after care

2.6K 221 123
                                    

Tubuh dua orang ini sudah di banjiri keringat, mereka berdua bertatapan lalu tersenyum.
Dua orang itu--- steve dan tony. Baru saja selesai melakukan "itu"

Pakaian mereka berhamburan di lantai, penyangga kasur ada yang patah. Dan bau sperma menyeruak di ruangan itu.

Steve berdiri mengambil kemejanya dan memakaikannya ke Tony.

"Steve apa kau tinggal?"

Maksud Tony adalah, apakah Steve akan bertahan di sini atau pergi.

"Ya"

Dan satu jawaban itu sudah membuat Tony sangat lega.

Steve menggendong Tony menuju kamar mandi, melepaskan kemeja kebesaran miliknya. Lalu meletakan Tubuh Tony ke bathub.

Mengisi bathub dengan air hangat, lalu mencari lilin aroma terapi. Iya, Tony sangat suka lilin aroma terapi.

Saat Steve mendapatkan lilin itu, Dia menghidupkannya dan meletakan di samping-samping bathub dan di lantai sekitar bathub.

Aroma Lavender langsung menyapa penciuman Tony. Menenangkan. Tony langsung merasa nyaman.

"Aku ingin membereskan kekacaun kita, jadi saat sudah selesai panggil aku. Oke?"

Steve duduk di samping bathub dan mengelus pipi Tony lembut, membuat yang di elus merasa terlampau nyaman.

"Oke"

Steve tersenyum lalu mendekat dan mengecup bibir Tony pelan.

"Good boy"

Steve keluar dari kamar mandi dan menatap menyusuri seluruh ruangan, bantal bahkan ada yang sampai di depan pintu.

Gorden jendela juga robek. Sungguh sebenarnya seberapa liar mereka malam tadi?
Ini jam 8 pagi, dan Steve rasa dia baru selesai melakukannya dengan Tony.

Berapa ronde?

Memikirkannya membuat pipi Steve memerah, aishh...

Steve mulai berjalan menuju kasur, melepas seprai dan sarung bantalnya. Mengambil bajunya dan Tony yang beserakan di lantai.

Lalu melepas gorden dan mencari pengharum ruangan. Steve keluar dari kamar itu, membawa seprai dan sarung bantal.

"Woah Steve, bau sperma siapa itu?"

Sam berpaspasan dengan Steve. Steve lupa kalau tempat ini secara resmi sudah jadi avangers tower.

"Dimana Tony?" Bruce yang bertanya

"Di kamar mandi" Steve menjawab Dengan lirih.

"Hohoho, jadi Stony ya?" Sam tersenyum miring ke arah Steve.

Steve tersenyum tipis dan pergi begitu saja, seprainya? Di buang lah #horangkayah

Saat Steve masuk ke dalam kamar, terdengar suara Tony dari dalam kamar mandi, Steve mengambil handuk dan kemeja serta celana dalam.

Tony sudah merasa lebih nyaman sekarang, tidak lengket dan bersih. Tony melihat Steve berdiri di depan pintu lalu mengucinya.

"Bisa berdiri?" Steve meletakan bajunya di atas toilet yang di tutup.

Dijawab dengan gelengan oleh Tony, bukannya Tony lemah atau apa. Tapi bayangin nih cuk, dari jam 7 malem sampai jam 7 pagi.

Steve mendekat dan menggendong Tony keluar dari bathub. Mendudukannya di meja. Yang didepannya ada kaca. (Ini ngetik apa?)

Steve dengan telaten mengeringkan tubuh Tony, lalu memasangkannya baju dan jangan lupa celana dalamnya.

Lalu ciuman lembut sebagai langkah terakhir.
Lemah gue kalo gini lemah batin Tony. Iya Steve memang selalu seperti ini, setelah melakukan itu. Entah kasar,lembut,lama maupun sebentar. Tetap saja Steve akan seperti ini.

"Ingin sarapan dimana?" Steve menggendong Tony ala koala dan Tony meletakan kepalanya ke bahu Steve.

"Dimanapun" Tony benar-benar asal menjawab. Sungguh dia menyukai saat-saat seperti ini,

"Mau sarapan apa?" Steve kembali bertanya,

"Apapun" dan di jawab asal juga oleh Tony.

Perasaan Tony saja atau dari tadi mereka tidak sampai-sampai?
Saat Tony baru ingin bertanya, dia baru sadar saat ini dia berada di luar kamar.

Oh, mereka ke ruang makan. Di sana ada Natasha,Clint,Bruce,dan Sam. Mereka menatap jahil ke arah Steve. Kecuali Bruce sih.

Steve hanya menggeleng lalu mendudukan Tony di kursi,

"Akhh.." Tony meringis pelan dan Steve baru sadar, dia perlu bantal.

Dan Steve mendudukan Tony perlahan lalu berbisik "aku cari bantal dulu" dan hanya di balas Tony dengan anggukan

Clint menatap jahil ke arah Tony lalu berteriak "akhhh.... Daddy... Harder...more.... Faster..."

Sukses membuat Sam terbahak dan Natasha menyemburkan kopinya. Bruce mengambil Tisu dan memberikannya pada Natasha.

Clint dan Sam bertatapan lalu Clint mengangguk dan Sam kembali berteriak, lebih terdengar seperti rintihan yang mengejek sih

"Daddy... Give me more... Ukkhh.... Please daddy i want your dic---"

Belum selesai Sam menggoda Tony, Steve datang membawa bantal lalu membantu Tony berdiri dan meletakkan bantal di kursi.

Natasha dan Bruce sudah pergi, Duo jahil yang bisa di bilang kurang ajar ini. Malah menatap Tony saat Steve ke dapur dan memasak entah apa.

"Berhenti menatapku seperti aku adalah kriminal" Tony mendengus sebal lalu menatap nyalang ke arah Clint dan Sam.

Steve menggeleng melihat kekasihnya (ashiyap) melempar sendok ke arah dua orang itu. Clint menghindar dan menjadikan Sam sebagai tamengnya.

Steve duduk di sebelah Tony, membawa pancake dengan madu dan bluberry di atasnya. Steve juga membawa susu rasa cokelat.

Tony memakan dalam diam semua itu. Clint dan Sam sudah pergi beberapa menit yang lalu. Steve hanya diam dan memandang Tony, lalu tersenyum lega saat Tony menghabiskan makannya.

"Ingin kemana setelah ini?" Steve berdiri dan menggendong Tony lagi.

"Mmmhh... Bisakah kita diam saja dirumah dan berpelukan sampai esok pagi?"  Tony berguman di ujung kalimatnya, tapi Steve dengar kok.

Dan jadinya begitu, saat sampai di kamar mereka. Steve kembali menghidupkan lilin aroma terapi. Dan menutup pintu kamar,
Membiarkan lampunya mati.

Mereka tak melakukan apapun, hanya Sesekali Steve akan mencium Tony lembut di pelipis atau di bibir.

"I love you so much Tony star-- oh no, Tony rogers i love you"

"Yeah~ i love you too my captain"

End

Author note:

Udah ngehe belum?

Maaf-maaf aja nih, kalau tidak memuaskan.
Habisnya aku bingung mau nulis apa :(

Kalian ada yang nonton end game gak?

Aku belum sih, soalnya di kota aku gak ada bioskop. Seriusan, jadi kalau mau nonton harus ke luar kota.

Dan aku nonton kayaknya nanti deh, nunggu selesai. Semua kegiatan yang ada ini.

Love you...😳😳😳

stony OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang