Bab 1 : Be With You

164 4 0
                                    

Ada sebuah ketenangan yang tidak bisa di rasakan oleh semua orang kecuali mereka yang senantiasa menjadikan Allah sebagai sandaran hatinya..
.
.
.
.

Author Pov

Di tengah guyuran Hujan yang sangat deras malam itu, ada seorang gadis duduk di teras toko roti yang sudah tutup , ia meringkuk sambil memeluk kedua lutut nya. Gadis itu membenamkan wajah nya di kedua lutut nya tersebut. Ia kedinginan..

Gadis itu tidak punya apa-apa selain baju gamis dan khimar yang menutupi kepala nya, bahkan sandal jepit gadis itu putus ketika ia berlari mencari tempat berteduh.

Gadis itu mulai merasa ketakutan karena hujan tidak reda juga, hampir 2 jam lama nya ia duduk di sini. Kendaraan sudah tidak ada yang lalu lalang karena waktu sudah memasuki tengah malam.

Gadis itu terus menangis memanggil manggil ayah nya, ia sangat ketakutan dan kebingungan. Namun tiba-tiba saja ia di kejutkan dengan kedatangan sebuah mobil mewah yang berhenti tepat di depan toko roti itu.

Tak lama muncul lah seorang pria dengan membawa payung dan mulai melangkah mendekati gadis itu.

"Hey, are you okay??"

Pria itu bertanya dan menampilkan wajah bingung melihat gadis itu

Gadis itu tertegun ketika melihat pria itu, ia mengucek-ngucek mata nya karena tidak yakin dengan apa yang di lihat nya. Ada seorang pria asing. Pria di hadapan nya ini bukan lah pria asia. Wajah nya sangat kental dengan khas Orang Barat. Di lihat dari bola mata nya, hidung nya, dan postur tinggi nya yang melebihi orang-orang asia.

"Astaghfirullahal'aziim" gadis itu kemudian mengalihkan pandangan nya bawah. Ia menyesali mata nya yang sempat menikmati ketampanan pria tersebut.

"Kenapa kamu sendirian di tengah malam begini?" Tanya pria bule tersebut dengan bahasa indonesia yang sangat fasih.

Gadis itu mengeryit keheranan karena pria bule tersebut bisa berbahasa indonesia. Ia masih tetap diam dan tidak bersuara. Ia sangat takut jika orang tersebut akan menyakiti nya.

"Jangan takut, aku orang baik-baik. Aku hanya ingin menolong mu, itu saja"  ucap pria bule tersebut seakan mengerti kekhawatiran gadis itu.

"Sa..sayaa di usir dari rumah tuan" ucap gadis itu terbata-bata menahan air mata yang akan tumpah kembali dari mata cantik nya itu.

Pria itu terdiam mendengar penuturan gadis itu. 'Sungguh kasihan sekali' Pikir nya.

"Ikutlah bersama ku, tidak baik ada wanita di tengah malam begini berada di luar rumah. Sangat berbahaya"

Gadis bernama Indah itu bingung harus ikut apa tidak. Dalam hati ia membenarkan ucapan pria bule itu. Jujur ia juga sangat takut sendirian di sini.

Akhirnya dengan mengucap Basmallah, Indah akhirnya menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah kaki pria bule tersebut masuk kedalam mobil.

Dan..

Disinilah gadis itu berada, di sebuah mansion mewah milik pria asing tersebut. Ia tidak tahu dimana dan di jalan apa rumah ini. Pria yang membawa nya ke sini juga tidak kelihatan lagi batang hidung nya. Karena pria itu meninggalkan nya begitu saja di ruang tamu.

Tak lama datanglah seorang wanita paruh baya memakai baju gamis dan khimar seperti dirinya. Hanya saja khimar yang di pakai nya khimar pendek. Mungkin hanya sebatas dada. Berbeda dengan yang di pakai Indah yang panjang nya menutupi bokong dan tangan nya.

Wanita paruh baya itu tersenyum kepada Indah.

"Mari nona, saya antar ke kamar nona" ucap wanita paruh baya itu.

"Eeh.. kamar??" Sahut Indah bingung.

"Iya nona. Tuan Adam tadi menyuruh saya menyiapkan kamar untuk nona. Mari ikut sayaa. Jangan takut" ucap Wanita paruh baya itu ramah.

'Oh. Jadi nama nya Adam' batin Indah. Indah kemudian mengangguk lalu mengikuti langkah wanita itu.

Kamar yang Indah tempati sangat luas. Indah sampai terkejut melihat kamar tersebut. Luas kamar ini 2x lipat dari luas kamar nya di rumah.

"Silakan masuk, tidurlah sekarang, sudah tengah malam dan kau terlihat kelelahan. Baju mu juga basah, jangan lupa ganti baju nya ya, ada beberapa stel pakaian di dalam lemari itu" ucap wanita paruh baya itu menjelaskan.

"Terimakasih bu"

"Panggil Bi Ati aja ya. Oh iya siapa nama mu" tanya wanita paruh baya itu yang ternyata bernama Bi Ati.

"Nama saya Indah bu, eh maksudnya Bi Ati." Jawab Indah.

"Baiklah Indah, Bibi tinggal dulu ya silakan istirahat. Kalau ada perlu apa-apa jangan sungkan kasih tahu bibi ya."

"Baik bi, terimakasih banyak"

"Terimakasih nya sama Tuan Adam ya, jangan sama Bibi" ucap Bi Ati tersenyum .

Indah menganggukkan kepala nya. Ya dia memang ingin berterimakasih kepada pria bule bernama Adam itu.
Mungkin besok pagi saja. Karena sekarang ia sangat lelah dan mengantuk.

Sesudah kepergian Bi Ati, Indah segera membuka lemari untuk mengganti pakaian nya yang sudah basah ini. Sesudah berganti dengan piyama tidur, Indah kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang king size tersebut.

Tak lama kemudian Indah pun terlelap dalam tidur nya.

****

Assalamualaikum semua nyaa..
Terimakasih udah mampir ke work aku dan membaca cerita ini.

Cerita ini merupakan cerita ke 3 aku. Sebelum nya aku udah Publis 'Love In Turkey' dan 'Takdir Cinta'.

Bab pertama ini emang sengaja aku bikin pendek. Karena ini permulaan saja ya guys. Entar bakalan lanjut di Bab 2 yaa 😉

Jangan pernah bosan ninggalin Jejak kalian ya. Vote and Comment ❤💋

👇👇👇👇👇

Be With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang