7. musibah

7K 260 9
                                    

Arfan berjalan di koridor RS menuju parkiran mobilnya, sesampainya di parkiran, arfan kaget melihat vanka yang menyender di mobilnya

" ngapain lo disini ? " tanya arfan dingin

Vanka tersenyum melihat arfan yang sudah berdiri di hadapannya walau jarak mereka agak jauh

" nungguin kamu " dengan santainya vanka mendekati arfan lalu mengelus pipi pria itu, sontak arfan langsung menepis kasar tangan vanka dari pipinya

" enggak usah ganggu gue lagi !!! " sinis arfan lalu ia berjalan cepat masul ke dalam mobilnya, namun dengan cepat juga vanka menahan pintu mobil agar arfan tak menutupnya

" apa lagi sih van ! " ujar arfan jengah dengan tingkah wanita ini

" tunggu pembalasan dari gue " kata itulah yang keluar dari mulut vanka kemudian ia pergi meninggalkan arfan yang diam mematung ditempatnya, arfan semakin yakin vanka akan berbuat ulah lagi, dan sepertinya kali ini wanita itu tidak main main.

*****

Tunggu pembalasan dari gue

Arfan tidak fokus menyetir, kata kata vanka terus terngiang ngiang di benaknya, arfan takut vanka menyakiti istrinya, arfan kenal betul dengan sikap vanka yang nekat, vanka tak pernah main main dengan ucapannya, arfan me-rem mendadak mobilnya

" Arrghghhgg " erangnya frustasi sembari mengacak ngacak rambutnya.

*****

Sesampainya di rumah, arfan mendapati chacha sedang nonton di kamar, arfan tersenyum lalu mendekati istrinya yang duduk dipinggir ranjang

" lagi nonton apa ? Kok serius banget sih ? " tanya arfan

" ini aku lagi nonton Tayo "

Arfan terkekeh mendengarnya, arfan ikut melihat layar laptop yang memang benar menampilkan Mobil Tayo

" suka banget ya cha nonton film kartun ? "

" buanget "

Arfan mengangguk, lalu beranjak berdiri, arfan membuka kemeja birunya lalu menggantinya dengan kaos puma, setelah itu ia naik ke atas ranjang merebahkan badannya, paha  chacha lah yang menjadi bantal arfan, arfan ikut menonton

" cha "

" hm ? "

" kalo aku pergi kerja kamu enggak usah keluar keluar rumah ya " ucap arfan, ia jadi teringat kata kata vanka tadi Tunggu pembalasan dari gue

Chacha mengernyit heran menatap arfan

" kenapa aku enggak boleh keluar ? Biasanya juga kamu B aja kalo aku pergi kemana mana "

" Iya tapi sekarang ini jangan cha, kamu enggak usah ngebantah oke "

" hm iyadeh " chacha mengangguk mengiyakan saja

" pinter istri ku "

" Mas aku jijik sama kamu "

" ahahahahah becanda cha elah "

******

Dua mninggu kemudian

Tak terasa usia kehamilan chacha sudah 6 bulan, arfan semakin siaga menjaga sang istri. Seperti hari ini ini, chacha minta jalan jalan ke taman, namun arfan tak mengizinkannya mengingat vanka selalu mengintai chacha, beberapa hari ini arfan tak pernah lagi bertemu dengan vanka walau mereka bekerja di rumah sakit yang sama, vanka juga sudah jarang mendekati arfan, bukannya membuat arfan lega malah arfan semakin takut vanka telah menyusun rencana jahatnya untuk chacha.

" Mas arfan, plisss kita jalan jalan ke taman yuk " rengek chacha yang duduk dipaha arfan, sekali lagi arfan menarik nafasnya lalu menghembuskannya kasar

" enggak boleh cha "

Chacha berdecak kesal seraya mengerucutkan bibirnya

" yaudah kalo gitu temenin aku beli novel di toko buku "

" sekarang ? "

" ya sekarang lah mass kapan lagi cobaaa " ucap chacha gemas sendiri

" yaudah aku ganti baju dulu "

****

Kini mereka berada di toko buku, chacha sibuk memilih milih novel di lemari buku yang berjejer panjang, sedangkan arfan menunggu di pojok ruangan yang sudah tersedia kursi serta meja

" cha " panggilnya pada chacha

" hmm ? " dehem chacha

" aku ke toilet bentar ya, pengen buang air kecil "

" iya jangan lama lama ya mas "

" oke " arfan beranjak dari kursi lalu berjalan ke belakang toko buku yang luas ini, kebetulan di toko buku ini tersedia toilet umum yang ukurannya lumayan kecil tapi setidaknya bisa digunakan oleh pengunjung jika ingin buang air kecil.

Saat mendapatkan novel yang menurutnya bagus, chacha berjalan menuju meja kasir dengan tiga buku novel tebal ditangannya

" semuanya 259 ribu Mbak " ucap Mbak Mbak kasirnya pada chacha, chacha pun mengeluarkan uang dari dompetnya lalu menyerahkannya pada Mbak-nya.

Setelah selesai, chacha berjalan keluar dari toko, niatnya chacha ingin menunggu arfan di dalam mobil saja, tapi saat chacha baru saja keluar toko, ia melihat ada penjual ice cream di seberang jalan.

Mata chacha berbinar binar melihat ice cream coklat yang di jual oleh mas mas di seberang jalan.

Dengan  gercep chacha berlari melintasi jalan aspal yang banyak mobil berlalu lalang, tanpa menoleh kanan kiri chacha langsung saja melintas, dan pas juga ada sebuah mobil yang melaju kencang

" Argggghhhhh " jerit chacha saat mobil itu.......

BraKk !!!

Tubuh chacha terpental jauh dipinggir aspal, semua orang yang melihat kejadian tersebut menjerit kaget.

Darah terus mengalir diselangkangan chacha, orang orang mulai mengerumunginya, kesadaran chacha mulai hilang saat rasa sakit diperutnya mulai parah.

*****

Arfan baru saja selesai buang air kecil, arfan pun keluar dari toilet lalu berjalan ke tempat dimana ia tadi duduk menunggu chacha, namun chacha sudah tidak ada lagi di lemari buku tersebut.

" lho chacha kemana ? "

Mbak Mbak kasir yang tadi melayani chacha berlari menghampiri arfan yang mencari chacha

" Mas, Mas suaminya Mbak yang hamil tadi ya ? " tanya Mbak Mbak kasir dengan napas tersenggal senggal

" Iya. Istri saya mana ya ? " tanya arfan balik

" istri Mas ditabrak mobil didepan sana "

arfan membulatkan matanya kaget, arfan berlari keluar dari toko, dan benar saja, di pinggir jalan banyak orang yang berkumpul, arfan yakin, pasti chacha terpental jauh disana, arfan segera berlari menghampiri kerumunan orang itu.

Arfan menerobos kerumunan orang, saat ia berhasil lolos dari himpitan para warga yang berkumpul, arfan kaget sekali melihat kondisi istrinya yang terbaring mengenaskan dilumuri darah

" Astagfirullah "






Chacha bagusnya mati aja atau anaknya yang mati 🤔🤔🤔

Author bingung ☹

Pregnant Young ( END ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang