CFS 8

8 0 0
                                    

Berbulan-bulan pun berlalu sejak kejadian itu namun Senja masih menyimpan rasa penasaran pada Fajar. Senja selalu khawatir jika Fajar latihan Paskib, bagaimana tidak setiap latihan Fajar pasti bertemu dengan Lala dan itu yang membuat Senja khawatir pada Fajar.

Rasa khawatir Senja yang terlalu berlebihan membuat Fajar merasa tidak nyaman namun Fajar hanya tersenyum dan berfikir positif saja. Senja khawatir karena dia sayang, dia tidak ingin kehilangan Fajar.

Perlahan namun pasti Fajar berusaha mengembalikan kepercayaan dan keyakinan Senja pada nya, segala hal telah ia lakukan hanya untuk mengembalikan kepercayaan Senja kepadanya.

Namun, masih saja itu belum cukup untuk mengembalikan kepercayaan Senja padanya. Sampai pada suatu hari Senja menanyakan langsung pada Lala tentang perkataan Fajar dan Lala juga mengatakan hal yang sama dengan apa yang dikatakan oleh Fajar, kini Senja mulai percaya lagi pada Fajar.

Kepercayaan Senja pun kembali di uji, karena Senja kabarnya akan pindah rumah dan yang pasti akan pindah sekolah juga. Fajar dan Senja sama-sama tidak senang dengan keputusan ibu  Senja yang memutuskan untuk Senja pindah dan tinggal bareng ibu nya, pindah nya pun jauh, diluar kota sana, mereka berdua pun galau karena keputusan ibu nya Senja tersebut. Karena mereka tidak akan bisa bertemu lagi, tidak bisa jalan-jalan berdua lagi, dan yang paling mengkhawatirkan adalah mereka tidak tau kelakuan satu sama lain, akhirnya Senja meminta pada ibu nya untuk tetap di sekolah yang sama dengan Fajar, walaupun banyak resiko nya tapi Senja tetap ingin satu sekolah dengan Fajar, ibu Senja pun menyetujui keinginan Senja.

Karena hal itu Fajar menjadi sangat khawatir karena sepengetahuan Fajar, Senja tuh gampang capek orang nya jadi setiap Senja berangkat atau pulang sekolah Fajar selalu merasa khawatir dengan fisik Senja, kadang sesekali Fajar yang mengantar Senja pulang sekaligus jalan-jalan bareng Senja.

Fajar pernah menyarankan pada Senja untuk kos saja, namun ibu Senja tak setuju dengan hal itu, yah terpaksa bolak-balik luar kota cuma buat sekolah aja, ini sangat menyulitkan sekali bagi Senja, karena bila ada tugas praktikum Senja tidak bisa mengikuti kegiatan itu, ya bagaimana lagi pulang sekolah aja jam 3, belum lagi diperjalanan  pulang nya juga, bisa sampe jam 4 sore nyampe rumah.

Dengan alasan itu akhirnya Senja di izinkan kos, kos nya pun di dekat rumah Fajar, Fajar jadi merasa sangat senang sekali. Hampir tiap hari mereka bercengkrama, berbagi cerita, bahkan Fajar sampai nginap dirumah Senja untuk menemani Senja, ya namanya perempuan kan pasti takut klo tidur sendiri. Berangkat sekolah pun mereka boncengan berdua, pas ulangan mereka belajar berdua, bahkan di kos Senja mereka sudah seperti suami istri saking dekat nya.

Tak terasa kini Senja sudah kelas dua belas, dan sebentar lagi akan tamat sekolah. Senja sangat khawatir pada Fajar, karena takut jika Fajar bermain hati dengan orang lain saat Senja tak ada.

"Jar"

"Iya nja?"

"Aku kan lagi bentar tamat sekolah"

"Hum.. trs?"

"Otomatis dong aku gak d satu sekolah lagi sama kamu"

"Iya lah, masa iya udah tamat sekolah tapi masih aja sekolah"

"Jangan becanda dulu ih aku lagi mau ngomong serius"

"Hum iya terus-terus?"

"Pas aku gak ada, apa kamu bisa jaga perasaan kamu buat aku?"

"Pasti bisa dong Nja"

"Yakin?"

"Yakin lah, aku kan udah cinta banget sama kamu"

Senja menjadi sedikit terhibur dengan perkataan Fajar.

Antara Fajar dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang