dia?

34 4 4
                                    

Bryan bangun karna tak mendapatkan kenyamanan lagi. Ia segera bangun Dan melihat jam. Astaga sekarang sudah jam 5 sore. Pantas saja Bryan tak lagi merasakan sebuah kenyamanan dalam tidur.

Entah setan apakah yang membuat Bryan tidur selama itu. Kalau tak salah sebelum Bryan tidur tadi ia melirik jam dan pada saat itu, jam nya menunjukkan pukul 12 siang. 5jam terhitung Bryan tidur.

Tak ingin lama lama berbaring dikasur Bryan segera melompat dan menuju ke kamar mandi. Ia memang tak terbiasa mandi di malam hari.

15 menit, Bryan membutuhkan waktu 15 menit untuk membersihkan diri. Bryan melupakan sesuatu, mungkin karna tadi Ia terburu buru jadi Ia melupakan handuknya. Tapi menurut Bryan tak ada orang di sana. Ia pun  tak mempermasalahkannya.

Saat dia keluar kamar mandi untuk mengambil handuk. Ia sangat terkejut. Karna orang yang tadi terbaring dengan nyenyaknya sekarang sedang menatapnya dengan intens.

"Huaaaa..... Anjir kapan lo bangun" Teriak Bryan yang langsung masuk kembali ke kamar mandi.

Bryan heran kenapa orang itu masih belum menjawabnya. Apakah mungkin orang itu bisu? Tak ada Kain pula disini. Bryan tak ada pilihan lain selain memakai baju yang telah di pakainya tadi.

Bryan keluar dari kamar mandi menggunakan pakain yang tadi di pakainya. Tujuan pertama saat ia keluar kamar mandi adalah menuju ke lemari yang tak terlalu besar namun mewah. Saat mendapatkan suatu pasang pakaian yang pas menurutnya Bryan berlari lagi menuju kamar mandi karna Ia tak tahan dengan bau pakainya sendiri.

Huh akhirnya Bryan selesai memakainya. Ia keluar dan segera menyisir rambut nya. Ia lupa akan satu hal bahwa disana terdapat orang lain dan Ia tak memperhatikannya selama Ia sibuk dengan urusannya sendiri tadi.

Saat Bryan menengok ke ranjang orang itu tak beranjak sama sekali. Ia tetap menatap kosong pintu kamar mandi. Menurut Bryan orang itu seperti sedang kehilangan sesuatu. Lebih tepatnya seperti di tinggalkan seseorang.

Tapi.... Setelah di lihat lihat  Bryan seperti pernah melihat orang ini. Cukup lama Bryan mendiamkan orang ini karna Ia sedang berusaha mengingat ingat orang ini dengan otak lemotnya pastinya.

Dan Ia mendapatkan suatu memori bahwa Ia pernah bertemu dengannya waktu di bandara. Bryan langsung sedikit kaku kepadanya. Karna kejadian memalukan itu.

Namun bunyi perut Bryan lah yang membuyarkan awkward moment nya. Dengan sedikit keberanian Bryan menanyakan kepada orang itu apakah Ia lapar juga. Karna kalau di ingat Bryan membawa banyak stock mi instant. Guna menghemat uang.

"Eumm kamu lapar?" Astaga cara bicara Bryan sangatlah sopan. Entah mengapa mungkin hanya refleks kepada orang yang 'baru' di kenal.

Namun anehnya orang itu tak menjawab. Ia masih memandang kosong ke depan.

Mungkin Bryan sedikit peka dengan keadaan orang yang sedang seperti ini. Bryan tak lagi menanyakan apakah orang itu masih lapar.

Tanpa banyak acara Bryan segera bergelut dengan alat dapur'nya'. Hampir saja ia menanyakan kalau Mie instant yang akan dimakan orang itu apakah pakai cabai?. Untung Bryan belum menanyakannya. Karna di dapur'nya' tak ada cabai bumbu dapur lainnya.

Kenapa Bryan tak membelinya? Tentu saja karna Bryan ingin menghemat pengeluaran.

Setelah memakan 30 menit bergelut dengan alat dapur, Bryan akhirnya menyiapkan 2 porsi mi instant.

Saat Bryan memberikan mi tersebut kepada orang yang berada didepannya, Bryan dibuat jengkel. Karna orang itu masih melamun. Kalau membunuh orang itu tak dosa Bryan mungkin sudah membunuhnya dari tadi#jk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang