28

88 6 0
                                    

Kemarin

Kemarin aku melihatnya lagi
Dia yang belum hilang sedikitpun dihati
Dia yang sampai kini masih aku cintai
Dan dia yang tak pernah bisa aku miliki

Kemarin aku sangat ingin menyapanya
Namun lidah ini seakan sulit untuk berkata
Ingin aku menyampaikan apa yang aku rasa
Namun lagi lagi mulut ini tak dapat bersuara

Rasa untuknya tak pernah sedikitpun berubah
Bahkan hati ini sedikitpun tak ada celah
Berusaha mengejar dengan seribu satu langkah
Namun pada akuhirnya aku tetap kalah

Kemarin aku melihatnya tertawa bersama perempuan lain
Suara tawa yang sampai ketelingaku yang terbawa angin
Tawa bahagia yang mampu mengusik batin
Sebuah tawa yang lebih merdu dari alunan violin

Harusnya aku yang ada disana
Harusnya aku yang melihatnya tertawa
Harusnya aku yang mendengar gelaknya berbahagia
Harusnya di balik tawa itu aku alasannya

Namun nyatanya aku bukan siapa siapa
Hanya sebatas pengagum rahasia
Yang tak memiliki nyali untuk sekedar menyapa
Hanya bisa menanti semua indah pada waktunya

1001 KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang