"Gue bilang juga apa! Jangan main gituan lagi! Kalo tulang lo patah gimana?!"
Iqbaal mengerucutkan bibirnya saat (namakamu) terus mengomelinya, mereka sekarang sedang berada di rumah (namakamu) dan Iqbaal sedang dipijat oleh (namakamu)
"Sakit ih! Pelan-pelan!" Ucap Iqbaal sambil meringis
"Bodo amat!" ucap (namakamu) sambil memijat pundak Iqbaal dengan keras
"YAALLAH SAKIT BANGET! AMPUN (NAM)!!"
(namakamu) tertawa saat melihat Iqbaal kesakitan, "jajan yuk!"
"Jajan apaan?"
"Di warung Mba Coy, udah lama kita enggak kesana!" Warung Mba Coy itu adalah tempat santai Iqbaal dan (namakamu) sejak mereka smp, dan sudah hampir satu tahun ini mereka tidak pergi kesana
"Males ah," ucap (namakamu)
"Dih? Males mulu lo!" Cibir Iqbaal
"Bodo! Udah deh sana pulang," usir (namakamu)
"Gamau. Gue gabut dirumah," kata Iqbaal sambil menyenderkan tubuhnya di sofa
"Terus mau ngapain disini? Balik ah gue mau nonton drakor," ucap (namakamu)
"Beb, besok bolos yuk," ucap Iqbaal mengabaikan ucapan (namakamu) sebelumnya
"Lo mau kena amuk Bang Nabil?!"
"Ya kan namanya bolos jangan sampe ketauan lah, lo besok pagi gue jemput tapi kita gak ke sekolah. Jalan-jalan sampe malem, oke?" Ucap Iqbaal
(Namakamu) menggeleng, "gue masih sayang telinga, lo tau kan Bang Nabil tuh anti banget sama yang namanya bolos? Waktu kita bolos pelajaran aja dia ngomel nya kayak apaan tau padahal kita masih ada di lingkungan sekolah,"
"Ayolah, gue kangen seharian berdua sama lo." Rengek Iqbaal
"Gak. Gue gak mau."
Iqbaal mengerucutkan bibirnya, "emang gak kangen apa sama gue?"
"Emggak. Bosen gue ketemu sama lo terus." Ucap (namakamu) acuh
"Nanti gue kuliah di luar kota aja lo nangis-nangis gak ada yang nemenin!" Ucap Iqbaal
(Namakamu) menatap Iqbaal tajam, "lo mau kuliah di luar kota?!"
"Kan lo tau gue ngincer UGM,"
"Padahal lo masuk UI juga bisa, kenapa harus UGM?"
"Biar kayak ayah," ucap Iqbaal
(Namakamu) menghela napas kesal, "gak asik!"
"Gak asik gimana? Lo tuh yang katanya mau ikut Abang ke Kanada! Gila lo ya jauh banget? Tega lo ninggalin gue disini sendiri?!" Balas Iqbaal
"Ya itu kan belum tentu jadi, kalo lo udah pasti pindah ke Jogja dong?" Ucap (namakamu)
"Ya kan buat belajar,"
"Gue juga buat belajar,"
"Tapi lo jauh banget (namakamu), Jogja masih bisa ketemu satu bulan sekali atau bahkan seminggu sekali kalo gue gak sibuk juga bisa. Lah elo? Masa iya harus bolak-balik Jakarta-Kanada, yang bener aja lah?" Ucap Iqbaal kesal
"Kok jadi ngeselin?! Kan gue bilang kalo gue belum tentu pindah! Lo tuh yang udah pasti ninggalin gue sendirian disini!" (Namakamu) melipat kedua tangannya di depan dada, bibirnya mengerucut dan ia membuang pandangannya ke lain arah
Iqbaal diam kemudian menghela napas, "Jogja itu masih di Indonesia (namakamu), gue bisa kapan aja pulang kalau lo suruh gue pulang. Beda kan sama Kanada? Kalo kayak gitu kita udah beda negara, ini kan kita sama-sama di Indonesia," jelas Iqbaal
"Terus aja ngebela diri terus!" Ucap (namakamu) kesal
Iqbaal membawa tangan (namakamu) kegenggamannya, "hei, liat gue."
(Namakamu) tidak mengindahkan ucapan Iqbaal, ia masih enggan menatap Iqbaal. Iqbaal berdecak kesal
"Heh sini kenapa sih liat gue dulu!" Ucap Iqbaal kesal sambil memegang pipi (namakamu) halus
"Apa?!" Ucap (namakamu) yang akhirnya menatap Iqbaal
"Lo kan tau UGM udah jadi target gue sejak pertama masuk SMA, gue juga mau kayak ayah. Gue juga bosan di Jakarta terus, gue butuh suasana baru," jelas Iqbaal dengan suara lembutnya
"Dan butuh sahabat baru?" Tebak (namakamu)
Iqbaal menggeleng, namun sedetik kemudian mengangguk
"Kan! Udah lah sana gak usah balik lagi nanti ke Jakarta!" Ucap (namakamu) kesal, ia menarik tangannya namun ditahan oleh Iqbaal
"Butuh sahabat laki-laki baru, iya. Tapi buat sahabat perempuan kayaknya engga deh, lo aja udah cukup. Yang ada gue makin repot nanti, satu aja udah repot?" Ucap Iqbaal diakhiri candaan
(Namakamu) melepas tangan Iqbaal kasar, "gak usah ketemu sama gue lagi!"
Iqbaal tertawa kencang sambil memegangi perut nya sedangkan (namakamu) semakin menekuk wajahnya karena ucapan Iqbaal
"Ketawa sana lo sampe mampus!" (Namakamu) melempar Iqbaal dengan bantal sofa kemudian ia pergi meninggalkan Iqbaal sendiri
👫
Pagi ini Iqbaal benar menjemput (namakamu), kali ini ia akan mengalah dan akan tetap pergi ke sekolah dengan (namakamu). Gadis itu baru saja masuk ke dalam mobil Iqbaal, Iqbaal menatap (namakamu) aneh karena gadis itu langsung melepas dasi nya dan memasukkannya ke dalam tas
"Kok lo lepas dasi?" Tanya Iqbaal bingung
"Katanya hari ini mau bolos? Gak enak tau seharian pake dasi, gak betah gue!" Ucap (namakamu)
Iqbaal melebarkan matanya, "serius nih lo mau bolos?!"
"Iya bawel, buruan sebelum gue berubah pikiran." Ucap (namakamu)
Iqbaal tersenyum lebar, "siap laksanakan tuan puteri!"
(Namakamu) tertawa mendengar ucapan Iqbaal, tidak ada salahnya mereka bolos satu hari kan? Sebelum mereka sibuk dengan urusan perkuliahan
👫
KAMU SEDANG MEMBACA
[11] Peka
FanfictionPesan dari cerita ini cuma satu. Coba peka dengan sekitar jangan terlalu fokus dengan satu titik.