pain (7)

2.6K 292 4
                                    

Characters ;

- Lee Jeno of NCT

- Na Jaemin of NCT

- Huang Renjun of NCT

Note ; Ini adalah fanfict NCT Boyslove alias BxB alias Yaoi.

WARNING!! Kalau tidak suka, tidak perlu membaca. Kalau suka, terimakasih banyak~

Selamat membaca!

***

Lee Jeno tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengarkan dari bibir Na Jaemin.

Na Jaemin—mencintainya?

"Na Jaemin, apakah kau serius dengan ucapanmu?"

Namun ketika ia berusaha untuk mencari jawaban dari Na Jaemin, lelaki tersebut sudah tidak berkutik lagi.

***

"Sepertinya Jaemin terkena demam tinggi—sudah beberapa hari ini. Tetapi kenapa anak itu berusaha keras menyembunyikannya, ya?"

"Maafkan aku, Tante. Ini semua salahku."

"Aduh, Jeno! Kenapa kau malah merasa bersalah? Justru Tante berterimakasih kepadamu karena kau sudah membawa Jaemin pulang! Pasti Jaemin berat sekali ya?"

Lee Jeno menggelengkan kepala.

Ibu Jaemin menghela nafas singkat, "Yasudah kau pulang dulu saja. Sudah jam segini—oh ya, Tante punya banyak jeruk dari Pulau Jeju! Tante ambilin sebentar, ya?"

"Iya, Tante."

"Tolong jaga Jaemin sebentar."

Jeno mengangguk paham.

Usai kepergian Ibu Jaemin, Jeno menatap Jaemin yang terlihat kesakitan dan mengusap kening lelaki tersebut perlahan, "Na Jaemin—apa yang harus kulakukan sekarang?"

Jeno meraih tangan kanan Jaemin lalu menggenggamnya erat, "Na Jaemin—maafkan aku."

Sebuah isakan pun meluncur dari bibir Lee Jeno, "Na Jaemin—jangan tinggalkan aku."

***

"Lee Jeno!" Panggil Renjun sambil berkacak pinggang, "Kemana Na Jaemin? Kenapa dia tidak masuk?" Tanya Renjun dengan nada galak.

Jeno melirik sekilas ke arah Renjun, "Jaemin demam tinggi." Jawab Jeno singkat.

Renjun menganga lebar, "Demam tinggi? Pasti gara-gara kamu ya!"

Jeno yang sedang sensitif mengenai masalah Jaemin pun langsung terbawa emosi.

Ia bangkit dari kursi lalu menarik dasi Renjun, "Kalau kau tidak tahu apa-apa sebaiknya kau diam."

Renjun berdecak kesal, "Kali ini dasi, ya? Bukan kerah?"

"Apa katamu?" Jeno tidak terima mendengar ucapan Renjun yang terkesan mengolok.

Renjun melepaskan tangan Jeno dari dasinya dengan kasar, "Kalau kau begini terus, Na Jaemin akan benar-benar meninggalkanmu."

Jeno mengerutkan dahi, "Kau tahu apa?"

Renjun tersenyum tipis, "Aku tahu semuanya."

***

"Kenapa kau membawaku kesini?" Keluh Huang Renjun ketika Lee Jeno menyeretnya ke perpustakaan secara paksa.

"Aku ingin berbicara denganmu—mengenai Na Jaemin." Ucap Lee Jeno.

Renjun melipatkan kedua tangan didepan dada, "Kau yakin, tidak ada orang lain disini?"

love, pain, patience ( Nomin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang