IGBY 34

2.5K 229 43
                                    

Setelah menjalani diskusi yang cukup panjang.  Keputusan untuk menikah secepat mungkin pun di pilih oleh Alvin dan Syqa dengan beberapa pertimbangan di antaranya adalah tentang Alvin yang harus segera kembali bekerja.

"tapi kalian akan mengadakan respsi kan? " tanya Nena. 

"duh.. Buat apa sih ma..  Ribet juga" ucap Syqa yang langsung di senggol oleh Alvin. 

"kita akan mengadakan resepsi.  Dan akan ada waktu dua bulan sampai anak-anak sekolah libur sekaligus kita persiapan.  Kita akan resepsi di tegal" ucap Alvin

Syqa menatap Alvin dan ia tak ingin tak ada perdebatan apapun.  Sebenarnya tak masalah untuknya Ia hanya tak mau Alvin terlalu lelah. 

"Bryan ngga bisa ke indonesia..  Istrinya lagi lemah banget" ucap Daniel dingin. 

"iya dia udah telfon" jawab Alvin.  Syqa terkejut dan menatap Alvin. 

"kamu? Telfon? Bryan? "

Alvin mengangguk.  Syqa hanya dapat ikut mengangguk. 

"lalu Chelsea? "

"dia masih belum mau bicara dengan ku" jawab Alvin. 

Mereka semua pun melanjutkan acara makan mereka.  Nena pun sudah di pulangkan dari rumah sakit karna kondisinya yang sangat cepat membaik.

Acara makan selesai,  Levina dan Hendra pulang lebih dulu.  Sedangkan Sam pulang bersama Alex, syfa dan Nena.
"siapa? " tanya syqa saat Alvin menutup Telfon

"dev.. Dia minta maaf tak bisa datang acara hari ini" ucap Alvin.  Syqa pun mengangguk.

"kamu pulang sama siapa?  Mau bareng? " tawar Alvin pada Daniel

"gua mau jemput papi dulu." ucap Daniel cuek.  Daniel berdiri dan memakai tas selempangnya.  Ia berjalan pergi tanpa pamitan namun ia membanting pelan beberapa kertas di meja depan Alvin dan pergi begitu saja. 

Syqa mengambilnya dan tersenyum saat membacanya. 
Alvin menoleh pada syqa. 

"apa itu?" tanya Alvin.  Syqa memberikannya pada Alvin. 

"sepertinya Daniel merekomendasikan rumah sakit ini untuk mu." ucap syqa.  Alvin memgambil dan membacanya.  Ia ikut tersenyum. 

"mau temani aku kesini? "

Syqa mengangguk mantap.
"makasih.. " ucap Alvin lembut.  Ia pun berdiri dari kursinya di susul syqa.  Syqa menggandeng tangan Alvin dan bersandar manja di sana.  Alvin memberikan kunci mobil pada syqa. 

"boleh gantikan aku? " tanya Alvin.  Syqa menatap Alvin bingung. 

"kepala mu sakit? "

Alvin tersenyum dan mengangguk.  "sedikit.. Hanya akan lebih aman kalah kamu yang bawa"ucap Alvin. 

Syqa menatap Alvin khawatir.  Syqa sungguh tau bagaimana Alvin,  jika tak parah maka Alvin tak akan begitu.  Syqa menggapai telapak tangan Alvin yang mendingin.  Alvin pasti sudah menahan sakitnya sejak tadi.  Namun syqa sungguh tak ingin Alvin merasa terlalu di khawatirkan.

"oke..  Di amerika aku jago bawa mobil" ucap syqa.  Alvin tertawa memamerkan gigi putihnya. 

"di new york kamu bahkan ngga punya Mobil pribadi dan nyaris ngga mau menggunakannya karna takut mengingat ku" ucap Alvin

"dari mana kamu tau? "

Alvin mengedikam bahunya,  tersenyum dan Ia merangkul pundak syqa.  Lalu meletakan kepalanya di atas kepala syqa. 

Its Gonna be you! (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang