Mantan

12 1 0
                                    

"Siswa-siswi di SMA ini semuanya baik-baik, lho. Pada nurut, rapi, dan sopan. Pokoknya nggak ada seorangpun yang menyusahkan guru. Murid teladan semua! Sekolahnya pun nyaman. Banyak pohon-pohon rindang."

Aku mengangguk manis demi mendengar penjelasan Bapak Kepala Sekolah. Tubuh gempalnya berguncang saat dia terkekeh.

"Roy! Kemari!" panggilnya pada seorang siswa.

Aha. Itu dia. Laki-laki sasaranku. Akankah dia mengingatku?

"Perkenalkan ini Silvi. Siswi baru. Tolong antarkan dia ke kelas kamu ya. Kalian sekelas."

"Baik, Pak. Ayo .... "

Senyum ramahnya menandakan dia tidak mengingat aku.

----

Cuaca mendung di sore hari dan banyaknya pohon-pohon di halaman sekolah ini terasa sangat mendukung rencanaku. Dengan lirikan mata, aku memberi kode pada semua teman-temanku agar mendekat. Ada yang beterbangan turun, ada yang mengesot dan ada juga yang berjingkrak-jingkrak.

"Silvi, pulang bareng yuk," ajak Roy. Aku sengaja berlama-lama di kelas sampai sore, dan ternyata dia bersedia menemani tanpa kuminta.

Aku menjawab dengan senyuman. Kuarahkan kedua telapak tanganku menyentuh matanya. Mendadak mata batinnya terbuka.

"Wu Wulan?" serunya kaget.

"Hai, sayang," senangnya hatiku masih diingat olehnya.

Mendadak mata Roy terbelalak melihat banyaknya teman-temanku mengelilingi dia. Di bawah, di samping kiri dan kanannya. Bahkan yang beterbangan di atasnya.

"Tapi ka kamu su sudah .... "

"Mati? Ya. Aku mati saat kau mengantarkan aku ke desa itu untuk menggugurkan anak kita ... dan kau membuang jasadku ke jurang!"

Tubuh Roy semakin menegang. Ketakutan. Keringat membasahi tubuhnya. Beberapa temanku mulai menjilati keringatnya. Hanya dalam beberapa detik setelah itu, aku menggerakkan tubuh Silvi yang kupinjam itu. Menikamkan belati tepat di jantung Roy, lalu kugerakkan ke bawah tepat ke alat vitalnya. Darah terpercik kemana-mana.

Kuperhatikan arwah Roy keluar dari tubuhnya. Dia memandangku dengan tatapan marah. 
Aku pun keluar meninggalkan tubuh Silvi dan menggandeng tangan Roy.

"Sekarang kita bisa selalu bersama, sayang!"

END

CreepyPastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang