Author Pov
Indah keluar dari kamar setelah selesai mandy dan sholat shubuh. Ia berniat membantu Bi Ati yang ia lihat tengah sibuk mempersiapkan sarapan pagi.
"Bibi, biar Indah ikut bantu-bantu ya" ucap Indah ketika sudah sampai di dapur.
"Ehh, Indah gak usah bantu-bantu. Bibi sama yang lain nya saja yang kerja. Kamu duduk aja di meja makan ya. Sebentar lagi masakan nya selesai"
Indah sebenarnya segan jika ia langsung duduk di meja makan menunggu sarapan siap di masak sementara ia tidak melakukan apa-apa. Namun mendengar penolakan halus dari Bi Ati membuat nya tidak ingin membantah wanita paruh baya tersebut.
Ia kemudian melangkah dengan lesu menuju Meja makan yang terletak tak jauh dari dapur. Tiba-tiba saja terdengar tangisan bayi yang sangat kencang dari salah satu kamar yang ada di lantai atas. Indah kemudian segera berlari ke arah sumber suara tersebut.
Ia kemudian berhenti di depan pintu dan kembali mendengar tangisan bayi. Bi Ati juga datang dan berada di samping Indah.
"Bibi.. itu suara anak bayi menangis"
"Iya indah, itu suara Alice, anak nya Tuan Adam, mungkin dia haus ingin minum susu."
Bi Ati pun mengetuk pintu beberapa kali. Dan tak lama keluarlah Adam sambil menggendong seorang bayi perempuan berumur 6 bulan yang sedang menangis. Wajah bayi itu sudah memerah di tambah air mata yang terus mengalir membuat Indah merasa kasihan.
"Bibi, tolong buatkan susu untuk Alice" ucap Adam sambil mengusap-usap punggung Alice dengan sayang. Lelaki itu masih mengenakan piyama nya. Mungkin ia baru bangun tidur.
Bi Ati pun mengangguk dan bergegas turun dari lantai atas menuju dapur dan membuatkan susu untuk Alice.
Sedangkan Indah masih terdiam di depan pintu tak tahu harus melakukan apa.
"Siapa nama mu?" Tanya Adam sambil terus menggoyangkan tubuhnya pelan ke kanan dan ke kiri dengan gerakan yang kaku.
"Na..nama saya Indah tuan" ucap Indah gugup. Ia tak berani memandang Adam, yang di lakukan nya hanyalah menatap lantai sambil memilin ujung khimar nya.
"Nanti ceritakan semua pada saya setelah Alice tenang" ucap Adam lalu masuk kembali kedalam kamar tanpa menutup pintu. Indah kemudian turun dari lantai atas dan kembali ke meja makan.
Sedangkan Bi Ati terlihat tergesa-gesa berjalan menuju kamar Adam.
Apa yang mesti dia ceritakan?? Demi Allah Indah tidak ingin menceritakan semua pengalaman pahit nya sampai ia di usir dari rumah. Hal itu membuat nya kembali teringat kepada ibu dan saudara tirinya yang kejam.
Flashback
Indah sebenarnya adalah anak tunggal dari pasangan ibu Rohaya dan pak Arif. Kehidupan nya bahagia karena memiliki orang tua yang sangat menyayangi nya.
Namun kebahagiaan itu mulai hilang ketika ibu nya sakit kanker rahim yang sudah sangat parah. Indah dan Ayah nya sangat sedih. Tiap hari ia bergantian menjaga ibu yang terbaring lemah di rumah sakit.
Sampai pada malam itu, Indah ingat betul ketika peristiwa itu, dirinya baru saja selesai sholat isya di musholla rumah sakit. Ia kembali ke ruangan rawat ibu nya namun ia mendengar suara Ayah yang menangis sambil memegang tangan ibunya. Perasaan indah tiba-tiba tidak enak.
Tidakk!!..
Ibu jangan tinggalkan Indah!!!Indah menggeleng-gelengkan kepala nya berharap apa yang di lihat nya itu hanyalah mimpi. Namun ternyata tidak. Itu bukan mimpi. Tapi kenyataan! Ia telah kehilangan sosok ibu yang sangat di sayangi nya di usia 15 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You
RandomKehilangan orang yang sangat berarti bagi hidup mu tentu sangat menyakitkan. Di tambah memiliki orang-orang jahat di sekitar mu. Sangat mengenaskan bukan ?? Begitulah yang di alami oleh seorang gadis muda berparas cantik ini. Hidupnya penuh dengan k...