patience (8)

2.6K 280 4
                                    

Characters ;

- Lee Jeno of NCT

- Na Jaemin of NCT

- Huang Renjun of NCT

- Mark Lee of NCT

Note ; Ini adalah fanfict NCT Boyslove alias BxB alias Yaoi.

WARNING!! Kalau tidak suka, tidak perlu membaca. Kalau suka, terimakasih banyak~

Selamat membaca!

***

"Jaemin! Jeno datang untuk menjengukmu!"

Na Jaemin yang sedang memandangi foto dirinya bersama Lee Jeno segera menyembunyikan foto tersebut dibalik selimut, "Masuk saja." Ucapnya kemudian.

"Terimakasih, Tante." Jeno sedikit membungkuk sebelum Ibu Jaemin pergi meninggalkan kamar milik putranya.

Jeno lalu mengunci pintu kamar Jaemin.

Jaemin memperhatikan gerak-gerik Jeno, "Kenapa kau disini? Kenapa kau tidak sekolah?" Tanya Jaemin bingung.

"Kau—kau masih mau berbicara denganku seperti itu setelah apa yang kulakukan terhadapmu?" Gumam Jeno ketika mengetahui bahwa Jaemin masih memperlakukannya dengan baik.

Jaemin mengangkat sebelah alis, "Eh? Kau mengatakan sesuatu?"

Jeno hanya melemparkan senyuman tipis, "Aku membolos." Ia menghampiri Jaemin.

"Membolos? Bagaimana dengan Ibuku—"

"Aku bilang ke Ibumu kalau hari ini Guru Ahn memulangkan kita lebih cepat."

Jaemin menggelengkan kepala mendengar alasan Jeno, "Dasar."

Jeno meletakkan tas ransel miliknya lalu duduk diatas ranjang Jaemin, "Bagaimana keadaanmu?"

"Sudah lebih baik."

"Kau tidak berbohong padaku, kan?"

"Untuk apa aku berbohong?"

"Seminggu yang lalu kau bilang kau baik-baik saja—tetapi kenyataannya tidak."

Jaemin terkekeh, "Sekarang aku serius."

Jeno kembali tersenyum. Ia meraih tangan Jaemin lalu menggenggamnya, "Na Jaemin."

Jeno menarik nafas sejenak, "—Aku mau meminta maaf atas semua yang pernah kulakukan kepadamu selama 3 tahun belakangan ini."

"Aku benar-benar bodoh. Aku tidak menyadari ketulusanmu, aku benar-benar meminta maaf kepadamu, Na Jaemin."

Jeno melepaskan genggamannya dan menarik Jaemin kedalam pelukannya.

"Maafkan aku, Na Jaemin—"

"Maafkan aku sudah menyakitimu selama ini."

Punggung Lee Jeno bergetar, tanpa ia sadari—air mata sudah jatuh dari pelupuknya.

Jaemin terkejut ketika mendengar isakan Jeno, "Lee Jeno, kau menangis?"

"Na Jaemin, maafkan aku." Ucap Jeno lalu menenggelamkan wajahnya dibahu Jaemin.

"Semua ini salahku." Bisik Jeno pelan.

Jaemin terdiam untuk sesaat. Ia masih tidak menyangka bahwa Lee Jeno akan menangis dan meminta maaf kepadanya.

Jaemin mengangkat kedua tangannya lalu membalas pelukan Jeno. Ia menepuk punggung Jeno berkali-kali.

"Tidak apa—aku sudah memaafkanmu. Jangan menangis lagi, Lee Jeno."

love, pain, patience ( Nomin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang