Sakura Message 1

1.2K 159 0
                                    

"Ne (Name)-san, kenapa kau bisa berada di sini? Maksudku kenapa kau bisa pindah ke kelas 3-E ini?" tanya Kaede ketika waktu sudah menunjukkan istirahat makan siang.

"Kenapa ya? Mungkin karena alasan itu."

"Alasan itu?"

"Ya, alasan itu dimana teman sekelasku merasa tersaingi lalu menjebakku sehingga aku di tempatkan di sini," jawab (Name) santai, "meski begitu, aku juga tidak menyesalinya," sambungnya lagi.

"Kenapa?"

"Karena di sini lebih menyenangkan, iya kan Karma-kun?" (Name) meminta Karma untuk membenarkan kalimatnya meski Karma sendiri bingung akan maksud (Name).

Karma tahu betul kalau (Surename) (Name) merupakan seorang gadis yang sangat pintar bahkan peringkat gadis itu tepat berada di bawahnya dan jika ia lengah sedikit saja mungkin (Name) bisa menggeser posisinya dengan mudah.

"Ya, kau benar (Name)-san. Di sini lebih menyenangkan." Karma membenarkan ucapan (Name).

"Tapi apa kau yakin? Bukankah di sini, kelas ini khusus untuk membunuh Koro-sensei?" tanya Nagisa khawatir.

"Lalu kenapa? Justru itu yang menyenangkan, setidaknya Koro-sensei tidak akan mudah dikalahkan, selain itu Koro-sensei mengajar kita lebih baik dari sensei yang lain dalam segala aspek." Jawaban (Name) membuat teman sekelasnya langsung terdiam.

Semua yang dikatakan (Name) memang benar adanya, berkat Koro-sensei, mereka semua secara perlahan mengalami perubahan yang cukup baik, tidak hanya di mata pelajaran melainkan di bidang non akademik pun mereka jadi lebih unggul.

Tetapi bukan Karma namanya jika tidak menaruh rasa curiga pada temannya yang satu itu. Karena menurut Karma, (Name) merupakan gadis yang aneh, selain sifat baik yang sering di tunjukkan oleh gadis itu ia juga merasa (Name) masih menyembunyikan sifatnya yang lain.

"Oh ya (Name)-san, apa kau juga memiliki targer pencapaian?" tanya Nagisa penasaran dan itu membuat Karma juga ikut penasaran.

"Punya," jawab (Name) yang menimbulkan rasa ingin tahu bagi yang mendengarnya dan kini tidak hanya Kaede, Nagisa, ataupun Karma saja yang disekeliling (Name) melainkan teman sekelasnya yang lain juga berada di dekatnya.

"Apa itu, (Name)-san?" tanya Kaede mewakili yang lainnya.

(Name) berdiri lalu menghampiri kursi Karma di mana Karma hanya menatap (Name) dengan penasaran, berbeda dengan (Name) yang menatap Karma dengan senyuman manis.

"Aku ingin mengalahkan Karma-kun."

Ini dia deklarasi perang yang (Name) tunjukkan untuk Karma. Karma yang mendengarnya hanya tersenyum menantang dan berdiri di hadapan (Name).

"Aku terima tantanganmu, (Name)-san."

OoO

"Aku tidak menyangka jika (Name)-san secara tidak langsung menantangmu, Karma-kun."

Nagisa membuka topik pembicaraan ketika jam sudah menunjukkan waktu pulang. Mereka berdua bersama-sama menuju loker sepatu dengan Karma yang tampaknya berpikir serius.

"Kau benar, tapi ini sepertinya menarik," ujarnya yang terlihat senang.

(Cklek)

Loker sepatu Karma terbuka dan menampakkan sebuah surat berwarna merah menyala. Karma mengambilnya dan memperhatikannya dengan seksama. Tidak ada nama pembuatnya. Pemuda berambut merah pun mulai membuka isi surat itu dan membacanya.

'Hai Red Devil~
Pertunjukkan belumlah usai, aku akan menunjukkan beberapa hal yang menarik untukmu jadi tunggulah.
Selain itu, merah adalah warna takdir antara kau dan aku dengan kata lain aku akan melakukan hal ini lagi dan lagi.
Jadi jika kau ingin aku berhenti carilah aku~'

Dengan surat ini aku menantangmu.

"Whoaa Karma-kun, dalam satu hari kau sudah memiliki dua penantang ya? Dan sepertinya ini lebih sulit," kata Nagisa yang tak sengaja melihat isi surat itu.

"Sesulit apapun dan siapa pun orangnya akan aku terima tantangan mereka dengan senang hati."

OoO

Bagaimana ceritanya?
Aneh kah?
Maafkan saya sobat, saya kurang mendalami karakter Karma oleh karena itu saya ingin mencoba karakter Karma untuk mendalaminya dan semoga kalian suka.

Love

-Caramel

Sakura Message [Akabane Karma]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang