Awal Pertemuan yang Tidak Baik

337 16 5
                                    

"Cerita ini berawal tentang dia, dimana awalnya semua hidupku hanya berwarna hitam kelam menjadi lebih berwarna karena kehadirannya. Sang penakluk hati yang telah berhasil meredakan amarah, trauma dan sakit."

***

Jakarta, 2015

Drashh...

Hujan mengguyur deras kota Jakarta malam itu. Semua orang berkerumun disana ada petugas polisi dan ambulan juga. Suasana dipinggir tol Jakarta cukup ramai diikuti dengan sinar kamera dari beberapa wartawan terlihat menyala.

"IBU! IBU!" teriak seorang laki-laki bersama Ayahnya berlari menuju garis polisi.

Langkah mereka berhenti ketika melihat tubuh yang tergeletak dipinggir dan ditutupi kain putih. Hujan malam itu mengalirkan darah yang keluar dari tubuh tersebut. Tubuh laki-laki itu sontak bergetar sambil melihat tas dengan gantungan kunci berinisial F di samping tubuh yang sudah tidak bernyawa itu serta dompet yang telah terbuka dan menampilkan foto keluarga bahagia yang terselip didalamnya.

"Ayah! Itu bukan Ibu kan? Ayah jawab Farhan! AYAH KENAPA DIAM AJA!" teriaknya sambil marah ke Ayah yang berada tepat disampingnya.

Laki-laki yang bernama Farhan itu berusaha melewati garis polisi tetapi dihalangi. Dia langsung dipeluk Ayahnya tetapi dia memberontak karena Ibunya yang hendak dipindahkan kedalam ambulan.

"IBU! JANGAN SENTUH IBUKU! IBU JANGAN TINGGALIN FARHAN!" teriaknya dengan tangisan yang menyatu dengan air hujan.

"Farhan hentikan. Sudah cukup!" pinta Ayahnya menahan Farhan.

"IBU! Ibu! KEMBALIKAN IBUKU! BERANI-BERANINYA KALIAN MENYENTUHNYA! KEMBALIKAN DIA! Kumohon kembalikan Ibuku! IBU... IBU JANGAN TINGGALIN FARHAN SENDIRIAN!" teriaknya terduduk lemas.

"..."

***

Surabaya, 2017

Kring...

Matanya terbelalak membesar ketika mendengar bunyi alarm yang membangunkannya dari mimpi. Sambil menatapi langit-langit atap kamarnya, berusaha menenangkan nafas yang tidak beraturan dan badan yang penuh keringat. Dia terdiam sesaat kemudian duduk, mengacaukan rambutnya dengan tatapan kesal.

"Sialan! Kenapa gue mimpiin itu lagi sih."

Kejadian itu terjadi saat Farhan masih SMP. Tepat 2 tahun yang lalu, kejadian mengerikan yang pernah terjadi dalam hidup Farhan. Dia kehilangan orang yang dia sayangi. Sampai sekarang pun, Farhan masih tidak bisa melupakannya.

***

Sinar matahari masuk melalui sela-sela kamar yang membuat kamar itu menjadi sedikit terang tanpa bantuan lampu. Suasana yang tenang diikuti dengan kicauan burung yang terdengar sangat damai saat masuk ke telinga. Terlihat seorang perempuan cantik berada di dekat jendela sebuah kamar. Dia membuka jendelanya dan mulai merenggangkan tubuh.

"Selamat pagi burung, selamat pagi awan, selamat pagi langit, selamat pagi udara, selamat pag-HACIM..." mendadak hidungnya terasa gatal karena debu halus.

Pagi itu hari dimana Farah pertama kali tinggal di Surabaya setelah kepindahannya dari Jakarta. Biasa pekerjaan Papanya yang mengharuskan dia untuk pindah kesana. Farah sudah pindah beberapa kali. Begitu pun sekolahnya. Pindah kesana kemari? Sudah biasa baginya. Pagi itu untuk kesekian kalinya, Farah menjadi siswi baru lagi. Capek? Pasti. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun kecuali hanya menurut.

Cerita Cinta Untuk FarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang