Part. 5

26 5 1
                                    

"Key ikut gue ketoilet ya?" ajak Rara.

"Oke."

"Bagas, gue ijin ke toilet." ucap Rara pada Bagas. Melihat Bagas mengangguk mereka berdua beranjak keluar kelas. Saat ini semua guru sedang rapat maka dari itu banyak murid dikoridor.

"Aku tunggu diluar aja ya Ra."

"Oke."

Tak lama Rara pun mengajak Kayla kembali kekelas.

"Ayo Kay." ajak Rara saat keluar dari toilet.

"Kamu duluan aja, aku masih mau ke kantin."

"Oh yaudah. Gue titip air botolan ya Kay." ucap Rara sambil berjalan kearah kelasnya.

"Iyaa."

BRAKKK......

Saat akan membalikkan badan Kayla merasa menabrak tubuh seorang laki-laki. Terbukti jidat Kayla sakit saat bertabrakan dengan dada bidang laki-laki tersebut dan aroma maskulin yang menguar dari tubuh itu.

"Maaf." ucap Kayla sambil memundurkan badannya. Saat Kayla mendongakkan kepalanya terlihatlah wajah tampan Sean.

"Tiga kali." ucap Sean dingin.

"Tiga kali? Apanya tiga kali?" tanya Kayla bingung.

"Lo udah nabrak gue tiga kali... Kayla." ucapnya sambil melihat nametag Kayla.

"Maaf yaa, aku gak sengaja." kata Kayla meringis mendengar ucapan Sean.

"Kenalin nama aku Kayla." kata Kayla tersenyum sambil mengulurkan tangannya.

Sean tak menggubris ucapan Kayla membuat Kayla menarik tangannya kembali dengan perasaan malu.

"Sean." ucap Sean sambil mengulurkan tangannya. Kayla yang melihat itu hanya melongo melihat perlakuan Sean.

"Bukannya tadi kamu gak mau jabatan sama aku ya?" tanya Kayla bingung saat Sean menyebutkan namanya dan mengulurkan tangannya kearah Kayla.

"Emang gue bilang gitu?" tanya Sean.

"Nggak sih, tapi tadi kamu nggak mau jabat tangan aku." jawab Kayla pelan.

"Bukannya gue gak mau, tapi lebih baik cowok dulu yang ngajak kenalan." ucap Sean sambil tersenyum tipis.

"Daebak!!! Sean ngomong sama aku sambil senyum. Yaa meskipun nadanya dingin sihh." ucap Kayla dalam hati sambil menggigit bibir bagian dalamnya karena menahan senyum.

"Lo gamau jabat tangan gue?" tanya Sean.

"Ha? Oh iya, kenalin namaku Kayla." kata Kayla sambil tersenyum."

"Yaudah aku duluan ya." pamit Kayla.

"Mau kemana?" tanya Sean.

"Ke kantin."

"Bareng aja kalo gitu."

"Ha?"

"Kenapa?" tanya Sean.

"Gapapa kok. Kamu mau ngapain ke kantin?" tanya Kayla sambil berjalan beriringan dengan Sean.

"Nembel ban." jawab Sean enteng.

"Emang ada?" tanya Kayla membeo.

"Ya gak adalah." jawab Sean galak.

"Ya selow dong. Aku kan nanya baik-baik." kata Kayla pelan.

"Makanya punya otak dipake jangan buat pajangan aja." kata Sean sinis.

Jlebb..

"Sialan. Ngomongnya pedes amat." ucap Kayla dalam hati.

"Maaf." kata Kayla.

"Lo kira lebaran minta maaf terus?" tanya Sean.

"Aku takut soalnya dari tadi kamu ngomonya gak nyelo." jawab Kayla.

"Oh gitu. Yaudah maaf kalo gue marah-marah tadi." kata Sean. Meskipun Sean meminta maaf kedengarannya kayak dia ngajak berantem. Serem.

"Dikira lebaran minta maaf sekarang?" tanya Kayla tersenyum sambil menggunakan kalimat yang digunakan Sean tadi.

"Sialan lo." kata Sean sambil berjalan lebih cepat mendahului Kayla.

"Lucu juga." kata Sean dalam hati.

***

Kayla memasuki kelasnya dengan membawa minuman dan makanan yang dibelinya dikantin tadi.

"Nih minumnya Ra." ucapnya pada Rara.

"Kok Rara doang?" tanya Sindy.

"Iya nih, kok cuma Rara doang?" tanya Fara juga.

"Tadi Rara titip ke aku, kalian kan gak titip." jawab Kayla.

"Lo sih gak nawarin." jawab Fara lagi.

"Lo juga sih gak nanya." ucap Rara.

"Iya juga sih." jawab Fara lagi.

"Kita pulang pagi gak?" tanya Kayla.

"Mungkin sih."

"Kalo pulang pagi kerumahnya Sindy yuk." ajak Kayla.

"Skuyy lahh." jawab Fara dan Rara bersamaa.

"Lo gak tanya gue dulu Kay, gue mau nampung kalian apa kagak?" tanya Sindy.

"Aku udah tau jawabannya kok. Kamu pasti mau. Ya kan?" tanya Kayla sambil tersenyum.

"Sialan lo." jawab Sindy jutek.

"Perhatian." teriak Bagas didepan kelas.

"Diem bentar. Berhubung rapat sekarang belom selesai. Jadi kita boleh pulang duluan" lanjutnya.

"Yeayyy pulang pagiiiiiii." teriak semua anak sekelas.

"Ayoo kita kerumahnya Sindy yeayyyy." teriak Kayla.

"Yeayyyyy." teriak Fara dan Rara mengikuti Kayla tadi. Sedangkan Sindy hanya meratapi nasib karna sebentar lagi kamarnya akan berantakan.



Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang