Bila saja hidup seindah nama konten puisiku.
Mungkin aku akan berbahagia, menapaki setiap alur yang Tuhan takdirkan untukku.Kujalani terus, sampai kaki merintih pegal, dan keringat bercucuran sebesar biji popcorn yang masih mentah.
Namun, bahkan aku hanya mencoba untuk mencari sepotong kedamaianku saja, di sini, di tempat ini, di rumahku sendiri.
Aku tidak bisa.
Jakarta, 180319