"Apaan sih, engga jelas banget" Kei merengut memajukan bibir tipisnya kedepan sembari menatap Jengkel beberapa kotak hadiah kosong yang telah menumpuk di atas meja nya
Awalnya hadiah-hadiah tersebut tersusun rapih, tetapi menjadi acak-acakan setelah Kei membukanya. Dan yang paling menjengkelkan baginya adalah tidak ada satupun hadiah yang ada di dalam kotak tersebut
Siapa sih yang mengirim hadiah seperti ini? Iseng sekali. Buat tumpukan sampah di rumah Kei saja!
"Niat ngasih hadiah tidak sih? Lagian siapa sih yang ngasih? Bikin kesel saja" cebik Kei sekali lagi, menendang sebuah kotak yang terjatuh dari atas meja belajarnya
Kei terdiam, menatap kotak yang baru saja ia tendang barusan. Kotak tersebut terbuka dan munculah sebuah kertas dari dalamnya. Membuat alis Kei mengerut
Kei pun mulai bangkit dari duduknya dan meraih kertas tersebut dari dalam kotak, kemudian membacanya
'Sudah dapatkan hadiahnya? Ayo cepat keluar'
Alisnya terangkat sebelah, ayo cepat keluar? Apa maksudnya? Apa orang yang memberi hadiah kosong itu sekarang ada di halaman rumahnya?
Kei dengan rusuhnya berjalan keluar dari kamarnya menuju pintu depan, ia berlari hampir menabrak tumpukan rak sepatu dan Bahkan gadis itu mengabaikan seruan ibunya yang memeringatinya untuk pelan-pelan saja
Kei ingin segera melihat orang yang memberi hadiah kosong untuknya! Dan memarahinya
"Ya! Neo- Sungyoon?" ucapan nya terhenti ketika melihat sosok pria bergigi kelinci berdiri di hadapannya sembari memasukan kedua tangannya kedalam saku hoodie nya
Pria itu tersenyum lebar kearahnya hingga menunjukkan kedua gigi kelincinya yang manis.
"Sedang apa kau di-"
"Sudah menerima hadiahnya?"
"Eoh?" Kei terhenyuk sebentar, mencerna ucapan pemuda itu. Kei sampai memiringkan kepalanya sangking bingungnya, sedangkan Sungyoon masih Setia terdiam sambil tersenyum lebar, menunggu jawaban gadis itu
Nerima hadiah? O-
"OH JADI ITU KAMU YANG NGIRIM?!" tanya Kei tiba-tiba dengan ledakan suaranya yang besar dan menggebu-gebu.
Mimik wajahnya seketika berubah menjadi kesal, ia kembali mengingat betapa kesal dirinya tadi saat membuka hadiah-hadiah tersebut
sedangkan Sungyoon, pemuda itu sedikit meringis ketika suara nyaring Kei itu menusuk gendang telinganya. kemudian mengangguk dengan senyuman kecil.
"Kau itu niat memberi hadiah tidak sih? Masa memberi hadiah yang tidak ada isinya?!" sungut Kei dengan wajah yang berubah merah, bukannya merasa takut atau bersalah karena gadis itu marah padanya, Sungyoon malah semakin melebarkan senyumannya
"Ada isinya kok, kau tidak melihatnya?" tanya Sungyoon, Kei berdecih setelah mendengar pertanyaan yang menurutnya bodoh itu. Ada apanya? Kosong begitu!
"Ada apanya? Kosong semua begitu. Sekalinya ada cuma secarik kertas tidak berguna, ugh sungguh! Kau membuatku kesal!" Kei menghentak-hentakkan kakinya di lantai, bagaimana bisa pria itu masih tersenyum di saat seperti ini?
"Ada kok, sungguh kau tidak melihatnya?"
"Tidak ada! Ish"
"Ada"
"apa?!" tanya Kei dengan nada sewotnya, nampaknya Kei makin kesal pada pria bergigi kelinci di hadapannya, Kei bersumpah Kei benar-benar ingin mengutuk Sungyoon menjadi kelinci sunguhan.
"Perasaan ku" jawab Sungyoon di sertai senyuman. Sungyoon tersenyum makin lebar dan manis saat melihat Kei yang mendadak terdiam,
Dan tak lama terdengar suara decihan dari bibir gadis itu serta tawa hambar dari gadis itu
"Heol, candaan kamu beneran ngga lucu, Yoon!" cibir Kei kemudian mengibaskan tangannya acuh, dan mulai berbalik untuk memasuki rumahnya. Sungguh ia benar-benar tidak mood untuk meladenin candaan garing dari Sungyoon. mood nya sudah terlanjur berantakan gara-gara prank hadiah ulang tahun yang di kirim pemuda itu.
Namun sebelah tangannya di tahan, membuat Kei tidak jadi membuka pintu rumahnya.
Kei hendak mengomel, tapi Sungyoon sudah lebih dulu berbicara sehingga membuat gadis bertubuh mungil itu mematung dengan kedua bibir yang sedikit terbuka lebar.
"Aku sedang tidak bercanda kok, aku benar-benar memberikan perasaan ku untuk mu"
"Didalam hadiah-hadiah itu, ada perasaan ku yang selama ini aku pendam untuk mu. Mungkin kau tidak melihatnya tetapi perasaan ku itu benar-benar nyata untuk mu"
Sungyoon tersenyum manis, sangat manis. Sampai membuat Kei diam mematung dibuatnya.
Sungyoon meraih lagi sebelah tangan Kei dan menggengam kedua tangan mungil itu dengan erat, senyuman nya makin melebar tatkala dirinya menyadari bahwa ternyata tangan Kei sangat pas digenggam oleh tangan miliknya yang memang tidak besar-besar sangat
"Selamat ulang tahun Kei, satu lagi hadiah bonus dari ku. Dan kau tidak boleh menolaknya" manik kecoklatan Sungyoon menatap kedalam manik hitam milik Kei dengan teduh dan tulus, dan itu sukses membuat jantung Kei seolah melompat-lompat di dalam sana. Kei menunggu ucapan Sungyoon selanjutnya walaupun pada kenyataannya Kei sudah tidak sanggup untuk berlama-lama bertatapan dengan Sungyoon seperti ini.
"Kei, jadilah kekasihku. Ingat, tidak ada penolakan, karena ini adalah hadiah bonus dari ku"
sepertinya Kei akan mati saat ini juga,
SELAMAT ULANG TAHUN MBA KEI KU TERSAYANG:""""""""
KAMU SEDANG MEMBACA
【 Woollim Project】From Lovelinus To Lovelyz
FanfictionCerita-cerita persembahan seluruh Lovelinus untuk Lovelyz yang disalurkan melalui event-event Woollim Project. Penasaran seperti apa saja keseruannya? Klik tombol 'baca' dan nikmati karya-karya hebat dari para Lovelinus! Let's spread more love for...