Is It True? || 3

138 14 0
                                    



Seperti biasa, jika hari libur seperti ini aku akan bangun lebih siang dari hari biasanya.

Tapi, karena sebuah bel apartement ku yang sedari tadi berbunyi aku memutuskan untuk membuka kan pintu nya. Aku berpikir bahwa itu pasti Jinkwan atau Eunmin.

Namun betapa kaget nya aku saat melihat seorang pria yang sedang berdiri di depan apartement ku. Aku langsung membulatkan mata ku tak percaya.

Untuk apa dia datang di hari libur Seperti ini? Dan juga bagaimana ia bisa mengetahui alamat apartement ku?

"Nayoung-ah, apakah kau sedang sibuk?", tanya nya yang berhasil membuyarkan lamunan ku.

"Ah tidak Pak, Silahkan masuk", ucap ku sambil mempersilahkan nya untuk masuk.

Dia adalah Jeon Jungkook. Jujur aku tidak mengerti mengapa ia datang di hari libur seperti ini.

"Bisakah hari ini kau menemani ku untuk pergi berjalan-jalan?", tanya nya.

Aku semakin bingung dengan dirinya. Ia mengajak ku berjalan-jalan? Untuk apa?

"Maaf, tapi apakah ini serius", ucap ku agak ragu. Aku menanyakan itu karena bisa jadi saja ia sedang salah ucap.

"Ya, tentu aku sangat serius Nayoung-ah. Kalau begitu kau bisa kan bersiap-siap sekarang aku menunggu mu", ucap nya sambil tersenyum.

"Tapi....", ucapan ku lalu tersela karena tiba-tiba jari telunjuk Jungkook menutup mulutku.

"Aku mohon Nayoung, sekali ini saja", ucap Jungkook memelas, seolah ia tau apa yang akan aku katakan.

Jujur sebenarnya aku sangat malas untuk berjalan-jalan, kalau saja dia bukan pemilik perusahaan tempat aku bekerja mungkin aku sudah menolaknya sedari tadi.

---------------
Setelah aku bersiap-siap, aku melihat Jungkook yang masih setia duduk di sofa depan kamarku.

Lalu ia menoleh kearah ku ketika tersadar bahwa pintu kamarku telah terbuka. Dan ia langsung tersenyum sambil masih melihat ku.

"Mari kita pergi Nayoung-ah", ucap nya sambil berdiri.

Dan tiba-tiba ia langsung menggenggam tangan ku dan mengajak ku untuk keluar dari apartement ku.

Sontak aku langsung terkejut Karena ia menggenggam tangan ku. Aku pun langsung mencoba untuk melepaskan genggaman tangannya.

Jungkook langsung mengernyit kan dahi nya.

"Memang nya kenapa jika aku menggenggam tangan mu seperti ini?", Tanya Jungkook yang seperti nya mengetahui bahwa aku sedikit tidak suka di genggam seperti itu.

Jujur aku agak tidak suka jika digenggam seperti itu. Apa lagi Jungkook dan aku baru sama-sama mengenal. Dan ia juga pemilik perusahaan tempat ku bekerja.

"Hmmm.... aku ingin mengunci pintu nya terlebih dahulu", ucap ku mencari alasan.

"Baiklah sudah selesai kan?", ucap Jungkook, lalu ia kembali menggengam tangan ku.

"Tapi, maaf.....", ucapan ku kembali tersela oleh Jungkook.

"Ikuti saja perintah ku Nayoung-ah", ucap nya menyela kata-kata ku.

"Ih, dasar pria pemaksa", umpat ku dalam hati.

Aku memasuki mobil Jungkook, entah kenapa sedari tadi Jungkook terus menatap ku sambil tersenyum.

"Nayoung, berapa usia mu?", ucap Jungkook memulai pembicaraan.

"Hmm... usia ku 23 tahun", jawab ku.

"Berarti kau harus memanggil ku oppa, aku 4 tahun lebih tua dari mu", ucap nya dengan nada bercanda.

Aku pun hanya mengiyakannya, aku tau pasti itu hanya sebuah lelucon.

Kami sampai di sebuah taman yang dihiasi dengan lampu hias dan ditengahnya terdapat sebuah kolam Ikan dengan air mancur ditengah nya.

Aku juga sebenarnya tidak mengerti mengapa Jungkook mengajak ku ke tempat ini.

"Mari kita duduk disana", ucap Jungkook yang langsung menarik tangan ku untuk duduk di sebuah kursi taman tersebut.

Aku duduk berhadapan dengan Jungkook, kami sempat sama-sama diam sebelum akhirnya Jungkook berbicara Lebih dahulu.

"Nayoung-ah, apakah kau mau menikah dengan ku?", tanya Jungkook tiba-tiba.

Aku sungguh sangat bingung sekaligus terkejut dengan pertanyaan nya itu. Bagaimana bisa ia langsung mengajak seseorang menikah tanpa mengenal nya Lebih dalam terlebih dahulu? Padahal kami juga baru bertemu dua kali dan ia sudah mengajak ku menikah? Sungguh sangat aneh.

"Mungkin kau bingung mengapa aku langsung mengajak mu menikah seperti itu. Namun, aku adalah orang yang tidak sabaran dan ingin semua nya berjalan dengan cepat. Jadi, kita bisa mengenal Lebih dalam lagi saat nanti kita menunggu waktu pernikahan dimulai dan aku sungguh mencintai mu Nayoung-ah", tutur Jungkook yang seolah tau apa yang ada di pikiran ku.

"Maaf, aku tidak bisa menikah di usia yang sangat muda seperti ini. Aku juga baru saja mengenal mu. Lagi pula aku....", lagi-lagi ucapan ku disela oleh Jungkook.

"Aku akan menunggu jawaban nya besok. Kalau begitu mari kita pulang sekarang", ucap Jungkook sambil berdiri dan berjalan lebih dahulu di depan ku.

Argh, aku benci seorang Jeon Jungkook. Mengapa ia selalu menyela perkataan ku? Dan mengapa ia ingin menikah dengan ku? Padahal aku tau orang seperti Jungkook tidak mungkin ingin menikah dengan wanita biasa seperti ku apa lagi kami juga baru mengenal tidak mungkin ia bisa langsung mencintai ku. Apa karena aku mirip mantan pacarnya?

Sudahlah aku akan menceritakan itu pada Jinkwan dan Eunmin nanti.

Lie'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang