CreepyPasta

Mawar Berdarah

Belakangan, kasus pembunuhan di SMA Aries merajalela. Kemarin saja, tiga gadis dari kelas sebelas ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi perut terbuka mengerikan serta dua bola mata yang hilang entah ke mana. Anehnya, pelaku selalu meninggalkan sekuntum mawar merah tanpa duri di lokasi kejadian. Motifnya apa, belum ada yang tahu. Jelasnya, hal itu sukses menjadi buah bibir warga sekolah hingga hari ini.

"Dim, kira-kira kenapa, ya, pembunuhnya selalu ninggalin mawar di lokasi kejadian?"

"Entah? Tapi mungkin sebagai permintaan maaf aja, atau enggak ... penghormatan terakhir?"

"Dih, pake penghormatan terakhir segala, tapi ... romantis juga, sih. Maksud gue, kenapa harus mawar coba? Mawar, kan, melambangkan cinta." Rana terkekeh garing. Jauh di lubuk hatinya, sebenarnya ia merasa takut akan teror-teror sadis nan mengerikan itu.

"Mungkin pelakunya pencinta wanita!" Dimas tertawa keras, mencoba mencairkan suasana, berhubung ia sendiri pun tegang membahas kasus pembunuhan tersebut.

"Ih, ngawur aja lo! Udah, ah, bahas bunuh-bunuhannya! Lama-lama gue stres dan mutusin pindah sekolah! Mending bahas Vino. Lo tahu? Kemaren dia ngasih gue cokelat sama bunga!"

Mata Dimas menyipit. "Bunga? Hati-hati lo, Ran, siapa tahu dia pelakunya!"

Seolah baru tersadar akan sesuatu, Rana membeliak lalu menggeleng dengan keras. "Enggak! Gak mungkin, ah! Ngaco!"

"Kenapa enggak mungkin? Emangnya dia ngasih bunga apa ke lo?"

"Err, mawar, sih, tapi ... masih ada durinya. Jadi, udah pasti bukan dia. Kalau itu dia mah, gue pasti udah mati!"

"Apa bedanya? Kan sama-sama mawar." Dimas belum ingin menyerah.

"Pokoknya beda. Yang gue denger, mawar-mawar di lokasi kejadian itu yang enggak berduri! Kayak—"

"Gini?" Dimas menyeringai, mengeluarkan setangkai mawar tanpa duri dari balik hoodie-nya. Rasa tegangnya menguar di udara lantaran Rana sudah tahu.

Oh, percayalah, Dimas sudah sangat tak sabar untuk mencongkel kedua bola mata Rana yang menurutnya jelalatan itu dan mengoyak isi perut ratanya yang selalu diet demi menarik perhatian lawan jenis.

END