Hari ini adalah hari minggu biasanya zahra akan menghabiskan waktu untuk beristirahat di rumah dan berkumpul dengan umi dan abinya , Tapi kaliini berbeda nia mengajak zahra untuk mengikuti kajian di mesjid komplek sebelah, ya biasanya sih kajian itu khusus buat anak-anak remaja , konon katanya biar anak remaja jaman sekarang bisa lebih mudah mengenal agama islam,
kini aku sedang membaca buku di sofa karatku, tiba-tiba hp aku bergetar
"siapa yah yang nelpon" gumamzahra sambil membuka hp
"assalamu'alaikum nia ada apa yah, tumben nelfon"kata zahra kepada nia lewat telefon genggamnya
"wa'alaikum, loh kamu lupa, kan kemarin aku udah bilang kan ari ini ikut kajian " sambung nia agak kesel
"heheheh, maaf maaf aku lupa "kata zahra sambil cengengesan lewat telefon
"ya udan buruan kamu siap-siap , aku bentar lagi mau jemput kamu nih" sambung nia dalam telefon
"ya udah aku siap-siap dulu yah , udah dulu yah assalamu'alaikum"salam zahra mengakhiri telefonnya
"eehh wa'alaikumsalam"
setelah mendapat telepon dari nia , zahra pun langsung bersiap-siap , kan jadi kalo nia udah sampe tinggal berangkat, terdengar suara mobil memasuki halaman rumahku, eh ternyata si nia udah sampe
"assalamu'alaikum"salam nia ketika memasuki rumah zahra
"wa'alaikumsalah, eehh ada nia , silahkan masuk, mau cari si zahra yah" jawab umi zahra kepada nia
"eeehh iya tante , zahranya ada kan tan " tanya nia kapa uminya zahra
"ada di kamar tuh , mau tante panggilin apa kamu mau samperin si zahra di kamar" tanyaumi zahra
"panggilin zahranya aja tan" jawab nia
"ya udah tante panggil dulu yah"
uminya zahra pun langsung berjalan menuju kamar zahra
Took.. tokk,tokk
"zahra ada teman kamu di depan, cepetan keluar" ucap umi di balik pintu kmarku
"iya umi , ini zahra mau keluar" jawa zahra
zahrapu langsung keluar dari kamar dan langsung mengampiri nia setelah itu zahra langsung minta ijin pada umi
"mi, zahra mau ijin, zahra mau ikut kajian di mesjid sama nia" izin zahra pada sang umi
"ya udah pergi tapi hati-hati di jalan" jawab umi
"iya umi , zahra pamit dulu assalamu'alaikum" pamit zahra sambil mencium tangan sang umi dan diikuti oleh nia
zahra pun langsung masuk ke dalam mobil, setelah beberapa menit mereka pun sudah sampai di tempat kajiann, mereka berdua pn langsung turun dan langsung memasuki masjid
"banyak juga yah yang mengikuti kajian disini" katanya pda nia
"iya disini emang banyaak yang ikut kajian ra" ucapnya pada zahra
kajianpun akan di mulai
assalamu'alaikum ukhti-ukhti alhamdulillah kita bisa di pertemukan kenmali dengan keadaan sehat dan tanpa kurang apakun
kali ini saya akan membawakan materi tentang sabar
ukhti sabar adalah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang mukmin,sabar menjadi sifat yang tidak bisa di pisahkan ari syukur.Dalam agama islan sabar menjadi barometer sedalam apa keyakinan seseorang terhadap tuhannya , ALLAH subhanahuwata'ala.
Allah dan rosulnya mengajarkan kita beberapa sikap dalam menjalani hidup agar hidup terasa lapang dan menyenangkan.Salah satu sifat itu adalah sabar
dan pada dasarnya setiah yang bernyawa pasti akan di uji oleh Allah subhanahu wa ta'ala, begitu kita sebagai manusia yang oleh allah dinaikkan derajatnya dari mahluk-mahluk ciptaanNYA yang lain
Allah berfirman dalan surah at-tin ayat 4 yang artinya:
"sesungguhnya kami tekah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya"
ayat di atas sudah cukup menjadikan bukti bagi kita bahwa manusiah adalah sebaik-baik ciptaannya, bahkan dalam ayat yang lain kalau kita mau menelaah dalam kisah nabi adam, akan kita dapati bahwa kita bisa menjadi mahluk yang lebih mulia darinya..
selian kajian kali ini, semoga bisa bermanfaat bagi yang hadir pada hari ini,apa bisa saya ada salah kata dalam mengucapkan , mohon di maafkan , karena tidak ada yang sempurna di dunia ini selain ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA, wassalamu'aiakum warohmatullah hiwabarokatuh
itulah tema kajian yang zhra dan nia hadiri pada hari ini
YOU ARE READING
Dzikir Cinta Dalam Doaku
RomansaCinta itu bagaikan angin, bisa dirasakan namun tidak bisa di genggam. Kamu tau angin? Kita bisa merasakan sejuk belaiannya , namun tidak ketika hendak kita hendak menggenggamnya maka hanya tangan kosonglah yang kita dapati, begitupun dengan cinta