Aku datang bukan tanpa alasan. Aku datang karena sebuah alasan. Kamu adalah alasan mengapa aku hadir.
—Daniel Valerio Alderic.***
Suasana SMA Awatara pagi ini sangat cerah. Elsa duduk di bangkunya sambil mendengarkan musik sambil menggunakan headset. Alexa, Ilona dan Jessie sedang tidak ada di kelas. Mereka sedang pergi ke kantin. Mereka sempat menawarkan Elsa untuk pergi ke kantin, tapi Elsa menolak. Disini lah tempat Elsa bersemayam.Mengapa mereka pergi ke kantin sebebas ini? Jawabannya adalah hari ini seluruh kelas di SMA Awatara kosong karena guru mengadakan rapat. Entah rapat apa yang dilakukan selama ini. Elsa tidak peduli.
Jam menunjukkan pukul 10.00, Elsa memutuskan untuk ke kantin mengisi perutnya yang mulai berteriak meminta diisi. Sesampainya di kantin, matanya langsung mengarah ke meja dimana terdapat tiga orang gadis cantik yang sedang tertawa bahagia. Dengan segera Elsa melangkah ke arah meja itu.
“Elsa?” ujar Jessie yang menyadari kedatangan Elsa.
“Sini duduk.” Jessie menggeser tempat duduknya untuk memberi ruang kepada Elsa duduk.
“Mau pesen apa?” tanya Ilona yang paham dengan raut wajah Elsa yang sedang kelaparan.
“Soto sama jus alpukat”, sahut Elsa sambil memberikan uang.
“Oke.” Ilona bangkit dari duduknya dan pergi untuk memesankan Elsa makanan.
“Kenapa lo? Kayak nggak bernyawa gitu.” tanya Alexa sambil terkekeh.
“Nggak papa.” sahut Elsa.
“Nih makanan lo.” Jessie memberikan Elsa semangkuk soto dan segelas jus alpukat.
“Thanks.” ujar Elsa yang diangguki oleh Jessie.
Elsa memakan sotonya dengan lahap. Kemudian menengguk jusnya hingga tandas.
“Laper banget ya?” tanya Ilona. Elsa mengangguk.
Elsa melirik jam tangannya. Pukul 11.00
“Gue ke kelas. Ikut?” tanya Elsa.
“Gue disini aja deh. Adem.” sahut Jessie.
Adem yang dimaksud disini adalah sekumpulan lelaki tampan yang duduk di pojokan. Bukan Daniel dan teman-temannya. Tapi Mang Agus. Sebenarnya mana aslinya adalah Darlan. Kenapa bisa Mang Agus? Dilihat secara detail, Darlan terlihat seperti Suga BTS yang sering dipanggil Mang Agus. Itu sebabnya Jessie memanggilnya Mang Agus.
“Oke.” sahut Elsa kemudian pergi ke kelasnya.
***
Kembali seperti posisi semula. Elsa mendengarkan musik melalui headsetnya kemudian menelungkupkan kepalanya di atas meja. Tak perlu waktu lama ia pun terlelap dalam mimpinya. Namun tak lama kemudian seorang laki-laki duduk di sebelahnya sambil menatap wajah Elsa yang damai.Laki-laki itu ikut menelungkupkan kepalanya menghadap ke arah Elsa. Niat awalnya hanya menatap Elsa, namun lama-kelamaan matanya terasa berat. Tanpa sadar ia juga menutup matanya.
Kring!
Jam pulang sekolah berdering. Namun Elsa belum bangun juga. begitu pun dengan Daniel. Ilona, Jessie dan Alexa masuk ke kelasnya untuk mengambil tas dan pulang. Namun pemandangan kali ini membuat jantung Jessie hampir saja lompat.
Namun dengan hati-hati Jessie membangunkan Elsa.
“Sa, bangun Sa. Udah pulang.” ucap Jessie sambil menggoyangkan tubuh Elsa. Sedikit demi sedikit mata Elsa terbuka. Tapi tidak untuk Daniel.
Mata Elsa melebar melihat seseorang yang pertama kali ia lihat tengah tidur dengan pulas di sebelahnya. Dengan kesal Elsa membangunkan Daniel dengan menggoyangkan tubuh Daniel dengan keras.
Temannya yang melihat hal itu hanya menahan tawa mereka.
Daniel terbangun dengan wajah khas bangun tidur.
“Ngapain lo disini?” tanya Elsa to the point.
“Nggak tau. Deket lo nyaman aja.” ucap Daniel dengan lancar.
“Lah, si tai.” desis Elsa yang membuat Daniel tertawa. Elsa melirik jam tangannya. Pukul 13.00.
“Kok udah pulang?” tanya Elsa pada teman-temannya.
“Guru masih rapat. Makanya pulang awal.” sahut Alexa.
“Oh, oke.” Elsa mengambil tasnya dan pulang bersama temannya dan meninggalkan Daniel di kelasnya.
“Udah pulang, temen-temen gue mana yah?” gumam Daniel.
“Sial.” decak Daniel kesal kemudian keluar untuk mencari teman-temannya dan pulang.
***Hoyyyy
Aku update nih:)
Jangan lupa vote yaaa
See you💕
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT
Historia CortaDaniel Valerio Alderic dan Elsa Defandra Aileen. Kisah sepasang anak muda yang terus mengalir bagaikan air, menyejukkan layaknya angin, dan mengguncang emosi. Bagiku kau adalah cahaya yang memancarkan warna pelangi yang membuat hidupku penuh dengan...