bukan hanya kamu yang merasakan sakit itu. aku juga, bahkan aku lebih sakit daripada rasa sakitmu itu.
•••••••••••••••••••••••••••••
Ara berjalan pelan menuju ke eommanya. eommanya yang melihat itu pun menjadi bingung. pasalnya, mengapa Ara tidak menghabiskan waktunya dengan Taehyung dan malah kemari?
"Ara-ya, seharusnya kamu berjalan bersama taehyung. bukannya malah ketempat eomma." kata eommanya.
Ara menggeleng lalu tersenyum. "aku mau menghabiskan waktu dengan eomma saja. karena aku takut akan rinduku yang besar kepada eomma ketika aku dibawa taehyung nanti." jawab Ara tersenyum dusta.
'bukan begitu eomma, sebenarnya aku hanya menjauh dari Taehyung. karena aku yakin kalau dia tidak akan mau berjalan bersamaku. karena aku bukanlah Kara.' batin Ara tersenyum lirih.
Eommanya pun tersenyum dan langsung memeluk Ara. "manja banget sih anak eomma satu ini." ucapnya yang dibalas pelukan juga oleh Ara.
Sejenak Ara melepaskan pelukan eommanya dengan pelan. "eomma, aku ingin menyusul Taehyung dulu ya." pamit Ara yang disetujui oleh eommanya.
"hati hati Ara-ya."
•••••••••••••••••••••••••••••
Ara mencari Taehyung di sekitar gedung namun tidak terlihat juga. kemana Taehyung?
"kulihat daritadi kau seperti orang kebingungan, apa ada masalah? kau kesana kemari seperti orang tersesat, kau mencari siapa sebenarnya?" tanya seseorang yang tak lain adalah jimin.
Ara sontak menoleh ke arah Jimin. manusia satu itu memang kepo sekali sepertinya. "kebetulan sekali aku bertemu denganmu. apa kau melihat Taehyung?" tanya Ara balik.
"oh, Taehyung? dia baru saja pergi ke rumah sakit. katanya dia mau melihat Kara yang sudah dipindahkan ke ruang jenazah." jawab Jimin yang membuat Ara terkejut.
"cih!" Ara mendecih tanpa sadar. tetapi dia juga kesal. bagaimana bisa Taehyung meninggalkannya seperti ini disaat acaranya belum selesai? "lalu kenapa tidak kau halangi? kau harusnya tau Taehyung itu sudah menjadi suamiku! dia tidak bisa meninggalkanku seperti ini! acara belum selesai, dan bisa saja menjadi berantakan karena mempelai prianya sudah pergi duluan dibanding tamunya!" lanjut Ara dengan kesalnya.
"kami sudah berusaha menghentikan Taehyung. tapi dia tetap bersikeras memaksa akan pergi. bagaimana kalau kita susul saja dia kesana?" usul Jungkook yang tiba tiba datang.
Ara menghela nafasnya lalu mengangguk. "baik. ayo kita pergi." balas Ara setuju.
Setelah itu, Ara meminta izin kepada eommanya untuk pergi sebentar. dia juga meminta tolong kepada panitia acara untuk mengatur semuanya sekaligus menjaga eommanya sampai dia dan Taehyung kembali.
•••••••••••••••••••••••••••••
"coba kau telpon Taehyung, ra." ujar Jimin sambil fokus menyetir.
Ara mengambil ponselnya lalu dia langsung menelpon Taehyung berulang kali. namun tidak juga diangkat.
"kalau bukan karena dia suamiku, sudah kuumpat dia daritadi ck!" kesal Ara yang ingin menghajar Taehyung saat itu juga.
Jungkook terkekeh. "pfft. kau lucu noona. sabar saja. kita juga sebentar lagi akan sampai ke tempatnya." balas Jungkook yang membuat Ara mendengus kesal.
Akhirnya mereka pun sampai di tempat rumah sakit tadi. Ara dan Jungkook segera masuk ke dalam rumah sakit. sedangkan Jimin memarkirkan mobilnya terlebih dahulu. Ara dan Jungkook langsung mencari Taehyung ke ruang mayat. dan benar saja, Taehyung ada di dalam sana sambil mengelus elus mayat seseorang yang ada didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
painful marriage {kth}
General Fiction[cerita ini akan diganti dan pastinya akan terdapat banyak perubahan pada isi, alur, tokoh, dan lain lain] pernikahan adalah suatu hubungan yang sakral dan paling dinanti nanti oleh semua orang. dimana sepasang suami istri yang saling mencintai akan...