo gak suka gue panggil mungil?"

"nggak gi─"

"jangan harap gue bakal berhenti manggil lo mungil ya. gue gak akan biarin lo ngelupain gue."

kening jinyoung berkerut karena bingung. "h-hah?"

hyunsuk nge-wink. "bagi gue cowok mungil lebih gemesin."

hyunsuk lanjut jalan ke perpustakaan dengan muka sumringah, ninggalin jinyoung yang berdiri diem sambil mikir.

"hah? masa iya sih dia salah paham?"

si mungilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang