KEESOKKAN harinya Farah tiba disekolah setelah diantar Pak Karmin. Dia berjalan masuk melewati gerbang sekolah yang ramai orang. Tatapannya sedikit teralihkan kearah parkiran. Matanya mengarah kesana kemari mencari sesuatu, sampai akhirnya gerakkan matanya terhenti disalah satu motor dibawah pohon besar.
"Oh, dia udah datang? Baguslah kalau dia masuk sekolah," batin Farah sambil tersenyum.
Dia melanjutkan jalannya menelusuri lorong-lorong kelas. Langkah dan tatapannya berhenti ketika melihat Farhan yang sedang tiduran di dalam kelas. Farah yang kemarin duduk sendirian, sekarang tidak lagi. Farhan duduk tepat disebelahnya.
Perubahan sikap Farhan membuat Farah sedikit bingung. Malam kemarin sikap Farhan terasa sangat hangat, tetapi sejak kembali kesekolah sikapnya berubah lagi. Tidak ada angin, tidak ada hujan sikapnya mendadak berubah total. Contohnya secara tiba-tiba dia tidak menegur, mulai mengabaikan, dan tidak peduli. Ya, emang Farah siapa yang mau diperhatikan oleh Farhan? Pacar? Teman? Sahabat? Mereka itu cuma teman satu malam. Tidak lebih dari itu.
Semenjak hari itu tidak ada lagi tegur sapa antar mereka berdua. Semua bungkam, keadaan kembali seperti semula, saat pertama kali Farah menjadi anak baru dan mereka berdua pertama kali bertemu, saling diam tanpa mengucapkan sebuah kata.
***
Seminggu sebelum hari libur sekolah tiba, Farah berencana untuk berlibur kerumah neneknya yang ada di Jogja. Dia mengajak teman - temannya untuk ikut dengannya bermain kesana.
Pada awalnya dia hanya mengajak Sarah. Tetapi karena Sarah dekat dengan Reno si ketua kelas, alhasil Reno juga ikut bersama dengan mereka. Awalnya mereka bertiga sudah sepakat untuk pergi bersama, tetapi secara tiba-tiba, mereka bertiga kedatangan tamu yang tidak diundang. Bagas menghubungi Farah dan bertanya mengenai rencana berliburnya yang sempat membuat Farah kaget sekaligus kebingungan, dari mana Bagas mengetahui kalau dia akan pergi berlibur ke Jogja.
Dia menghubungi Farah dengan mengirim pesan, bahkan Farah pun juga bingung lagi bagaimana Bagas bisa tau nomor ponsel nya? Farah membicarakan mengenai Bagas ini ke Sarah, awalnya semua tidak setuju, tetapi Farah selalu saja di teror dan mau tidak mau Bagas harus tetap diajak. Punya firasat yang aneh mengenai Bagas, Farah berpikiran untuk mengajak Farhan karena mengingat kejadian di kantin waktu itu, Farhan menyelamatkannya dari gangguan Bagas dan teman-temannya.
***
Sehari sebelum rencana keberangkatan dimulai...
Seperti biasa, ketika bel istirahat berbunyi semua murid berlarian keluar kelas. Sedangkan Farah berjalan menghampiri kursi Sarah yang sedang sibuk mencatat pelajaran di bukunya yang tebal itu. Farah duduk sambil memperhatikan sekitar dan membisikkan sesuatu ke telinga Sarah.
Brak!
Sarah secara spontan berdiri dan langsung memukul meja dengan kedua tangannya. "APA?! Kamu ajak Kak Bagas?" teriak Sarah kaget.
Masih dalam posisi tiduran, mata Farhan perlahan terbuka. Dia menatap keluar jendela kelas yang langsung mengarah ke taman belakang sekolah.
Farah yang juga ikut kaget dengan teriakan itu langsung menutup mulut Sarah. "Sstt... Kecilin dikit suaramu."
"Astaga, sebelum rencananya dijalankan pun aku udah merinding," ujar Sarah mengelus tubuhnya dengan bulu kuduk yang berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Untuk Farah
RomanceSejak kehilangan Ibunya karena kasus yang aneh, Farhan menjadi sosok yang berbeda. Pikirannya menjadi liar, begitu juga kelakuannya. Berusaha mencari tau tetapi tidak ada jalan keluar. Farhan adalah murid SMA yang juga tidak biasa. Seorang ketua Gen...