IGBY 21

2.6K 260 43
                                    


Alex terlonjak kaget saat pintu kamarnya terbuka lalu tertutup lagi.  Ia cepat-cepat meletakan ponselnya dan meringkuk kesakitan. 

"apa sakit sekali?" tanya Dev dan masuk ke ruangan Alex. 

Alex menggerakan tubuhnya perlahan. 
"sudah sedikit membaik" ucap Alex dan Ia mencoba meninggikan bantalnya. 

"tidak usah bangun jika benar-benar sakit.  Saya tau pasti sakit sekali,  dokter akan melakukan operasi secepatnya"

"apa?  Operasi? " tanya Alex dan langsung duduk dengan tegap. 

"yah.. Ada Tumor pada pangkreas mu" ucap Dev

"hah?  Mana mungkin?  Bagaimana bisa?  Sejak kapan?" ucap Alex cepat tanpa jeda. 

Dev terlihat serius, ia memberikan ekpresi prihatin pada Alex. 

"yah.. Hasil kesehatan mu mengatakan begitu" ucap Dev dan kembali melihat map yang di pegangnya.  Dengan cepat Alex pun merebut ya lalu membaca map tersebut. 
Ia mencari keterangan tumor dengan panik,namun ia tak menemukan apapun.  Semua hasil data tersebut normal. 

"disini tidak ada keterangan itu.. " ucap Alex

"tentu saja,  disana juga tidak ada keterangan bahwa kau sakit" ucap Dev dan duduk di kursi dengan menyilangkan kakinya, yang nampak mengintimidasi sekaligus keren dalam waktu yang bersamaan. 

Alex pun menjadi bingung.  Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. 

"masa sih? " tanya Alex

"berapa umur mu?  20? 25? Apa melakukan hal seperti ini masih pantas"

"tadi benar-benar sakit"

"baiklah anggap saya percaya" ucap Dev.

Alex pun kembali merebahkan tubuhnya dan mengeluh sakit di perutnya. 

"apa menurut mu yang akan terjadi kalau syqa melihat hasil ini?" ucap Dev

Alex menghela napasnya,  ia meletakan satu tangannya pada keningnya dan menatap langit-langit kamar rawatnya. 

"Apa kau tau Alan tidak dapat menggunakan satu matanya? " tanya Alex dan menoleh pada Dev. 

Dev nampak terkejut,  raut wajahnya berubah mengeras.  Namun Ia tak bisa mengatakan apapun.  Ia tak ada hubungan dengan Alan.  Ia tak punya alasan untuk khawatir. 

"operasi pengangkatan tumornya yang kedua, membuatnya kehilangan satu fungsi matanya. " ucap Alex. 

Alex tersenyum getir menatap Dev yang masih berpura-pura tak peduli.

"tentu saja,  itu tidak berarti Apa-apa untuk mu.  Alan bukan siapa-siapa untuk mu.  Bagaimana kalau hal itu terjadi pada Alvin?  Sahabat mu?  Apa yang mungkin akan kamu lakukan? " tanya Alex.

Dev mengepalkan tangannya kuat-kuat.  Wajahnya semakin mengeras namun Ia tetap tak mengatakan apapun. 

"3 tahun lalu aku kehilangan seluruh anggota  keluarga  ku dan bahkan aku sendiri hampir mati.  Lalu Tuhan memberikan ku kesempatan  kedua melalui tangan Alan.  Entah bagaimana Alan menolong ku,  yang aku tau hanya aku di selamatkan olehnya dan aku yang nyaris tak bisa menghidupi diri ku sendiri karna harus mengalami kelumpuhan lagi-lagi di tolong oleh Alan.  Dia tidak hanya menyelamatkan hidup ku,  tapi membangun kembali keinginan ku untuk hidup.  Keinginan untuk sembuh dan bertahan.  Kami dekat,  entah siapa aku untuk Alan yang aku tau Alan adalah keluarga  untuk ku. Satu-satunya keluarga dan kaka yang aku miliki kembali. " ucap Alex

Dev masih terus terdiam dan mendengarkan setiap ucapan Alex. 

"Aku sembuh dan berkat bantuannya aku berhasil mendapatkan  beasiswa di new york.  Aku sekolah lagi, dan membangun mimpi ku dari awal.  Aku perlahan benar-benar hidup kembali.  Sampai aku bertemu syqa.  Aku tidak pernah tau siapa syqa,  sampai Aku merasa aku sering di ikuti.  Aku beberapa kali melihat mu Dev yang diam-diam memotret kami.   Awalnya ku pikir kau orang jahat,  karna itu aku merasa perlu menjaga syqa.  Ya,  aku memang menyukai syqa, dan hari itu saat aku tanpa sengaja menyewa mobil.   Aku penasaran dengan designernya,  aku mencari tau dan terkejut mendapati Alan bukanlah Alan, tetapi seorang Alvin Mulia Hartanto.  Seorang designer mobil terkenal di inggris.  Pria yang tampilannya sangat berbeda.  Alvin terlihat terlampau bersinar bahkan hanya dari foto dan Alan hanya pria sederhana.  Aku sempat berfikir mereka orang yang berbeda.  Aku terus menceritakan tentang syqa namun Alan tak memberikan reaksi yang berarti.  Aku terus mencoba mencari tau,  sampai kau datang.  Sampai aku mendengar tentang Syqa dan Alvin.  Syqa A,  itu syqa Alvin bukan?  Alvin memiliki keluarga,syqa memiliki keluarga.  Aku benar-benar tidak mengerti mengapa mereka meninggalkan keluarga mereka ketika aku ingin sekali keluarga ku kembali.  Orang yang ku pikir Senasib dengan ku ternyata mereka mimiliki keluarga.  Aku bisa apa selain mengembalikan mereka ke tempat di mana mereka seharusnya.  Aku berpura-pura meninggalkan ponsel ku,  aku berpura-pura pergi,  aku berpura-pura tak tau apapun untuk mendekatkan mereka kembali.  Aku dapat jelas melihat mereka saling merindukan.  Mereka masih sama-sama saling mencintai.  Aku mencari tau apa yang salah.  Aku menunda ke pulangan karna aku ingin memberikan mereka waktu. Dan aku tau itu hanya sia-sia sekarang.  Alvin tidak akan mau kembali pada Syqa, Alvin terus berfikir bahwa dia tidak lagi pantas untuk syqa dan Akulah yang pantas dengan syqa.  Dia merasa tidak pantas hanya karna menurutnya Ia tak lagi sesempurna dulu. " ucap Alex.  Alex menyeka sudut matanya, ia tertawa getir. 

Its Gonna be you! (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang