"What the f**k. Tega banget, sih orang yang kukira temen, ngatain aku dibelakang," umpatku.
"Kenapa, sih sayang?"
"Ini, lho, Mas. Liat." Aku memberikan ponselku padanya.
"Oh, ini. Biarin aja lah." Katanya dengan tenang.
"Ish. Gemes banget. Rasanya tuh pengen cincang-cincang jari sama lidah mereka yang nyinyirin aku, terus di masak pake sambal balado. Kalau mulutnya pengen ku sumpal paki kain, bibirnya di jahit klo nggak di robek sekalian," geramku.
"Udahlah. Sekarang tidur udah malam." Suamiku menenangkan.
oo0oo
[Sayang, kamu kapan pulang]
[Mungkin agak malam. Aku masih ada kerjaan. Kamu jangan tidur dulu ya. Aku punya kejutan buat kamu]
[Apa mas?]
[Pokoknya tunggu aja, bye]
oo0oo
Sekitar jam 23.45 terdengar suara mobil datang. Aku bergegas membuka kan pintu. Rupanya suamiku membawa sesuatu.
"Apa ini, mas?"
"Baju."
"Mas, aku serius!"
"Kan kamu liat itu makanan. Ayu siapkan, aku laper," jawabnya sambil tersenyum.
"Ok."****
"Gimana rasanya?"
"Enak, pedes, tapi banyak tulangnya. Kamu kok beli balado leher ayam, sih? Kenapa gak beli yang bagian daging aja?"
"Haha. Itu bukan leher ayam."
"Terus?"
"Itu yang kamu mau kemarin malam."
"Maksud kamu? Kayanya aku gak bilang apa-apa kemarin malam."
"Katamu kamu pengen ini, kamu bilang waktu kamu marah-marah kemarin."
"Maksud kamu ... ini...?"
"Iya."END
KAMU SEDANG MEMBACA
CreepyPasta
Bí ẩn / Giật gânberbagai cerita creepypasta, thriller, fantasy dan cerita mini lainnya... Sebelum baca di follow dulu yah♥