Berubah

869 15 2
                                    

Kakak: Adrian (23 th)
Adek: Ana (10 th)

Malam telah tiba dan Andrian baru saja pulang dari kerjanya sambil menenteng tas di tangan kanannya.

Pakaian kerjanya sudah tak rapi lagi seperti saat ia berangkat ke kantor. Dasi dan jas sudah terlepas, kemeja tergulung hingga kesiku, dan rambut yang acak-acakan, Adrian duduk di sofa sambil memijat pelipisnya, ia sangat lelah dan pusing karena pekerjaannya.

"Kakakk..." teriak Ana dari lantai 2 saat melihat kakaknya pulang dari kerja. Ia langsung berlari menghampiri sang kakak yang berada di ruang keluarga sesaat setelah ia berteriak.

"Kakak..Ana kangen, ayo main yuk sama Ana" ajak Ana kepada Adrian dengan semangat sambil menarik-narik lengan Adrian.

"Ana...kakak capek, kamu main sendiri sana..kakak mau istirahat" usir Adrian kepada adiknya, karena ia memang sangat lelah dan butuh istirahat.

Mendengar penolakan kakaknya, wajah Ana yang awalnya semangat menjadi murung seketika dan pergi meninggalkan kakaknya.

Sedangkan Adrian pergi ke kamarnya beberapa menit setelah Ana pergi.
.
.
.
.
.
Dan sekarang disinilah Ana, dikamarnya yang serba pink, ia meringkuk didalam selimut dan menangis.

Ia rindu kakaknya yang dulu, yang selalu mau diajaknya bermain, memanjakannya, dan menyayanginya. Ia rindu semua itu.

Sekarang, kakanya sudah sibuk dan jarang dirumah.

Ia kesepian.

Dirumahnya hanya ada seorang pembantu dan seorang supir, orang tuanya pergi ke luar negri untuk mengurus perusahaan yang ada di sana.

Walau dirumah ia memiliki banyak mainan, ia juga butuh teman untuk memainkan mainanya itu.

Tapi sekarang kakaknya sibuk, ia mengerti, lebih tepatnya mencoba mengerti, ia berusaha tidak merepotkan dan membuat marah kakaknya.

Pernah suatu hari, ia berlari-lari dan menabrak kakaknya yang sedang menelepon. Alhasil ponsel kakaknya terjatuh dan rusak. Karena hal itu, kakaknya memarahi dirinya dan mendiaminya sampai 3 hari.
Semenjak kejadian itu ,Ana menjadi sedikit takut dengan kakaknya.

Ana masih menangis dibalik selimut bergambar hello kitty miliknya. Ia amat sangat merindukan kakaknya.

"Hiks...hiks..Ana..kangen..kakakkk...hiks..Ana hiks...kangen main...hiks..sama kakak" ucap Ana disela sela tangisnya.

"Hiks...Ana kesepian..hiks...hiks...Ana..butuh kakak...kakak..hiks..udah gak punya...waktu buat Ana...hiks..kakak udah...hiks..gak sayang lagi...sama Anaa..hiks..kakak udah...hiks..lupa...sama Ana...hiks...hiks..."

Tanpa Ana ketahui Adrian mendengar semua yang Ana ucapkan, ia sadar ia telah berubah semenjak ia bekerja di kantor milik ayahnya.

Ia lebih sering menghabiskan waktunya dikantor dari pada di rumah dan melupakan seseorang yang selalu menunggunya untuk pulang.

Hatinya sakit melihat adik kecilnya menangis terlebih lagi itu karenanya , ia merasa gagal menjadi seorang kakak.

Ia membayangkan
Bagaimana keadaan adiknya saat ia tak ada dirumah
Bagaimana adiknya saat kesepian
Siapa yang menenangkan adiknya saat menangis
Dan, bagaimana Ana saat merindukan dirinya

Adrian menyesal telah berubah,ia menyesal tak membagi waktunya untuk Ana, ia menyesal karena meninggalkan Ana, ia menyesal karena membuat adiknya menangis

Karena tak kuasa melihat adiknya yang menangis, ia memilih pergi dari kamar Ana menuju kamarnya.
.
.
.
.
.
Pagi hari

Ana masih tertidur dengan keadaan seperti semalam yautu meringkuk di dalam selimut.
Tadi malam, Ana menangis hingga ketiduran.

"Dek...bangun...Ana sayang..." Adrian mencoba membangunkan Ana yang masih terlelap.

"Eeuuhh..."Ana menggeliat

"Ana sayang...bangun..."Adrian masih berusaha membangunkan adiknya.

"5 menit lagi kakk..."ucap Ana dengan mata yang masih terpejam.

"sayang bangun...ikut kakak yuk.."Adrian masih mencoba membujuk Ana untuk bangun.

"kemana?" tanya Ana dengan suara khaa orang bangun tidur sambil mengucek matanya.

"jalan jalan.."jawab Adrian

"beneran?" seketika rasa kantuk Ana terganti dengan perasaan senang dan semangat

Adrian terkekeh

"iya sayang....mandi sana" ucap Adrian sambil mencubit pipi adiknya.

"Horee..." teriak Ana dan langsung pergi ke kamar mandi.

Adrian merasa senang melihat adik kecilnya bahagia, ia berjanji kepada dirinya untuk selalu menjaga adiknya itu.

"kakak sayang kamu dek.."


~~~

















Next?
Ditunggu aja....
:)

Kakak n Adek zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang