♤Patient

507 45 0
                                    

Gs

▪¤▪

Kim Mingyu, seorang pekerja kantoran biasa yang harus menghidupi kehidupan keluarga kecilnya. Mereka tinggal di sebuah rumah kecil dan sempit di ujung kota. Mereka bahagia walau hidup dalam kesederhanaan. Tapi kejadian itu merubah semua kehidupan yang dulu seorang Kim Mingyu jalani.

~▪¤▪~

"Sayang, bekalnya mana?" tanya Mingyu.

"Ini. Maaf masih agak panas. Nasinya baru matang. Sepertinya ricecooker kita sudah agak rusak. Butuh waktu agak lama untuk mematangkan nasi," keluh sang istri.

"Oke. Nanti kalau aku dapat bonus, aku belikan yang baru," Mingyu tersenyum manis.

"Minwoo-ya, ini appa mau berangkat. Wanna say bye?" seorang batita berjalan perlahan-lahan mendekati sang ayah ketika ibunya berbicara.

"Nya nya~ appa~" Mingyu dengan sigap menggendong sang buah hati dan mengecup wajahnya bertubi-tubi.

"Aigoo~ makan yang banyak ya jagoan. Biar tinggi seperti appa," ujar Mingyu bangga.

"Sudah sana pergi. Nanti terlambat lagi. Hati-hati ya. Jangan lupa makan dan banyak minum air. Ingat, bantulah orang yang membutuhkan bantuan walau pun kau tak mengenalnya. Tuhan pasti akan membalasnya dengan sesuatu yang setimpal," sang istri mengingatkan.

"Iya sayang. Aku pergi dulu ya. Sampai nanti Wonwooku," Mingyu mengecup dahi Wonwoo, sang istri dengan cukup lama. Tangan kekarnya menurunkan Minwoo dan mengusap kepalanya pelan.

"Tunggu appa ya," Mingyu berpamit pergi dan memakai sepatunya cepat. Ia sedikit berlari keluar rumah karena jarak rumah dan stasiun kereta cukup jauh.

"Hati-hati Gyu!" Wonwoo berteriak agak keras. Mingyu menaikkan jempolnya ke atas untuk menjawabnya.

"Tumben dia menciumku agak lama," tangan Wonwoo naik mengusap dahinya yang dicium Mingyu.

"Ah tidak tahu. Eh Minwoo-ya~ saatnya mandi," seru Wonwoo senang. Mendengar nada Wonwoo yang ceria, Minwoo menjadi tertawa dan memukul-mukul lantai tanda ia senang.

"Hei, sakit sayang. Ayo bersihkan diri dan temani eomma mencuci? Setelah itu eomma akan menemanimu bermain seharian ini," Wonwoo mengusap pelan pucuk kepala Minwoo sebelum akhirnya menggendong anak itu untuk pergi mandi.

"Akh," Wonwoo memegang pinggangnya dengan tangan kirinya yang bebas. Sementara tangan kanannya berusaha menopang sang anak.

"Aish apa efek sudah tua? Aku tak pernah mandi malam-malam. Ah! Mungkin cara mencuciku kemarin salah. Bodohnya eomma," Wonwoo tersenyum saat melihat raut wajah Minwoo yang terlihat bingung.

"Eomma tidak apa-apa. Wajahmu itu mirip appa ya?" Ujarnya dengan kekehan ringan. Ia kembali berjalan pelan ke arah kamar mandi, memandikan Minwoo dengan sabun bayi hingga anak itu bersih dan wangi.

"Jja~ Minwoo si tampan sudah mandi~"

~▪¤▪~

"Mingyu, kau salah lagi. Ini coba perhatikan, tandanya salah," lagi-lagi Mingyu kena omelan atasannya.

"Ah maaf sajangnim, akan saya ulangi," atasan Mingyu menghela nafasnya berat.

"Kalau ada masalah ceritakan saja. Aku disini sebagai kakakmu Mingyu. Jangan panggil aku sajangnim lagi. Ini sudah peringatan ke-lima," Mingyu menggaruk kepalanya.

🍃My Story✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang