C.5

968 149 1
                                    

"Ahh, Jungkook sudah datang." 

Namja yang baru saja nampak pada balik pintu ruangan dengan tiga orang di dalamnya ini, mengulas senyumnya kala kedatangannya disambut hangat dengan sosok yeoja yang terduduk dengan pakaian pasiennya, Kim Eunha

"Aku membelikan ini untukmu, makanya aku telat. Maaf." Tidak henti-hentinya Jungkook mengulas senyum hangatnya untuk sosok yang kini sudah dihadapanya memandang kesal dirinya, "Kan Oppa bisa bilang dulu kepada Taehyung-oppa, aku mengkhawatirkanmu." Serunya yang masih menatap Jungkook dengan pandangan tidak suka

Jungkook dan dua orang lain di dalam ruangan ini hanya terkekeh mendengar penuturannya. Namja ini sudah cukup dengan kata dewasa dan mampu menjaga dirinya sendiri, "Eiy, Jungkook-mu itu bukan namja yang baru menginjak usia sepuluh tahun. Tidak usah begitu megkhawatirkan anak menyebalkan ini." Tatapan tajam dan sinis begitu saja Jungkook layangkan mengarah kepada sosok yang sedang duduk manis di sofa ruangan ini

Lebih memilih tidak merespon ucapan Taehyung, namja itu menaruh bunga yang ia bawa ke atas meja yang terdapat disebelahnya, "Tumben sekali Jim, kenapa belum pulang?" Tanya Jungkook yang masih dapat melihat sosok namja yang biasa pukul segini tidak lagi nampak batang hidungnya, "Aku bosan di apartement. Tidak ada yang menemaniku."

Mendapatkan respon yang cepat dari Jimin, Jungkook nampak tidak masalah dengan jawabannya dan tidak ingin bertanya lagi kepadanya, kali ini Taehyung yang melontarkan pertanyaan padanya, "Kapan kau masuk sekolah, Jim? Sudah hari ketiga nih, ngomong-ngomong."

Sosok yeoja yang tengah berada di atas ranjang rumah sakit tersebut tampak memperlihatkan wajah tidak mengerti dan cukup terkejut dengan ucapan kakaknya yang hanya terpaut satu tahun di atasnya, "Jimin-oppa tidak sekolah selama tiga hari?" Jimin hanya berdecak kecil lalu melayangkan tatapan tidak suka ke arah Taehyung, "Kau membuat aku tampak buruk dihadapan calon masa depanku."

"Lalu masalahku? Aku kakaknya, aku bisa saja tidak merestuimu." Nada bicara Taehyung yang meledek tentu membuat Jimin ingin sekali melepar alas kaki yang sedang ia kenakan saat ini, "Jimin-oppa memang tampan dan sudah tidak diragukan pesonanya, tapi sayangnya aku tidak menyukaimu, Oppa." Ujarnya jelas

"Terus, suka dengan Jungkook, gitu?"

Pertanyaan yang menurut Jungkook terlampau tidak penting dan sejak tadi memang ia harap tidak akan membahasnya, sudah terlanjur Taehyung ucapkan dengan raut wajahnya yang tampak biasa saja, "Tidak perlu aku jawab Oppa juga sudah tahu jawabannya apa." Jungkook rasa dia harus menulikan pendengarannya untuk saat ini

"Tuh, kook, sudah diberi kesempatan juga." Sarkas Jimin yang kembali memainkan ponselnya dengan santai dan nyaman di sofa sana, Jungkook tidak tahu harus merespon apa, "Kau sudah makan, kook?"

Taehyung yang langsung mengalihkan pembicaraan mereka yang sepertinya tidak ingin Jungkook naikkan kepermukaan, "Sudah kok, tapi sepertinya aku butuh air dingin saat ini, aku akan mau pergi keluar." Jungkook yang sudah ingin beranjak dari sana mulai memakai mantelnya dan melangkahkan kaki jenjangnya

"Ingin makan sesuatu, lagi?" Tanya Taehyung kepada Eunha setelah namja Jeon itu menghilangkan dirinya dibalik pintu bilik ini, "Jungkook-oppa menyukai yeoja lain ya?" Taehyung terdiam sejenak pada posisinya, ingin menghembuskan suaranya ke udara, Jimin lebih dulu melontarkannya, "Kerjaan Jungkook hanya belajar di sekolah, mana ada yeoja di kehidupannya."

"Eiy, jahat sekali ucapan itu, Tuan." Sarkas Taehyung yang menendang pelan kaki Jimin dari teempatnya, "Lagipula tujuan datang ke sekolah memang untuk belajar, itu karena kau saja yang terlalu tebar pesona di sekolah." Ujar Taehyung kembali yang hanya dibalas dengan tatapan mengejek Jimin

Eunha yang menatap kedua namja ini hanya tertawa kecil, "Kalau tidak ada yang diperlukan lagi, Oppa harus pamit sebentar, aku belum mengganti seragamku. Jimin akan tetap disini menunggu sampai Eomma datang, tidak apa-apa?" Tidak berpikir panjang lagi Eunha menganggukkan kepalanya matang

"Baiklah, Oppa pulang dulu ya." Mengusap pelan puncak kepala Eunha, Taehyung segera mengambil tas gendongnya dan jaket yang ia bawa sejak tadi, sebelum melangkahkan kakinya keluar, ia menoleh ke arah Jimin, "Jangan macam-macam." Respon Jimin hanya menganggukkan kepala malas

Mengulas senyum kotaknya sebelum menghilang dari bilik ini, Taehyung melambaikan tangannya dan pergi melangkah dari sana

-----

Kalimat ungkapan yang namja ini jelaskan kepada Tzuyu sangat ia mengerti dengan baik. Bingung ingin membalas apa untuk sosok dihadapannya, Tzuyu lebih memilih untuk diam dan memainkan jari mungilnya dibawah, "Jadi, kau mau menjawab apa?" Namja bermarga Yook itu ingin memastikan tentang hal ini

"A-aku bahkan tidak pernah mendengar seseorang mengatakan ini kepadaku, aku bingung harus menjawabnya apa. Maaf, Sungjae." Tzuyu yang belum memberanikan dirinya untuk menatap pada lawan bicaranya lebih memilih menundukkan kepalanya

Sungjae hanya menatap betapa lugu dan polosnya seorang Chou Tzuyu saat ini. Dia yang sudah lama menyimpan perasaan pada yeoja Chou ini akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya walaupun ia tidak tahu akan bernasib diterima atau tidak dengannya. Tzuyu itu berbeda dari semua yeoja yang sudah ia kenal

"Tidak apa-apa. Kau bisa memikirkannya lagi, sekarang masuklah ke dalam udaranya semakin dingin." Ujar Sungjae yang mengacak-ngacak surai hitam lekat milik Tzuyu, yeoja itu hanya menganggukkan kepalanya

Bukannya segera melangkahkan kakinya pergi, Tzuyu masih termenung diam disana, "Ada apa?" Tanyanya lagi karena tidak melihat pergerakkan apapun dari Tzuyu, "Sejak kapan kau menyukaiku?" Sungjae mengerutkan keningnya sedikit terkejut dengan pertanyaan yeoja ini

"Sejak kapan ya, ahh sepertinya sejak kita mulai menjalin pertemanan." Tercekat dengan ucapan Sungjae yang baru saja ia lontarkan, Tzuyu hanya terdiam sejenak

Hampir lima tahun lebih mereka menjalin hubungan sebagai seorang teman, dan selama itu juga Sungjae menyukainya? Memang yeoja bodoh seperti Tzuyu yang tidak menyadari gerak -gerik Sungjae yang memang memberi segala perhatian lebih padanya, "Benarkah? A-aku minta maaf karena tidak menyadarinya." Sungjae hanya menggelengkan kepalanya gemas

"Bukan salahmu. Akunya saja yang terlalu bodoh untuk tidak mengungkapkannya dan hanya memberi perhatian lebih padamu, tidak semua orang akan menyangkanya juga." Tutur Sungjae yang menginginkan Tzuyu tidak merasa salah padanya, "Besok aku jemput ya?"

Tzuyu sebenarnya bingung harus menjawab apa tentang pertanyaan seperti ini. Sungjae sering kali menawarkan tumpangan padanya tapi Tzuyu dengan lembut menolaknya berkali-kali karena yeoja ini tidak ingin merepotkan Sungjae yang jelas sekolahnya berbeda dengannya, walaupun jaraknya tidak jauh tetap saja itu merepotkan

"Kali ini saja, ayolah." Tatapan memohon Sungjae adalah hal yang paling Tzuyu hindari, dia menggemaskan tapi Tzuyu juga ingin melemparkan segala yang ada di dekatnya ke arah namja ini, "Baiklah. Besok." Mengajukan kedua ibu jarinya dengan mantap membuat Tzuyu terkekeh ringan

Setelah mengucapkan kata perpisahan untuk malam ini dan ucapan selamat malam, Sungjae mulai melangkahkan kakinya meninggalkan Tzuyu yang masih terdiam menatap kepergian Sungjae

"Astaga, Tzu. Masa kau tidak peka selama lima tahun ini? Menyebalkan sekali." Monolognya yang merasa bersalah karena tidak menyadari apa yang saja yang selama lima tahun ini tidak ia sadari. Memang terkadang sikap Sungjae yang membuatnya merasa seperti dilindungi sering sekali terasa, tapi Tzuyu tidak pernah berpikir sampai kesana

Ingin segera masuk ke dalam rumah hangatnya, tidak tahan akan hadirnya angin yang mulai menyegat kulit mulusnya walaupun tertutup mantel, Tzuyu melangkahkan kakinya

Mendengar sedikit kebisingan dari arah pukul sembilan, Tzuyu menoleh, mendapatkan tiga namja yang sedang berkelahi dan sosok yeoja yang meringis ketakutan berada  dibelakang salah satu namja yang membela dirinya

Matanya tidak mungkin salah lihat, sosok itu sangat Tzuyu kenali. Mana mungkin dia tidak mengenali namja yang setiap hari dia kirimi bunga dan beberapa hadiah lainnya sedang memukuli satu-persatu namja yang ada disana,

Namja itu Kim Taehyung

[TBC]

Rose•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang