Kemarin
Kemarin aku melihatnya lagi
Dia yang belum hilang sedikitpun dihati
Dia yang sampai kini masih aku cintai
Dan dia yang tak pernah bisa aku milikiKemarin aku sangat ingin menyapanya
Namun lidah ini seakan sulit untuk berkata
Ingin aku menyampaikan apa yang aku rasa
Namun lagi lagi mulut ini tak dapat bersuaraRasa untuknya tak pernah sedikitpun berubah
Bahkan hati ini sedikitpun tak ada celah
Berusaha mengejar dengan seribu satu langkah
Namun pada akuhirnya aku tetap kalahKemarin aku melihatnya tertawa bersama perempuan lain
Suara tawa yang sampai ketelingaku yang terbawa angin
Tawa bahagia yang mampu mengusik batin
Sebuah tawa yang lebih merdu dari alunan violinHarusnya aku yang ada disana
Harusnya aku yang melihatnya tertawa
Harusnya aku yang mendengar gelaknya berbahagia
Harusnya di balik tawa itu aku alasannyaNamun nyatanya aku bukan siapa siapa
Hanya sebatas pengagum rahasia
Yang tak memiliki nyali untuk sekedar menyapa
Hanya bisa menanti semua indah pada waktunya
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Kata
Teen FictionBanyak sekali kata yang ingin aku sampaikan, namun terkadang lidah ini menjadi kelu saat aku ingin mengatakannya.. dan akhirnya aku memilih untuk menulisnya disini...