all new

11 4 2
                                    

Bryan bingung mau tinggal di mana. Karna menurutnya tempat tinggal di Sana harga sewanya terlalu Mahal. Sedangkan Bryan hanya membawa uang pas'pas an.

Namun saat is sedang sibuk berpikir kemana tinggal nya Tiba Tiba Stefany datang kembali. Entah dari mana anak itu muncul  tau tau udah di samping Bryan sekarang.

"Halo Bry....... " Sapa Stefany sopan. Bryan memange sedikit kaget. Namun is lamgsung tak menggubrisnya.

Ia membalas sapaan Stefany tak kalah sopannya. "Ohhhhh. Stefany kirain siapa. Hai juga."

"Eum...... Btw udah nemu tempat tinggal?" Ucap Stefany membuka pembicaraan, namun dengan kata akhir yang di beri penekanan.

"Saya kok heran sama kamu ya? Tau aja yang saya pikirin...." Cerocos Bryan  namun dengan kata kata sopan. ".... Iya ni belum dapet. Kamu tau gak tempat tinggal yang murah di sini. Tapi..... Gak terlalu mahal?".

" Ohhhh ini saya punya tempat. Tempat nya gak terlalu besar Dan harganya juga gak terlalu Mahal. Mau gak nih?" Tawar Stefany.

Stefany terkekeh melihat orang yang berada di depan nya ini menunjukkan wajah kegirangan. Belum puas Stefany melihat ekspresi ini, Bryan langsung mengubah ekspresi nya. Seperti biasa. Dan berkata.

"Eum.... Tapi..... Aku juga gak biasa mesan taksi secara langsung nih.".
Kata kata Bryan membuat Stefany terkekeh kembali.

"Astaga Bryan. Saya kira ada apa. Itukan masalah yang sepele. Kalau seumpama kamu naik taksi memang sudah tau tempatnya?? Bahkan syaa pun belum memberitahu lokasinya.".

" Godddd... Betapa bodohnya hamba mu ini." Ucap Bryan lirih.

Stefany yang penasaran dengan apa yang di ucapkan Bryan memutuskan untuk menanyakan apa yang di ucapkan barusan olehnya. "Apa? Kamu ngomong apa?"

"Eum.... Enggak gak ada apa apa." Balas Bryan dengan gugup.

"Ohhh ya udah. Ayo masuk ke mobil" Ajak Stefany dengan menunjukkan senyum manis seperti biasanya.

"Kalau boleh tanya mobil kamu mana" Tanya Bryan dengan Nada agak takut Karna salah kata.

"Hemmm..... Ini di samping ku." Ucap Stefany seraya memukul pelan mobilnnya.

Bryan tak percaya Karna yang berada di samping Stefany adalah mobil limited. Kalau tak slaah Bryan pernah membaca artikel tentang mobil itu. Kata nya hanya ada 4 di dunia. Dan itupun yang dapat membelinya hanya orang tertentu. Bukan seperti Bryan.

Bryan baru sadar bahwa Stefan bukan anak sembarang. Pasti orang tuanya sangat kaya.

Stefani yang melihat mulut Bryan membentuk huruf "O" Dengan sedikit terbuka pun terkekeh untuk yang ke sekian Kali nya karna tingkah Bryan yang sangat lucu.

Tak mau melihat Bryan "mangap" Terlalu lama stefany pun mengajaknya masuk. "Ayo masuk."

Bryan langsung kembali ke dunia nyata. Ia tak pernah membayangkan bahwa dia yang seperti ini dapat menaiki mobil limited.

Singkat cerita mereka pun masuk kedalam mobil yang Akan melaju. Namun berbeda dengan stefany yang terlihat biasa saja. Bryan terlihat sedang memperhatikan sekitar. Ia bberasa di surga sekarang. Kursinya empuk. Ac nya wangi, gak memabukkan kayak mobil yang biasanya Ia naiki saat membeli Kain. Plus di dalam nya ada TV.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Maaf stefany tapi ini saya mau di bawa ke mana? Kok ada bangunan besar banget di depan?." Ucap Bryan dengan polosnya.

"Ohhh ini. Saya mau kurung kamu di dalem. Entar saya kasih bom di dalam nya....." Goda Setfany karna tingkah Bryan yang terlalu polos.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang