Tony stark bangun dengan suasana hati yang cukup buruk, mengingat semalam dia bertengkar hebat dengan kekasihnya dan berakhir di club malam. Entah berapa botol minuman yang dia habiskan.
Tapi Tony baru menyadari kalau dia berada di kamarnya sendiri! Siapa yang membawanya ke sini? Bruce kah? Terlalu banyak berpikir membuat kepala Tony semakin sakit.
"Jarvis, jam berapa sekarang?" suara Tony sedikit parau,
"Sekarang jam 8 lewat 32 menit sir, apa anda ingin sarapan?"
"Tidak perlu jarvis dan tolong siapkan labku, aku ingin melanjutkan yang kemarin"
"Yes, sir"
Tony beranjak menuju kamar mandi, melihat penampilannya sangat kacau. Holly shit! Aku tidak pernah sekacau ini! Pria tua sialan! Batin Tony, kalau kalian semua ingin tau sebenarnya Tony bertengkar dengan kekasihnya a.k.a Steve rogers.
Kenapa? Karena Tony pikir ini bukan saatnya lagi mereka berdua untuk main-main, ini bukan lagi saatnya dimana mereka berdua bertingkah seperti remaja kasmaran. Mereka berdua sudah seharusnya melangkah ke yang lebih serius bukan?
Tony mandi dengar air dingin, dia tidak peduli akan sakit atau apa. Yang dia inginkan adalah penenangan diri dan mungkin 1 minggu di lab tanpa gangguan akan menenangkannya.
Tony sudah siap dengan pakaian hariannya.
Memasuki lab dan langsung berkutat dengan mesin-mesin yang tidak akan dipahami orang awam, (itu artinya kita juga)."Sir, agen Barton menelpon anda"
Suara Jarvis membuat Tony mengalihkan perhatiannya dari mesin-mesin itu. Clint? Untuk apa? Batin Tony, perasannya tidak enak.
"Angkat, Saja jarvis"
Dua detik kemudian muncul wajah panik Clint dengan darah di sekitar dahinya. Ini video call? Ohoooo tentu saja.
"Apa yang terjadi dengan wajahmu clint?"
Tony memandang ngeri pada orang yang sedang berada entah dimana itu."Kau harus ke sini, Steve! Dia terluka jauh lebih parah dariku! Dia... Dia... Ku rasa dia... Tidak akan bertahan lebih lama lagi" Clint berujar dengan panik serta nada bergetar dari suaranya membuat Tony tanpa pikir dua kali langsung menggunakan pakaian iron mannya dan meminta jarvis melacak keberadaan clint. Saat sampai di sana, Tony tidak melihat siapa-siapa. Apa dia terlambat? Tapi di sini terlihat baik-baik saja, seolah-olah tidak pernah terjadi apapun di sini.
Ini taman, sepertinya. Ada beberapa bangku dan banyak pohon di sini. Tony memandangi sekitar sebelum kegiatan itu terganggu oleh anak kecil dengan jas putih. Anak kecil?
"Tony, ambil ini!"
Anak kecil itu memberikan setangkai mawar putih dan sepucuk surat.
"Putih itu suci, kata orang. Putih itu melambangkan ketulusan, kata orang. Putih itu segala sesuatu yang mewakilkan kebaikan, kata orang. Tapi bagiku putih itu seperti dirimu. Sempurna"
Tony membaca surat itu. Apa maksudnya? Sebelum Tony sempat berkata-kata anak itu sudah pergi. Tony melihatnya berjalan lebih jauh ke arah pohon paling besar di sini.
Tony melangkah pelan, tapi dia sudah tidak memakai pakain iron mannya lagi. Terlalu ribet dan lagipula Tony yakin tidak ada bahaya di sekitar sini.
Tony tidak melihat anak kecil itu lagi, tapi seorang remaja perempuan dengan dress berwarna merah, terkesan lugu dan polos untuk anak seusianya.
"Tony, ambil ini"
Lagi-lagi Tony merasa de javu dengan perkataan remaja di depannya ini. Sekarang mawar merah dengan sepucuk surat yang sama merahnya dengan warna mawar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
stony Oneshoot
RandomStony oneshoot Warning Gay area!!! Happy ending? Always! Steve X Tony And superfamily :)