Ujian semakin dekat, Koro-sensei berusaha keras memberikan pelajaran kepada seluruh murid kelas 3-E. Semua murid yang memiliki permasalahan di salah satu bidang di berikan pelajaran tambahan dari Koro-sensei meski ada satu orang yang masih terlihat santai.
"Karma-kun, apa kau sudah mengerti dengan semua mata pelajaran ini?" tanya Koro-sensei dalam bentuk kloning karena mengajarai semua muridnya.
"Tentu saja Sensei," jawab Karma dengan santai meski begitu ia tetap mendengarkan semua penjelasan dari Koro-sensei.
Iris mercury-nya yang tajam mengamati semua teman-temannya yang masih sibuk memperhatikan penjelasan dari Koro-sensei, termasuk (Name). Gadis itu terlihat menanyakan beberapa materi yang tidak ia mengerti dan ketika ia sudah mendapatkan jawabannya pasti langsung ia catat di buku catatannya.
Mungkin ini memang sulit bagi yang lain karena materi ini di ambil dari berbagai sumber dan sudah di ringkas oleh Koro-sensei agar mereka tetap fokus dengan materi yang ia berikan saat ini.
"Apa kau sudah mengerti (Name)-san?" tanya Koro-sensei ketika (Name) tidak lagi bertanya padanya.
"Hai' Sensei. Arigatou!"
Koro-sensei hanya tertawa kecil sebelum meninggalkan (Name) dan mulai mengawasi yang lainnya.
"Ahem ... semuanya, Sensei punya pemberitahuan untuk kalian semua. Siapa yang bisa mendapatkan nilai 100 di ujian kali ini kalian bisa menembakkan salah satu tentakelku." Koro-sensei mulai memberikan tantangan baru yang tentunya membuat Karma menyeringai senang karena sesaat pikirannya tentang surat merah itu tergantikan dengan tantangan dari Koro-sensei.
"Semua tentakel itu akan menjadi milikku."
OoO
Sesuai yang diperkirakan Koro-sensei, ujian kali ini memang sulit. Tidak hanya mencakup pelajaran sekolah mereka saja, semua soal ujian ini diambil dari berbagai sumber yang bahkan belum semua dipelajari.
"Soal ini memang terlihat sedikit sulit tapi jika di lihat baik-baik masih ada kemungkinan kecil untuk menjawab semua soal ini. Setidaknya ini membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi." pikir Karma.
Bagi Karma ia pasti bisa mendapatkan nilai yang memuaskan dan lawan yang harus ia kalahkan adalah Gakushuu, tetapi melihat kemampuan belajar (Name) ia juga harus mempertimbangkan baik-baik karena jika ia lengah sedikit saja (Name) pasti akan menggeser posisinya meski menurutnya itu hanya 30% kemungkinannya saja.
OoO
Ujian telah berakhir, semua murid kembali menuju kelasnya masing-masing termasuk kelas 3-E. Sesaat di lorong terdapat beberapa orang siswa laki-laki mengerumini (Name). Ketiga laki-laki itu tampak menertawakan (Name) yang kini berada di kelas terburuk.
Saat (Name) hendak melawan, Karma datang dengan seringaian mengerikan di wajahnya.
"Eeeh~ kalian menertawakan kemampuan orang lain padahal belum tentu kemampuan kalian lebih baik darinya. Sebelum menertawakan orang lain bercerminlah lebih dulu. Ayo, (Name)-san." Karma menarik pergelangan tangan (Name), mengajak gadis itu pergi dari sana dimana ketiga laki-laki itu tampak kesal karena ucapan Karma.
"A-arigatou, Karma-kun," ucap (Name) dengan suara pelan.
"Tidak masalah, lagipula apa yang kukatakan memang ada benarnya, kok."
Setelah mengatakan hal itu, Karma melepaskan pegangan tangannya dari (Name) dan berjalan lebih dulu. Menggandeng tangan perempuan lebih lama dari biasanya cukup membuat Karma malu belum lagi ia melihat temannya berusaha menahan tawanya hanya karena melihat sikap lembut Karma.
"Sial."
Tetapi ... entah kenapa untuk hari ini, ia tidak mendapatkan satupun surat merah, mungkinkah dia juga sedang ujian atau memang ini ulah salah satu temannya? Tapi bagaimana cara ia membuktikannya? Ia akan memikirkannya nanti.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura Message [Akabane Karma]
FanfictionKarma mendapat sebuah surat tantangan tanpa nama. Dan surat itu mengarahnya untuk bersabar dan terus menunggu sampai musim semi tiba. 🌸🌸🌸 Akabane Karma X Reader Collab or Project @SFragment Cover by @Nikishima_Kumiko Story by @Caramel_C