Part. 1

65 17 5
                                    

"Kertas bisa sobek, kayu bisa patah, kaca bisa pecah, kerupuk bisa remuk. Kita itu apa?
Kertas? Bukan
Kayu? Bukan
Kaca? Bukan
Kerupuk? Apalagi.
Tapi kita mudah sobek, patah, pecah dan remuk"

***


Tokkkk.... Tokkk....

"Kay bangun udah jam enam" ucap sang bunda sambil menggedor pintu Kayla.

"Iya bun, Kayla udah bangun"

Kayla pun bergegas ke kamar mandi dan melaksanakan ritual mandinya.

"Duhh mana sih dasiku?" gerutu Kayla sambil mondar mandir mencark dasinya.

"Kayla udah bangun belom" tanya Lingga sambil membuka pintu kamar Kayla.

"Udah bang, tapi dasi Kayla gak ketemu nih"

Lingga pun berjalan menghampiri Kayla dan bertanya dimana terakhir kali Kayla menaruhnya.

"Ini apa?" kata Lingga sambil menunjuk tumpukan buku dan ada dasi diselipan buku-buku itu.

Kayla yang mendengar itu langsung menghampiri Lingga.

"Ohh iya" ucap Kayla sambil cengengesan.

"Cepet turun, udah ditunggu sama Ayah Bunda dibawah"

"Iyaa, makasih abang"

Kayla menuruni tangga dan menghampiri orangtuanya yang sedang sarapan.

"Kok lama?" tanya sang bunda sambil memberikan roti selai kacang dan cokelat kesukaan Kayla.

"Iya, tadi masih nyari dasi bun"

"Makanya jangan ceroboh jadi orang" omel bundanya.

"Iya iya bun"

"Kayla berangkat ya bun" ucap Kayla sambil menyalimi kedua orang tuanya.

"Hati-hati" ucap Ayah dan bundanya.

Kayla menunggu angkot dihalte depan komplek perumahannya. Sudah 15 menit dia menunggu tapi tidak ada tanda-tanda angkot datang. Saat melihat jamnya yang menunjukkan 15 menit lagi gerbang akan ditutup tanpa pikir panjang Kayla pun berlari. Dari jauh Kayla melihat gerbang akan ditutup, Kayla mempercepat larinya.

"Pak Suep tunggu jangan ditutup dulu" kata Kayla dengan nafas ngosngosan.

"Aduhh neng cepetan gerbangnya mau saya tutup"

Kayla berlari menyusuri koridor karena takut guru yang akan mengajar sudah memasuki kelasnya terlebih dahulu. Bisa-bisa dia tidak bisa ikut pelajaran, karena guru yang akan mengajar salah satu guru terkiller yaitu Bu Wiwin guru matematika. Saat Kayla sudah dekat dengan kelas, tiba-tiba.

BRAKK....

"Duhh mampus" ucap Kayla dalam hati, dan merasakan ada tangan yang melingkar di pinggangnya.

"Buka mata lo, lo itu berat" kata seorang laki-laki.

Kayla yang mendengar suara itu sontak membuka matanya.

"Maaf, aku gak sengaja"

"Hmm" Sean hanya berdehem dan melepaskan tangannya dari pinggang Kayla lalu pergi dari hadapan Kayla.

"Kayla sedang apa kamu disitu? Cepat masuk kelas" kata guru yang akan mengajar dikelasnya yang tidak sengaja melihat Kayla masih berada diluar kelas.

"Iyaa bu"

"Lo kenapa baru dateng sih?" tanya Sindy saat Kayla baru saja duduk disampingnya.

"Iya tadi ada masalah sedikit" jawab Kayla.

"Kay lo udah belom PR bahasa indonesia?" tanya Fara, teman Kayla yang duduk didepannya bersama Rara teman Kayla juga.

"Udah dong" jawab Kayla sambil tersenyum.

"Kayla, Sindy, Rara, Fara jangan bergosip kalian atau saya suruh kalian keluar" kata Bu Wiwin didepan.

Mereka berempat langsung diam saat mendengar ucapan Bu Wiwin.

Kringggg.....

"Akhirnya" ucap Kayla saat mendengar suara bel istirahat.

"Kantin yuk" ajak Rara.

"Ayok, aku juga udah lapar nih" kata Kayla bersemangat.

Mereka menduduki kursi yang agak dipojokkan.

"Lo pada pesen apaan?" tanya Rara kepada temannya.

"Aku mie ayam tapi gausah pake bawang, minumnya es lemon." kata Kayla.

"Gue juga samaain" ucap Sindy dan Fara bersamaan. Rara langsung beranjak pergi membeli pesanan teman-temannya.

Setelah menunggu beberapa menit Rara datang membawa nampan berisi makanan.

"Omggg Sean ganteng banget"

"Sean senyum dong"

"Raka keren banget"

"Dion tambah ganteng aja"

"Alarick imut banget, gemes deh"

"Kak sean love you"

Yang mempunyai nama tetap berjalan tanpa menghiraukan teriakan alay itu.

"Lo kenapa?" tanya Sindy saat melihat Kayla terus menatap keempat laki-laki tadi.

"Gapapa kok"

"Tapi kok lo lihatin mereka sih" tanya Sindy sambil menunjuk Sean cs.

"Aku mau nanya ya?" kata Kayla kepada ketiga temannya.

"Nanya apaan?" tanya Rara.

"Hmm... Itu tu cowok yang lagi main Hp siapa sih? Kalian kenal gak?" tanya Kayla pelan.

"Oh itu Sean, ketua osis kita, kelas XI IPA 1" jawab Fara yang memang menyukai Sean. Kayla hanya ber oh ria mendengar itu.

"Kenapa lo suka ya?" tanya Sindy menggoda Kayla.

"Enggak, mana mungkin aku suka dia. Namanya aja baru tau." jawab Kayla.

"Tapi pipi lo kok merah?" kata Rara dengan polosnya.

"Masa sih? Mungkin terlalu panas disini" jawab Kayla mengelak.

"Alah bilang aja lo suka"

"Ishh enggak aku nggak suka dia" ucap Kayla sambil menutupi pipinya.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang