"Bry ayah mu mati terbunuh. Sampai sekarang pembunuhnya masih belum tertangkap." Setidaknya itulah kata kata yang memulai awal nasib buruk si Bryan.
Ia tak tahu harus melakukan apa. Apakah harus memberi tahu ibu nya. Atau yang lainnya..... Yang jelas di benak Bryan saat ini hanya ada rasa takut, khawatir, sedih. Semua bercampur menjadi satu. Ia pun bingung harus menanggapi berita ini seperti apa. Menangis kah? Atau hanya Diam? Dan berdoa?. Entahlah hanya Bryan yang tahu isi di benaknya sekarang.
~~~~~
Dengan sedikit keberanian Ia memberitahu Kabar tersebut kepada ibunya. Dan seperti yang telah Ia duga sebelumnya. Ibunya merasa tak percaya akan kematian suaminya tersebut."Kemana kamu mas????. Kamu lupa sama janji kita dulu?!!.... Hiks..... Hiks....." Sambil sesenggukan Mirna mencoba berbicara meskipun itu tak terdengar jelas. Mungkin keadaan seseorang yang telah kehilangan dunianya lah yang dapat menggambarkan keadaan Mirna sekarang.
"Ibu yang s....sabar bu. Papa mungkin telah tenang di sana bersama Adit bu." Sambil berusaha menahan tangisnya Bryan mencoba menenangkan ibunya tersebut. Meskipun yang Ia rasakan tak jauh berbeda dengan yang di rasakan oleh ibu nya.
"Hikssss...... Ta..tapi Adit pasti tak mengenali 'papanya' tersebut. Karna Adit tak pernah melihat nya. Huaaa....... Hiksss. Hiksssss". Itulah kata kata yang Mirna katakan sebelum Ia akhirnya pingsan.
~~~~~
.
.
.
." Nggak bisa Tante Bry gak bisa kalau harus menggantungkan hidup Bry kepada kalian terus menerus, Bry juga pengen mandiri. Mulai sekoarang Bry akan pindah ke california saja."
"Tapi Bry di di sana terlalu berhaya. Kasus kriminal di sana sangat tinggi. Dan.... Tante gak mau kehilangan kamu."
"Nggak bisa tantee Bry harus pindah. Bry juga pengen terbang. Karna burung yang di kurung bagaimana akan bisa terbang???!."
Setelah ber adu argument dengani tantenya yang 'cukup lama' perdebatan itu pun di menangkan oleh si Bryan. "Bryan juga harus membalas kematian papa tante. Ia harus bertanggung jawab." Setidaknya kata kata itulah yang dapat membuat si Rose dapat membiarkan Bryan lepas dari pengawasannya. Karna dulu sebelum si Mirna meninggal Ia berpesan agar membiarkan Bryan mengungkap siapa pembunuh 'papa' nya. Namun ada hal yang membuat hati Rose tak tega melepaskan Bryan. Karna perawakan Bryan yang bisa di bilang 'cantik?' Dan ketahanan tubuh yang lemah.
Namun kembali lagi kepada pesan Mirna bahwa Ia harus melepas Bryan pergi.
........
Setelah men dapat izin dari tantenya, sekarang Bryan sedang berbenah utk keberangkatannya. Ia juga harus menjaga kondisi karna perjalanannya dari London Dan California itu tidak lah dekat.
Bryan akan berangkat lusa. Ia sangat senang dengan 'kebaikan' hati tantenya tersebut. Bukan hanya ingin mengejar cita cita nya sebagai 'Designer' Ia pun ingin mewujudkan permintaan terakhir ibunya yang ingin membalaskan dendamnya kepada sang 'pembunuh' papanya tersebut..Tak terasa karna saking sibuknya Ia berbenah sampai tak terasa Hari sudah malam. Dengan perasaan yang mengantuk Ia pergi menuju 'pulau kapuk'.
-----------
Detik berganti menjadi menit, menit berubah menjadi jam, jam berganti menjadi Hari Dan tak terasa besok adalah Hari keberangkatan Bryan menuju California.Bryan saat ini berada pada super market utk membeli barang barang yang di perlukan nanti nya. Bryan membeli beberapa baju, celana Dan juga beberapa jacket.
Saking asiknya memilih Bryan sampai mengacuhkan orang yang berada di sampingnya. "Ekheem". Itulah sebuah kata kata yang dapat membangunkan Bryan dari dunianya sendiri. Dengan gelagapan Bryan menjawab "eummm maaf pak, saya terlalu sibuk dengan dunia saya. Memangnya apa ada yang di Bantu?!." Bryan memandangi orang yang ada di sampingnya dengan tatapan menyelidik. Pria itu berumur kisaran kepala 4 atau 5 menurut Bryan.
Karna merasa di tatap dengan tatapan aneh oleh bocah di depannya ini, Ia pun langsung membuka suara. "Seperti pernah melihat mu".
" Eum maaf bapak siapa ya?. Dan sepertinya kita tak pernah bertemu. Atau mungkin hanya berpapasan dengan bapak. Karna........ " Bryan tak melanjutkan kata katanya Karna pria itu langsung di panggil oleh wanita cantik yang tak kalah rapinya oleh orang tadi. Bryan sempat berpikiran bahwa itu adalah Sekretarisnya. Dan ohhhh astagaaa Bryan lupa menanyakan NAMA nya. Tapi bukan Bryan NAMA nya kalau tak mempermaslaahkan hal kecil.
Tapi bukan semua hal kecil dapat di lupakan oleh Bryan. Ji kalau hal itu menyangkut hati Dan pikirannya maka Ia akan langsung mencari solusinya sampai ke akar akar nya kalau bisa.
Karna menurut Bryan hatinya adalah suatu organ yang tak dapat di sakiti. Ia tak akan memaafkan seseorang yang telah menyakiti hatinya. Meskipun Ia tahu bahwa Ia tak dapat melakukan apapun. Tapi setidaknya Ia dapat membalas dengan 'mengacuhkan' orang tersebut.
......Bryan saat ini sedang berada pada trottoar di pinggir jalan. Ia berjalan, krna menurut nya setelah shopping utk keberangkatannya be sok yang tak dapat di bilang sedikit'. Ia pun berencana agar jalan kaki saja. Karna selain mengurangi pemborosan Ia juga ingin melatih otot lengannya yang kelewat mulus tanpa adanya otot.
Saking Asik nya menaik turunkan belanjaanya Ia pun kembali mengacuhkan orang yang berada di depan nya sekarang. "Ekhem.... Kau mengacuhkan ku utk yang kedua kalinya. Dan kau tau?! Aku sangat tak suka saat di acuhkan seperti ini." Ucap pria tadi dengan Nada datar namun tetap tegas.
"Fyuh...... Ternyata bapak. Saya kirain siapa."
"......"
"Ada apa lagi pak? Bukannya saya sudah bilang bahwa saya tak kenal bapak. Jadi kenapa bapak menemui saya lagi."
"....... Kamu membuat saya Penasaran. Dan saat saya Penasaran maka saya akan mencari tahunya sampai terpecahkan." Jawab orang itu Dan langsung meninggalkan Bryan dengan santainya.
"Cih. Dasar sinting. Datang tiba tiba setelah itu pergi. Aneh... " Bryan membungkuk guna mengambil barang belanjaanya. "Astagaaaaa..... Kenapa aku lupa menanyakan namanya kembali, tuhan! Betapa pelupanya hamba mu ini."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mungkin hanya ini yang dapat saya ketik. Dan apabila ada typo mohon di maklumi. Karna baru nyoba nyoba nulis.Dan kalau ceritanya gaje juga mohon di maklumi karna saya juga masih belajar. Dan tolong di vote and coment
Pendek ya map. Kan masih belajar😏(^_^)/~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
RomanceBagaimana jika hubungan 'persaudaraan' harus ancur cuma karna Cinta? Haruskah Salah satu mengalah supaya orang yang di cintainya bahagia? Tapi dia pun Ingin bahagia. Pengen tau?!! Baca! . Part awal agak membosankan jadi yang sabar saat membaca p...