Don't Cry, I Love U || 16

82 7 1
                                    



"Oppa apa hari ini kau tidak berangkat bekerja?", tanya ku sambil mencoba membangunkan Jungkook.

"Ya, aku akan berangkat bekerja  sebentar lagi", balas nya sambil menyenderkan badannya di sandaran kasur.

"Dimana Jungkook dan Nayoung?! Katakan kepada mereka aku ingin berbicara", ucap seseorang wanita dari luar kamar.

"Itu..", ucap ku terpotong.

"Itu Eomma", ucap Jungkook sambil bergegas bangun dari kasur.

Aku mengikuti Jungkook yang keluar dari kamar.

Aku berdiri tepat disamping Jungkook.

Aku melihat asisten rumah tangga yang sedang berbicara dengan Eomma Jungkook langsung mundur dan pergi setelah Jungkook dan aku datang.

"Eomma, mengapa Eomma teriak-teriak dan datang sangat pagi seperti ini?", tanya Jungkook bingung.

"Nayoung, apa kau benar-benar keguguran?", tanya Eomma Jungkook mengalihkan pertanyaan Jungkook sambil melipat kedua tangannya.

Aku tau mungkin Eomma Jungkook menanyakan hal itu karena ini pertama kali nya Eomma Jungkook menemui ku setelah aku keguguran waktu itu.

"Itu benar Eomma", jawabku lirih.

"Ya, Nayoung-ah mengapa kau  tidak bisa menjaga dirimu dan anakmu?!", ucap Eomma Jungkook.

"Kau tau, karena dirimu waktu itu Jungkook pernah datang ke rumah sambil menangis dan ia bilang, ia sedang merindukan anaknya!", ucap Eomma Jungkook lagi.

Seketika itu aku merasa dunia ku hancur. Ya ini semua memang kesalahan sekaligus kecerobohan ku.

Karena diriku, aku menghapus semua harapan Jungkook akan anaknya. Harapan dimana ia ingin segera menggendong anaknya. Harapan dimana ia ingin segera bermain bersama anaknya.

Ini memang salahku. Aku mengakuinya.

Aku tidak masalah jika Eomma Jungkook menyalahkan ku akan hal ini. Namun, rasa bersalah ku kepada Jungkook tidak bisa hilang sama sekali.

"Cukup Eomma!", ucap Jungkook membela.

"Ini memang salah ku oppa", ucap ku merasa bersalah.

"Lebih baik kau menceraikannya Jungkook. Untuk apa mempunyai istri yang tidak bisa menjaga diri", ucap Eomma Jungkook menyindir.

"Eomma!", ucap Jungkook.

"Aku tidak akan pernah menceraikannya. Apapun yang terjadi", ucap Jungkook lagi.

"Terserah kau saja Jeon Jungkook. Eomma hanya memberi mu saran. Lagi pula jika kau menceraikannya masih banyak wanita diluar sana yang mengantri untuk menjadi istri mu. Dan juga mereka pasti jauh lebih baik dari Nayoung", ucap Eomma Jungkook yang berhasil menusuk hati ku.

Aku menundukkan kepalaku mencoba menahan air mata yang hampir keluar dari pelupuk mata.

"Nayoung", ucap Jungkook lirih setelah menyadari aku yang mulai mengeluarkan air mata.

"Dan satu lagi Jungkook, Pelaku yang menculik mu di pulau Gaeun waktu itu telah ditangkap. Kau sudah tidak perlu khawatir", ucap Eomma Jungkook lagi.

Setelah itu kulihat Eomma Jungkook berjalan keluar dari rumah ini dan setelah itu kudengar suara mobilnya yang menyala.

Lalu mobil itu langsung pergi dan sudah tidak terdengar suara apa pun lagi.

Aku masih setia menundukkan kepalaku.

Aku melihat Jungkook yang mulai mendekap ku erat.

"Aku minta maaf atas apa yang telah Eomma katakan tadi. Tapi, satu hal yang harus kau tau Nayoung-ah, apapun yang terjadi aku tidak akan menceraikan mu. Aku akan selalu mencintai mu apa Ada nya. Kau harus selalu mengingat itu", ucap Jungkook menenangkan.

"Aku mencintai mu selalu Jeon Nayoung", ucap Jungkook lembut.

"Sudah jangan menangis lagi", ucap Jungkook menguraikan pelukan kami dan langsung menghapus air mata yang masih tersisa di pipi ku.

"Aku minta maaf Oppa", ucap ku lirih.

"Minta maaf untuk apa?", tanya Jungkook bingung.

"Karena kecerobohan ku oppa...", ucapku tersela.

"Tidak apa Nayoung-ah. Berhenti menyalahkan diri mu sendiri", ucap Jungkook sambil tersenyum.

Itu sungguh sangat menenangkan hati ku. Kata-kata Jungkook seperti itu lah yang selalu berhasil meluluhkan hati ku.

Aku bersyukur Tuhan menghadirkan seseorang Seperti Jeon Jungkook yang mau menerimaku apa ada nya.

Jungkook tidak pernah menyalahkan ku sedikit pun setelah kejadian waktu itu.

Walaupun aku tau rasa sedih sekaligus kecewa itu pasti ada. Namun, ia masih berusaha tersenyum menyembunyikan rasa sedih itu di depan ku.

Lie'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang