Dendam

73 7 6
                                    


"Purnama!" teriak salah satu dari mereka.

"Apa lagi yang kalian mau?!" tanyaku kesal.

BRUKK!

Tangan salah satu dari mereka mengambil tanah dan membuka paksa mulutku, tetapi aku menggelengkan kepalaku dan berteriak.

"Ada apa ini?" tanya dosen yang menatap khawatir pada kami berempat.

"Kami sedang bercanda saja, kan, Purnama?" ungkapnya.

Aku hanya menghela napas dan mengangguk pelan.

"Kalau begitu berhenti bercandanya," kata dosen itu sembari meninggalkan kami.

"Malam ini, mari kita bertemu di rumahku." Aku menekankan kata-kataku.

Saat mereka tiba mereka terpana dengan makanan yang kubuat dan segera memakannya tanpa permisi, mereka segera meminum jus ditambah arsenik itu.

Segera saja kuambil pisau dan menusuk perut mereka, menyeret satu-persatu ke basement ruang bawah tanah yang telah dipenuhi sembilan mayat teman dari mereka.

Tetapi satu dari mereka masih saja berisik, dengan cepat kujahit mulutnya itu dan segera  mencabut kedua bola matanya untuk disimpan di dalam toples formalin koleksiku.

END

CreepyPastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang