C.3

939 177 3
                                    


"Taehyung..."

Taehyung perlahan membuka matanya. Menatap sosok yang sudah berdiri di sampingnya, "Bona?" Yeoja itu pun tersenyum kecil, "S-sudah lebih baik?" Ucapnya yang sedikit gugup melihat Taehyung yang masih menatapnya

Taehyung merubah posisinya menjadi duduk dan menghadap ke arah yeoja itu. Taehyung terdiam sejenak, "Mau kemana?" Tanya Bona yang melihat Taehyung sudah beranjak berdiri dari duduknya, "Aku ingin pulang, sudah saatnya kan?"

"Ingin kuantar?"

"Tidak usah."

Tanpa mengatakan apapun lagi, namja Kim ini berjalan biasa dan menahan rasa pening yang masih ia rasakan saat ini. Bona hanya menatap kecewa punggung Taehyung yang mulai menghilang di balik pintu ruangan ini

Dia memang menyimpan rasa lebih pada namja ini. Dia telah jatuh hati padanya. Pesona namja Kim ini memang luar biasa, wajah bak pahatan sempurna, postur tubuhnya yang tegap dan unggul di setiap bidang, siapa yang akan tidak terjatuh pada dirinya? Memikirkannya saja membuat Bona tidak bisa menahan senyumnya

Mungkin karena Bona memang yeoja yang tidak terlalu mengungkapkan perasaannya, dia kerap memperhatikan dalam dia walaupun rasanya ingin seperti yeoja lain yang terang-terangan mengatakan suka padanya. Tapi sekali lagi yeoja yang seperti itu bukan dirinya

Ia menghela nafasnya panjang, setidaknya sedikit sering berinteraksi dengan Taehyung seperti tadi membukakan peluang untuk dirinya mendapatkan hati Taehyung

Dia berharap, semoga apa yang dia harapkan selalu terjadi

Taehyung adalah cinta pertamanya, dan Bona ingin sekali menjadikan dia kekasih yang pertama dan terakhirnya. Untuk ini hanya itu yang ia harapkan

'ROSE

Membersihkan loker miliknya, Tzuyu yang sudah mengeluarkan beberapa kertas tidak terpakai dari sana kini berjalan ke sebuah tong yang berukuran sedang dan membuang kertas tersebut kesana, "Sudah selesai?" Jeongyeon yang lebih dahulu menyelesaikan kegiatannya dikelas menghampiri Tzuyu

"Sedikit lagi, kenapa banyak sekali kertas tidak penting seperti ini?" Sebelum membuang semuanya, Tzuyu melihat-lihat kembali isi lembaran kertasnya, siapa tahu ada sesuatu yang penting disana, jadi berjaga-jaga saja pikir Tzuyu, "Itu kan surat untuk Taehyung yang tidak jadi kau berikan." Ledek Jeongyeon padanya

Suara milik Jeongyeon memang terdengar sedikit lantang membuat Tzuyu membelalakkan matanya dan menatap kesal Jeongyeon, "Hey, jangan terlalu keras mengucapkannya! Masih ada beberapa murid disini." Jeongyeon hanya terkekeh geli menatap wajah panik sahabatnya ini, lucu sekali

Selesai dengan kegiatannya, Tzuyu menata kembali bukunya di dalam loker dan mengambil tas gendongnya di tempat ia meletakkannya. Memasukkan beberapa peralatannya ke dalam tas miliknya, alis Tzuyu mengerut dan tangannya meraba isi dalam tasnya

"Ada apa?" Tanya Jeongyeon yang melihat raut wajah aneh milik Tzuyu, kini wajahnya terlihat lebih panik dari sebelumnya dan terus memeriksa ulang isi dalam tasnya, "Aish, kenapa aku teledor sekali? Kalungku hilang, Yeon." Bukan hanya Tzuyu yang panik dan terkejut, Jeongyeon pun sama, ia menghampiri Tzuyu dan membantu ia mencarinya

"Terakhir kali kau lihat dimana? Bukankah tadi masih kau pakai?" Tangan lentik milik Tzuyu masih mencarinya dalam tas dan Jeongyeon mencari benda itu di dalam lokernya, "Seingatku aku meletakkannya di dalam tas." Ujar Tzuyu yang kelewat panik dengan keadaannya saat ini

Kalung itu sangat berarti baginya. Kenangan terakhir dari ayahnya sebelum ia dan kebahagian meninggalkannya

Sejenak terdiam memikirkan sesuatu, Tzuyu menghela nafasnya panjang, ia baru ingat, "Saat aku membantu Taehyung, aku sedang membawanya. Aku cari ke ruangan kesehatan dulu ya." Jeongyeon menganggukkan kepala dan berucap, "Aku cari dari lantai atas siapa tahu terjatuh."

Mereka langsung berjalan sedikit terburu-buru ke tempat yang mereka ingin pergi, sudah berada di depan pintu ruangan tersebut, Tzuyu menghentikan langkahnya saat sosok namja berpostur tegap dan lebih tinggi darinya ada disana membelakangi dirinya

Dia, Kim Taehyung

Ia rasanya ingin sekali mengumpat dalam hati, waktunya tidak tepat untuk berpapasan dengannya saat ini, Tzuyu sudah berantakan sekali. Ingin melangkahkan kakinya pergi dari sana, tubuh tegap Taehyung lebih dulu berbalik dan menangkap keberadaan Tzuyu disana

Sial. Tzuyu terus mengumpati dirinya, apa pergerakannya terlalu terdengar? Rasanyaa dia ingin tidak sadarkan diri mendadak saja kalau seperti ini. Tzuyu menggigit bibirnya kuat. Taehyung menampakkan raut wajah yang cukup terkejut disana lalu kembali lagi dengan wajah dinginnya

Seketika rasa senang meledak-ledak dalam diri Tzuyu saat melihat Taehyung yang mengambil bunga mawar pemberiannya, ia berusaha menahan senyumnya. Keadaan canggung menyelimuti keduanya, tidak tahu kenapa keduanya sama-sama terdiam

Tzuyu yang menunduk dan Taehyung yang menatapnya

Dengan helaan nafas berulang-ulang kali, akhirnya Tzuyu memutuskan untuk membuka suaranya terlebih dulu, ia mengangkat kepalanya menatap namja yang ada di hadapannya, "Hmm, apa kau melihat sebuah kalung di daerah sini?" Taehyung masih tidak merubah posisi ataupun raut wajahnya, dia merogoh sakunya dan yang keluar dari sana adalah benda yang Tzuyu cari

"Ini? Milikmu?" Tzuyu langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat, tangan Taehyung mengulurkan benda itu ke pemiliknya, "Terima kasih." Membungkukkan tubuhnya setelah mendapatkan benda itu, Tzuyu segera beranjak meninggalkan Taehyung dengan degup kenxang dari jantungnya

Tanpa Tzuyu sadari dan ia lihat, ulasan indah terukir di wajah milik Taehyung, "Jadi, dia yang menolongku?"

[TBC]

Rose•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang