Lost Treasure ✔️

Bab 52 - Mencari Emas

Bab 52 - Mencari Emas

"Kau bajingan, bisakah kau setidaknya mengatakan sesuatu yang benar-benar masuk akal?" Balas Mazha. Dia mengayunkan tinjunya ke pria lain dalam upaya untuk tampak marah tetapi senyum di wajahnya menolak kepura-puraannya.

Setelah melihat satu orang yang selamat, prajurit muda itu menginginkan lebih banyak mukjizat. Meskipun dia tahu itu kebodohan, dia sangat berharap bahwa semua prajurit yang terkubur di bawah bukit pasir akan muncul, satu per satu, dan mengutuknya karena mengira mereka sudah mati. Dia bisa membayangkan mereka memarahinya, "Oi, bodohnya Mazha! Kita semua masih bernafas. Lepaskan gelandangan malasmu dan bantu kami ... "

Di sisi lain, Tang Can menatap Shen Yu untuk waktu yang lama sebelum dia dapat membuat dirinya percaya bahwa dia masih hidup. Dia segera menyadari bahwa itu tidak baik untuk meninggalkan lengannya dalam kondisi rusak dan cepat-cepat meyakinkannya, "Biarkan aku mencoba untuk menarik lenganmu kembali. Tunggu sebentar, mungkin akan banyak sakit!"

Shen Yu mengertakkan gigi dan mengangguk. Dia memalingkan wajahnya ke samping sehingga dia tidak akan bisa melihat karya Tang Can. Untuk sesaat, dia merasakan sakit di rahang, tetapi kemudian berakhir. Perwira muda itu kemudian memintanya untuk mencoba menggerakkan lengannya sedikit. Jika dia tidak bisa memindahkannya, dia harus memindahkannya lagi dan memasang kembali lampiran. Shen Yu merasakan keringat dingin membasahi punggungnya karena harus melalui itu lagi. Dengan hati-hati dia menggerakkan lengannya sedikit, mendapati itu tidak sulit, dan menghela napas lega.

Shen Yu menoleh ke arah Tang Can, "Sepertinya sudah kembali."

Karena mereka terjebak di tengah padang pasir tanpa perawatan medis yang dapat diandalkan, Tang Can memperlakukannya seperti seorang putri. Lebih baik berhati-hati sekarang daripada menemukan hasil buruk nanti. Dia melepaskan tali sepatu dari kakinya dan menggunakannya untuk membuat gendongan darurat untuk lengannya yang terluka.

Pada saat dia selesai, Mazha telah turun dari gundukan pasir dan bertanya kepadanya tentang langkah selanjutnya. Tang Can melihat pada saat itu dan menemukan bahwa sudah mencapai jam empat sore. Dia masih berpikir bahwa menuju ke timur adalah pilihan terbaik yang mereka miliki. Dia melihat arlojinya dan memutuskan untuk pergi ke arah angka 9 di atasnya.

Shen Yu masih ingat melihat tumpukan emas selama badai pasir dan bertanya, "Apakah kita benar-benar melihat emas sebelumnya?"

Setelah kehilangan begitu banyak tentara, sisanya sudah lama lupa tentang emas.

Mazha bereaksi keras terhadap pertanyaannya, "Siapa yang peduli dengan deposit emas? Kami telah kehilangan begitu banyak kawan hanya karena emas yang menyebalkan! "Detail yang paling mendesak baginya adalah bahwa ia masih tidak tahu apa yang terjadi pada Zhang Fei. Apakah dia hidup atau mati? Pikiran itu, dan fakta bahwa begitu banyak prajurit lain tewas, mengganggunya.

"Roda keberuntungan terus berputar. Terkadang Anda mungkin memiliki semua keberuntungan di dunia. Di lain waktu, Anda mungkin tidak memiliki apa-apa, "pendapat Guo Pingan secara filosofis. Dari pernyataan itu, mereka semua bisa merasakan bahwa dia adalah orang yang berpendidikan.

"Roda keberuntungan? Siapa yang peduli dengan omong kosong seperti itu? "Geram Mazha, kesal dengan kata-kata samar pria itu dan ingin berkelahi. "Ini tidak ada gunanya bagi kita sekarang!"

"Aku hanya berpikir ..." Guo Pingan terdiam sebelum dia bisa menyelesaikan pemikirannya. Dia mendorong kacamatanya ke atas dalam gerakan yang sudah lama dipraktekkan sebelum dia ingat kacamatanya sudah rusak tak bisa digunakan lagi. Dia menggelengkan kepalanya dengan putus asa dan kemudian melanjutkan, "Apa yang saya coba katakan adalah: kita tidak memiliki makanan atau air saat ini. Masih dipertanyakan apakah kita bisa keluar dari gurun ini hidup-hidup. Jika kita akan mati sama saja, mengapa kita tidak mencoba mati lebih heroik? Jika kita dapat menemukan deposit emas ini, nama kita akan diingat sepanjang sejarah! "