[YAOI CHANHUN]
Park Chanyeol adalah si 'sempurna' yang tidak beruntung dalam percintaannya. Takdir mempertemukannya dengan Oh Sehun, seseorang yang membawanya pada pilihan hidup yang sebenarnya. Unlucky or Perfection.
Chanyeol baru saja menyelesaikan syuting terakhirnya dalam drama saat Minho meminta untuk bertemu. Chanyeol yang sebenarnya sangat lelah hari itu tidak punya pilihan lain selain menyetujui.
"Ada apa kau minta bertemu, Hyung?" Chanyeol langsung mendudukkan tubuh lelahnya di kursi seberang Minho. Beruntung café itu milik keluarga Minho dan sudah tutup jadi ia tidak perlu menjaga image. Lagipula, ini juga sudah tengah malam.
"Sapalah dia dulu, Yeol-a."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chanyeol mengernyit sampai matanya menangkap sosok gadis asing di samping Minho, "Nugu?"
"Ini Shiyoung."
"Shiyoung?" otaknya berusaha mencari nama seseorang yang terdengar tidak asing untuknya.
"Shiyoung sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit kemarin."
Ah, Chanyeol ingat sekarang, "Senang bertemu denganmu, Shiyoung-ssi." Lee Shiyoung, gadis yang menerima jantung Miho, "kenapa tengah malam seperti ini kau belum pulang?" Chanyeol heran saja, Shiyoung itu seorang gadis. Rasanya tidak pantas belum ada di rumahnya tengah malam seperti ini.
"Ibu memintanya menginap. Dan Shiyoung juga ingin bertemu denganmu."
Sepertinya kekhawatiran Chanyeol benar akan terjadi. Keluarga Choi, menganggap Shiyoung sebagai Miho. Chanyeol mengerti jika Miho adalah seorang putri kesayangan, peringainya yang baik dan parasnya yang cantik membuat Miho disayang banyak orang. Kepergiannya membuat semua berduka.
"Annyeong haseo, Oppa."
"Aku tinggal sebentar, ya." Tanpa menunggu persetujuan siapapun Minho berlalu pergi, meninggalkan Chanyeol dan Shiyoung berdua di sana.
Chanyeol yang ditinggalkan berdua dengan seorang gadis yang tidak dikenalnya merasa canggung. Ia tidak tahu harus mengatakan apa, memulai pembicaraan seperti apa.
"Sepertinya kau sudah dekat dengan Eomonim."
"Ne, Eomma sangat baik padaku."
Ingin sekali Chanyeol berseru jika kebaikan ibu mertuanya itu hanya karena Miho. Chanyeol sangat mengenalnya, ibu mertuanya bukan orang yang akan bersikap baik pada orang asing. Berbeda dengan anak-anaknya, wanita itu terlalu kaku untuk bergaul bahkan Chanyeol memerlukan waktu lebih dari sebulan untuk menghilangkan tatapan penuh selidik yang selalu dilontarkan untuknya.
"Syukurlah, Eommonim sangat terpukul atas kepergian Miho."
"Aku senang bisa menghiburnya."
"Apa orang tuamu tidak keberatan kau menginap?" bagaimanapun di rumah yang juga merangkap café itu hanya Minho dan ibunya. Orang tua mana yang akan melepas anak gadisnya menginap?