04

14 1 0
                                    

Jangan lupa vote and comnent ya
Happy reading
---------------------------

Bel pulang sekolah berdering, membuat seluruh murid kelas 10 2 berhamburan keluar kelas.

Ophelia duduk di taman depan sekolah, sambil menunggu Orion menjemputnya. Bosan menunggu Orion, ia memilih membuka ponselnya dan mengirimkan pesan singkat kepada Orion.

Orion Azka

Enggak lupa kan jemput aku?

Ga, Tunggu bentar ya
Lg di jalan

Ok, buruan ya:)

Tak ada balasan dari Orion, mungkin saja ia sedang di jalan, pikir ophelia.

"Katanya bentar, lama banget sih" gunggam ophelia lirih, ia menunggu di sini hampir 15 menit, membuatnya jenggah.

Orion dan ophelia bersahabat secak kecil, kini mereka berbeda sekolah, meski sama sama kelas 10.

Ophelia memilih menikmati pemandangan di sekitar, banyak pepohonan di sana, juga banyak tanaman bunga yang sedang mekar. Tempat yang indah, namun tak banyak murid yang datang ke tempat ini.

Tiba tiba ponsel ophelia berdering tertulis nama Orion di sana. Ya, Orion mengirimkan pesan singkat untuknya.

Orion Azka

Gw udah di sekolahan Lo
Buruan ke sini

Orion sudah sampai di sekolahnya, lebih baik ia menuju ke gerbang sekolahan.

"Sory lama" ucap Orion sambil memberikan helm pada ophelia.

"Iya nggak apa apa" ucap ophelia sambil naik ke motor Orion.

Orion lalu menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

"Gimana sekolah baru Lo?" Tanya Orion.

"Baik" jawab ophelia, tentu saja ia berbohong.

"Gak ada yang gangguin Lo kan?" Tanya Orion lagi.

Ophelia langsung teringat pada kejadian kemarin, di mana kakak kelasnya yang bernama Jessica memarahinya di parkiran sekolah.

"Ada yang gangguin Lo ya?", Tanya Orion lagi, membuat ophelia tersadar dari lamunannya.

"Hah, eng.. enggak... Enggak ada kok" ucap ophelia terbata bata, ia tak terbiasa berbohong.

"Klo gak ada ngapain gugup gitu?" Tanya Orion lagi.

Orion menghentikan motornya di dekat pedagang nasi goreng mangkal.

"Enggak, lho kenapa berhenti di sini?" Tanya ophelia binggung, pasalnya rumahnya masih lumayan jauh dari sini.

"Gue laper" jawab Orion singkat.

"Terus kita ngapain berhenti di sini?" Tanya ophelia lagi.

"Mau makan lah, itu kan ada penjual nasi goreng" jawab Orion.

Orion dan ophelia turun dari motor, dan berjalan menuju penjual nasi goreng.

"Bang, nasi goreng 2, sama es teh 2 ya" ucap Orion pada penjual nasi goreng.

"Siyap" jawab penjual nasi goreng.

"Kamu beli 2 Yon, laper banget ya?" Tanya ophelia bingung.

"Ga lah, yang satu buat Lo" ucap Orion sambil mengeluarkan ponselnya.

"Tapi aku kan mau makan di rumah" protes ophelia, jujur ia tak terbiasa makan di luar, yang belum terjamin kebersihannya.

"Lo gak laper apa?" Tanya Orion lagi.

"Enggak, aku nggak mau" jawab ophelia dengan nada sebelnya, menyebalkan pikirnya, andai ia pulang bersama kakaknya pasti langsung pulang tidak pernah mampir mampir seperti ini.

"Pesenan sudah siap" ucap penjual nasi goreng, sambil membawa 2 piring nasi goreng, dan 2 gelas es teh.

Orion langsung mengambil nasi gorengnya dan memakannya begitu lahap, membuat ophelia geleng geleng kepala, selapar itukah Orion pikirnya.

Ophelia melirik satu piring nasi goreng yang masih utuh, sepertinya enak pikirnya, tapi ia masih tak mau memakannya.

"Muakhan" ucap Orion, sambil mengunyah nasi goreng.

"Kan aku udah bilang nggak mau" jawab ophelia malas

"Yaudah, terserah" ucap Orion lagi.

Tak butuh waktu lama kini piring Orion sudah kosong, ia lalu meminum es tehnya sampai habis.

Ophelia menghela nafas, cepat sekali pikirnya.

"Beneran gak mau makan?" Tanya Orion lagi memastikan.

"Enggak, klo kamu mau makan aja" jawab ophelia.

"Yaudah pulang" ucap Orion sambil menarik pergelangan tangan ophelia.

Ophelia hanya mengangguk, lalu Orion menghampiri penjual nasi goreng, dan membayar nasi goreng dan es tehnya.

*****

Sesampai di depan rumah ophelia, ophelia lalu turun dari motor Orion, lalu mengucapkan terimakasih padanya. Rumah Orion dengan rumahnya tak begitu jauh, bisa di bilang tetanggaan, makannya dari kecil mereka sudah saling mengenal.

Ophelia lalu membuka gerbang rumahnya, lalu berhenti sejenak menatap taman kecil di depan rumahnya, ia tersenyum tipis, menatap pohon mawar berwarna merah, bunga kesukaannya di taman ini tumbuh subur, ada sekitar 10 pohon mawar di rumahnya.

Ophelia lalu melanjutkan langkahnya menuju pintu depan rumahnya.

"Assalamualaikum" ucap ophelia

"Waalaikumusalam" jawab sari, sambil membukakan pintu lalu tersenyum.

"Revan mana, kok nggak pulang bareng" kening dari berkerut tatkala tak melihat anak pertamanya.

"Iya nih Bun, katanya ada rapat OSIS" jawab ophelia kesal.

"Yaudah ayo masuk, ganti baju terus makan, bunda udah siapin makan siang" ucap sari sambil mengelus punggung putrinya.

"Iya Bun, Lia ke kamar dulu ya, ganti baju" ucap ophelia

"Iya" jawab sari

Ophelia lalu naik tangga ke kamarnya, kamar ophelia memang berada di lantai 2, berdekatan dengan kamar kakaknya.

Rumah mereka memang sederhana, tetapi tertata rapi dan nyaman di tinggali, juga terdapat taman di depan rumah dengan kolam ikan kecil di sana.

Walaupun mereka tinggal di kota tetapi di belakang rumah mereka terdapat banyak pepohonan rindang, terlihat seperti hutan.

Selesai berganti pakaian ophelia lalu turun menuju ruang makan.

Ophelia tersenyum melihat makanan yang telah di sajikan bundanya. Nasi putih lauk rendang, yah itu makanan kesukaan ophelia.

Ophelia memakannya hingga habis, ia lalu meneguk segelas air putih.

Setelah selesai makan ia kembali ke kamarnya untuk mengerjakan beberapa tugas dari guru.


OPHELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang