Prolog

828 31 0
                                    

takdir yang membuat kita terpaksa bersatu dalam suatu hubungan khusus yang sudah ditakdirkan tuhan sebagai sang penentu

•••••••••••••••••••••••••••••

{Intro}

Jung Ara atau biasa dipanggil Ara adalah seorang gadis cantik berusia 22 tahun. Ara lahir dikalangan yang cukup berada. Ara juga memiliki kembaran bernama batu karang... (canda anjer) Jung Kara.

Ara baru saja lulus kuliah dan hendak akan bekerja nantinya di perusahaan Taehyung, kekasihnya Kara yang katanya mereka akan menikah. tak hanya itu, Ara juga sering digoda oleh Kara untuk menikah saja namun Ara mentah mentah menolaknya karena Ara tidak ingin cepat cepat menikah. bukannya apa, Ara hanya ingin fokus pada pekerjaannya saja terlebih dahulu.

[Back to story]

Sekarang Ara sedang berdiri di sekitar gedung pernikahan kembarannya, agak jauh dari altar karena Ara ingin memastikan sendiri kembarannya itu datang berjalan dari depan dengan mengintip di jendela. ya, Kara kembarannya akan menikah dengan kekasih Kara sendiri yaitu Taehyung. Ara sangat ingin melihat bagaimana kembarannya akan hidup bahagia bersama kekasih tercintanya itu.

"hai Ara, lagi nungguin siapa?" tanya seseorang yang tiba tiba datang.

Ara sontak melihat ke samping. "kau siapa?" tanya Ara yang tak kenal.

"perkenalkan aku Park Jimin. Sahabat dari sahabatmu." jawab Jimin memperkenalkan diri.

"hah? sahabat dari sahabatku? siapa namanya?" tanya Ara yang bingung.

"eh? jadi Taehyung bukan sahabatmu? padahal kemarin Taehyung cerita padaku kalau dia punya sahabat yang akan bekerja di perusahaannya karena tawarannya. dan dia menunjukkan biodata tentang dirimu." jawab jimin meyakinkan.

"dasar taehyung itu! bisa bisanya dia sembarangan menunjukkan biodata tentangku kepada orang lain." batin Ara kesal.

Ara sempat menahan tawanya. "pfft kau salah paham. aku memang saudara dari kekasihnya, tapi bukan berarti aku juga dekat dengannya. memang dia kemarin menawarkanku bekerja di perusahaannya, tapi itu hanya sebatas pekerjaan, tidak lebih. mungkin dia bilang begitu padamu karena tidak ingin dianggap asal memasukkan orang asing saja ke dalam perusahaannya. makanya dia bilang aku adalah sahabatnya. " balas Ara beralasan yang membuat Jimin paham.

"oh begitu. tapi dia cuma cerita padaku kok. tentang yang tadi kukatakan. kau tenang saja, lagian sebentar lagi kau juga akan bekerja di perusahaannya. oh iya, jangan lupakan aku sebagai sekretarisnya ya. kita akan sering bertemu setelah ini hahaha." ucap jimin yang hanya diangguki Ara.

"modus kau hyung! bilang saja kau pengen pdkt dengan Ara noona. pake alasan segala lagi. kau suka padanya kan hyung?" tutur seseorang yang tiba tiba datang diantara mereka.

"jangan ngaco kau kook! aku tidak mungkin menaruh hati secepat itu. memangnya aku sepertimu? seorang Jeon Jungkook yang bulol. bulol kok sama yang ga bisa digapai?" balas Jimin yang menyindir Jungkook.

"bodo amat. daripada bulol sama yang bisa digapai tapi ga pernah dianggap? lebih parah." sindir Jungkook yang membuat jimin kicep.

"sudahlah hentikan. aku sedang panik menunggu Kara yang tidak datang datang, jangan kalian tambah aku pusing dengan ocehan kalian berdua itu." gerutu Ara sambil melihat ke arah jendela.

"ah iya juga. omong omong Kara berdandan selama itu ya? kenapa kau tidak ikut bersamanya untuk mengantarnya juga?" Jimin berjalan mendekati Ara.

Ara menggeleng. "entahlah. tadi Kara menyuruhku untuk memastikan keadaan disini. jadi aku datang duluan." balasnya. Tapi sampai sekarang, Ara tidak menemukan tanda tanda kedatangan Kara memasuki altar pernikahan.

painful marriage {kth}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang