"Ne Karma-kun, aku dengar dari Nagisa-kun kalau kau sebelumnya mendapatkan surat merah. Apa itu benar?" tanya (Name).
Saat ini (Name) dan Karma berada di kamar Karma karena Karma sudah berjanji melatih (Name) hanya saja berubah menjadi belajar bersama. Peringkat yang keluar beberapa hari yang lalu membuat semua murid Kunugigaoka terkejut karena Karma berhasil meraih juara pertama dan mendapatkan semua tentakel Koro-sensei untuk di hancurkan. Hanya saja, surat itu tidak kunjung datang.
"Itu benar dan sampai sekarang aku masih belum mengetahui siapa dalang dibaliknya," ujarnya mencoba mengetes (Name).
"Kau masih belum mengetahui dalangnya? Apakah menurutmu pengirim surat itu berbahaya?" tanya (Name) lagi tanpa melihat ke arah Karma karena ia masih fokus dengan beberapa tugas yang diberikan Karma.
"Menurutku tidak karena surat itu hanya menantangku untuk menemukan siapa pelakunya. Bisa dibilang ini hampir mirip seperti Hide and Seek."
Karma mulai menghidupkan video game dan memainkannya sembari menunggu (Name) selesai dengan tugasnya.
"Kalau begitu kau tidak perlu khawatir," kata (Name) dengan santai sebelum bernapas lega kala ia berhasil menyelesaikan semua soal yang sulit itu.
"Akhirnya selesai juga. Oh ya, Karma-kun, apa kau tidak berencana untuk meminta bantuan Koro-sensei untuk mencari pelakunya?" tanya (Name) lalu menyerahkan lembaran jawaban pada Karma untuk diperiksa.
"Tidak perlu, lagipula aku sudah tahu siapa dalangnya?" jawab Karma cuek dan memberikan kembali lembar jawaban itu pada (Name).
"Eeeh? Benarkah? Siapa?" tanya (Name) antusias.
"Himitsu~" kata Karma sambil menjulurkan lidahnya ke arah (Name) yang membuat gadis itu merengut kecil.
"Huh, ya sudah," jawab (Name) lalu melirik jam yang ada dipergelangan tangannya.
"Ah, sudah hampir malam. Aku harus segera pulang, terima kasih atas bantuanmu, Karma-kun. Lain kali ajari aku lagi ya~" kata (Name) lalu pamit untuk pulang.
"Apa mau aku temani?" tawar Karma sebelum (Name) keluar dari kamarnya.
"Apa tidak apa-apa?" tanya (Name) balik.
"Tidak apa. Ayo!"
OoO
Karma sudah selesai mengantarkan (Name) di stasiun kereta, ia tidak bisa mengantar gadis itu sampai rumahnya tapi setidaknya saat diperjalanan ia cukup menikmati kebersamaannya dengan gadis itu. Entalah, perasaan ini tiba-tiba saja muncul.
Saat Karma sudah sampai di depan pintu rumahnya, ia melihat ada sebuah surat merah di sana. Karma pun mengambilnya lalu membacanya.
'Kau memiliki sikap yang lembut meski kau tutupi dengan sifatmu yang lainnya.
Meski begitu aku tahu kau adalah orang yang baik.
Selain itu, kau lebih suka dengan tantangan bukan?Jadi, sudahkah kau menemukan siapa identitasku yang asli?'
"Menyebalkan sekali. Sebelumnya dia bilang akan memberikan salah satu petunjuk padaku," gumam Karma lalu melihat ada satu surat lagi yang terselip.
'Oh iya, apa aku pernah menjanjikan hal itu ya?
Jika iya maka datanglah ke salah satu pohon sakura tepat ketika bunga itu jatuh tertiup angin maka aku pasti akan ada di sana.'"Dia memang menyebalkan sekali tapi baiklah jika itu yang kau inginkan."
Dan Karma pun berusaha bersabar dan menunggu bunga sakura bermekaran.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura Message [Akabane Karma]
FanfictionKarma mendapat sebuah surat tantangan tanpa nama. Dan surat itu mengarahnya untuk bersabar dan terus menunggu sampai musim semi tiba. 🌸🌸🌸 Akabane Karma X Reader Collab or Project @SFragment Cover by @Nikishima_Kumiko Story by @Caramel_C