"Aku wc bentar ya nggi" ucap Helga sambil meninggalkan bangku.
Kebetulan jarak dari kelasnya ke wc tidak jauh kurang lebih cuma semenit. Saat ingin menuju kembali ke ruang kelasnya Helga melihat seorang cowo berkumis tipis yang sedang duduk di depan kelas, seperti nya itu kelas dia. Cowo itu memandangi Helga, entah siapa cowo berkumis tipis itu Helga tak mengenal nya. Tapi dia tampak maco dengan kumis tipisnya wajahnya juga lumayan ganteng.
Sesampainya di kelas, Helga belajar bersama Anggie. Bukannya belajar tetapi Anggie malah sibuk menggulir medsos.
"Yah malah main medsos...
eeh siapa tuh cantik banget" kata Helga penasaran.
Anggie pun menyodorkan handphone nya kepada Helga
"Ini kak Thiaras. Kakel kita nih"
Helga langsung merampas handphone Anggie dan melihat foto itu tanpa berlama lama setelah melihat foto itu Helga mengenali nya
"Iya ih kak Thiaras yang kakel kita dulu waktu smp kan? Dia juga SMA disini yaa ya Ampun makin cantik aja"
Hilang pula cerita ingin belajar bersama karena kekaguman Helga terhadap kecantikan dari paras Thiaras, sang kakak kelas nya yang populer di Sekolah.
Malam ini Helga tidur awal karena lagi tak ada tugas dan ulangan sudah usai. Setelah membereskan buku dan meja belajarnya. Ia mengoles krim pada jerawat nya berharap jerawat nya bisa musnah dan wajahnya mulus. Selesai mengoleskan krim, bukannya tidur Helga malah memainkan handphone nya, membuka Medsos melihat lihat isi foto Kak Thiaras
"Kak thiaras pasti banyak yang suka, banyak yang deketin. Muka nya cakep banget, followersnya udah 9 ribuan, komen dan like nya banjir bandang. Kayaknya enak gitu jadi orang cakep kayak dia" sambil tiduran di kasur, Helga membayangkan jika diri nya secantik dan sepopuler Kak Thiaras pasti akan banyak yang suka,yang perduli dan lebih dianggap.
Hari Jum'at
Hari ini Helga membawa motor sendiri ke sekolah karena papa sedang libur bekerja. Sesampai di sekolah Helga melewati kelas itu dan lagi lagi cowo berkumis tipis itu memandangi Helga seperti pada waktu itu tetapi Helga pura pura tidak tau. Dalam hati ia bertanya tanya
"Apa dia mengenalku? Kenapa dia melihat ku seperti itu?'Gara gara memikirkan itu, Helga tersandung kaki septian sepertinya dia sengaja mengganggu Helga. Septian memang suka sekali mengganggu Helga, untung saja Helga tidak terjatuh. Melihat sikap septian yang kurang ajar itu Helga mencubit tangan septian dengan sekuat tenaga nya. Bukannya sakit, septian justru malah tertawa ketika dicubit. Helga yang geram pun meninggalkan Septian dan segera menuju tempat duduknya.
Di kelas tidak ada guru yang masuk alias jam kosong. Anak anak pada ribut dan sibuk dengan urusan mereka masing masing tetapi lain orang lain pula cerita, di jam kosong Helga mengerjakan tugas catatan yang belum terselesaikan sedangkan teman temannya pergi entah kemana.
"Hel ngerjain apaan sih? Pr?" tanya ivan yang duduk di belakang bangku helga.
"Bukan. Catatan belom selesai" sambil menoleh ke belakang, kebetulan di belakang ivan sedang duduk bersama gentar, melihat wajah Helga, gentar pun menegur
"Banyak jerawat lo hel"
Mendengar itu Helga terdiam dan membereskan buku nya lalu menempelkan pipi nya di meja sambil memegang handphone. Dia merasa tersinggung dengan teguran gentar, mungkin maksud gentar tidak untuk menyinggung tetapi itu lah fakta sebenarnya bahwa wajah Helga memang banyak jerawat.
Hari ini pulang awal, Helga masih saja badmood dan malu sampai ditegur oleh gentar. Helga masih menggulir medsos sambil tiduran di kamar dengan ditemani kipas angin yang berputar
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Figura
Roman pour AdolescentsIni tentang Helga. Si gadis pemalu yang berprestasi di Sekolah Merasa dirinya kurang menarik, dan membosankan. Berbagai ejekan ia terima bahkan seringkali diremehkan karena alasan fisik membuat ia berpikir bahwa hanya dengan keindahan fisi...