The Beginning || 1

513 24 1
                                    



Bagaimana rasa nya jika menikah namun pernikahan tersebut penuh kebohongan?

Aku mengalami nya, aku dinikahi seorang pria yang menikahi ku hanya sebagai pelampiasan rasa rindu nya dengan mantan pacarnya.

Dia menikahi ku hanya karena wajahku mirip dengan mantan pacarnya yang meninggalkan nya akibat sebuah kecelakaan. Jadi,bisa dibilang ia menikahi ku tanpa rasa cinta sedikit pun.

Aku Jung Nayoung, wanita yang menikah dengan seorang CEO termuda di Korea Selatan yang kaya nan tampan.

Ya, aku menikah dengan seorang Jeon Jungkook. Bagi kebanyakan wanita yang melihatnya mungkin akan terkagum-kagum dengan sosoknya yang memiliki wajah tampan, bertubuh tinggi, dan juga mapan.

Tapi, ia berbeda dari kebanyakan orang yang berpikir bahwa ia sempurna.

Aku menyesal menikah dengannya. Pada awalnya aku kira dia sangat sempurna untuk ku. Tapi, kenyataannya ia tidak pernah mencintai ku sama sekali.

Bagaimana awal pertemuan ku dengan seorang Jeon Jungkook? Bagaimana awalnya aku mau menerima cinta palsu dari seorang Jeon Jungkook? Hingga apakah aku akan berakhir berpisah dengannya atau ia mulai bisa mencintai ku dan kami hidup bahagia?

Dan semua itu berawal saat aku melamar pekerjaan di perusahaan Jungkook.

Aku hanya seorang wanita biasa lulusan universitas di Seoul. Ayah dan ibu ku hanya seorang pegawai kantor swasta dulu nya. Namun, sekarang setelah lulus kuliah aku bekerja setelah kedua orang tua ku meninggal dan aku hidup sendirian sebagai anak tunggal.

Pagi ini aku sudah bersiap-siap untuk wawancara di kantor itu. Pada awalnya aku tidak yakin bahwa aku bisa diterima di perusahaan itu. Namun, mungkin itu sebuah keberuntungan bagi ku Karena aku diterima.

Jadwal ku hari ini adalah di wawancara langsung oleh pemilik perusahaan tersebut yaitu, Jeon Jungkook. Dari beberapa informasi yang ku ketahui Jungkook ini adalah salah satu CEO paling muda dan terkenal di Korea, dan kata nya wajah nya juga sangat tampan.

Aku menelusuri beberapa lorong untuk sampai pada ruangan itu ditemani oleh seorang wanita bertubuh tinggi dan cantik yang seperti nya dia juga pegawai perusahaan itu.

Ia langsung menyuruh ku masuk ke ruangan itu.

Ketika aku masuk ke ruangan itu aku melihat seorang pria sedang duduk di kursi kerjanya sambil jari-jari tangannya mengetik pada sebuah laptop ia langsung menengok kearah ku ketika menyadari seseorang masuk ke ruangan nya.

Wanita yang sedari tadi menemani ku itu langsung menyuruh ku untuk duduk di kursi didepan pria itu, dan ia langsung pergi keluar dari ruangan ini.

Aku merasa kan jantung ku yang berdegup sangat kencang, sambil berjalan menuju kearahnya aku terus mengepal tangan ku yang sangat tegang. Aku tegang Karena ada dua hal yaitu pertama, aku merasa gugup aku takut jika aku salah berbicara dan menyebabkan aku gagal dalam wawancara ini. Kedua, aku merasa sangat gugup ketika melihat Jungkook, ini pertama kali nya aku melihatnya dan jujur ia terlihat sangat tampan, jadi benar yang orang bilang kalau ia sempurna.

Aku langsung duduk berhadapan dengan nya, dan kulihat muka nya yang tiba-tiba tercengang melihat wajahku dan ia langsung mengucapkan kata-kata "Choi Hyejin?".

"Bukan Pak, maaf saya Jung Nayoung" kata ku.

Dan tiba-tiba ia langsung mengerut kan kening nya, wajah nya menggambarkan bahwa ia sedang bingung sambil melihat ku.

"Kau bukan Choi Hyejin?", Tanya nya lagi.

"Bukan Pak, saya Jung Nayoung yang akan wawancara pekerjaan disini", ucapku meyakinkan nya.

Dan aku lagi-lagi dibuat bingung dengan tingkah nya yang tiba-tiba memegang pipi ku lalu mengelusnya.

"Kau sangat mirip dengan Choi Hyejin", ucapnya lirih sambil masih menyentuh pipi ku.

"Ah, maaf aku sedang rindu dengan seseorang yang meninggalkan ku dan ia sangat mirip dengan mu", ucap nya sambil tersenyum, dan melepaskan tangannya dari pipi ku.

Kini aku mulai mengerti mengapa ia bingung melihat ku dan langsung menyentuh pipi ku. Mungkin karena aku mirip dengan seseorang yang ia sayangi.

"Baiklah jadi nama mu Jung Nayoung ya?", Tanya nya.

"Ya, aku Jung Nayoung, bapak bisa memanggil saya Nayoung", jawab ku.

"Ya, kalau begitu kau diterima di perusahaan ini", ucapnya.

Seketika itu aku langsung terkejut. Padahal wawancara nya Belum dimulai sedikit pun. Tapi, tiba-tiba ia bilang bahwa aku diterima? Mungkin hari ini memang hari keberuntunganku.

"Wah, benarkah saya sudah diterima disini?", tanya ku senang.

"Ya, kau bisa mulai bekerja besok", jawabnya.

Dengan perasaan yang sangat senang aku pergi keluar dari ruangan itu. Jujur ini hari terbahagia ku, mungkin hari ini aku akan mengajak Jinkwan dan Eunmin untuk makan-makan bersama.

Jinkwan dan Eunmin adalah dua sahabat setia ku. Kami sudah berkenalan saat SMP. Pada awal aku mengenal mereka adalah saat kami satu kelas dan satu kelompok belajar, dari situ aku mulai dekat dengan mereka dan hingga sekarang kami masih selalu berkumpul bertiga.

Mereka itu kedua temanku yang selalu mensupport ku. Mereka juga yang selalu menguatkan ku saat orang tua ku meninggal.

Aku langsung menuju ke tempat aku memarkirkan motor ku. Hari ini aku akan pulang ke apartement dulu, mungkin aku akan mengajak Jinkwan dan Eunmin untuk datang ke rumah ku.

Sesampai nya di apartement aku langsung menelphone Jinkwan lalu Eunmin untuk datang ke rumah ku. Namun mereka bilang akan datang nanti setelah mereka pulang kerja dan aku mengiyakannya.

Hari sudah senja tapi, Jinkwan dan Eunmin belum datang juga ke rumah ku.

Setelah aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, tiba-tiba suara bel apartement ku berbunyi aku pun langsung membukanya dan melihat ada kedua sahabat ku yang telah berdiri didepan pintu apartement ku dan aku langsung menyambutnya.

Sudah hampir seminggu ini aku tidak bertemu dengan mereka. Karena kesibukan diantar kami masing-masing.

"Nayoung-ah bagaimana wawancara nya tadi?", tanya Jinkwan dan Eunmin serempak.

Aku pun langsung menjelaskan bagaimana tadi Jungkook yang langsung menerima ku untuk kerja dikantornya tanpa wawancara.

"Wah, daebak Jungkook melakukan itu? Ku dengar dia orang nya sangat dingin dan jarang sekali tersenyum", ucap Eunmin membalas perkataan ku.

"Ya, Nayoung-ah kau tau, Hyejin itu adalah mantan kekasih Jungkook yang meninggal 2 tahun yang lalu akibat kecelakaan, dan muka mu itu memang agak mirip dengannya", kata Jinkwan.

Dan dari situ aku mengetahui bahwa Hyejin adalah mantan kekasih Jungkook.

"Dan katanya lagi, Jungkook sudah tidak pernah membuka perasaannya kepada wanita mana pun karena, katanya Hyejin itu satu-satu nya kekasih Jungkook yang paling ia cintai", ucap Eunmin lagi.

"Mwo?, Jungkook tidak pernah membuka hati nya lagi untuk wanita  mana pun? Berarti kemungkinan ia tidak mau menikah?", tanya ku terkejut.

"Ya, kemungkinan itu benar", ucap
Jinkwan dan Eunmin.

"Dasar pria aneh", umpat ku dalam hati.

Aku memang tidak begitu tau tentang kehidupan Jungkook. Yang aku tahu hanyalah ia adalah seorang CEO muda yang sukses di Korea.

Jinkwan dan Eunmi berada di rumah ku cukup lama hingga hari sudah malam. Kami sempat membeli beberapa camilan makanan tadi dan menonton drama Korea bersama.

Mereka akhirnya pulang dan aku memutuskan untuk langsung cuci muka dan langsung tidur.

Jujur sebenarnya aku masih penasaran dengan seorang Jeon Jungkook. Apakah dia sangat mencintai mantan kekasihnya itu hingga tidak mau membuka hatinya untuk wanita mana pun?. Ah, sudahlah aku tidak ada urusannya dengan itu.

Lie'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang